8

976 121 5
                                    

Joohyun merasa lebih baik setelah merendam dirinya di bathtub. 10.30. Dia di kamar mandi sudah satu jam lebih.

Untung saja jadwal syuting film harus ditunda dulu karena ada kesalahan teknis. Joohyun tidak harus bangun pagi dan terlihat seperti orang gila datang ke lokasi syuting.

Joohyun berjalan ke walk in closetnya dengan hanya menggunakan underwear sambil sesekali mengeringkan rambutnya dengan handuk. Dia paling malas untuk mengeringkan rambut sendiri. Kalau dirinya tidak ada schedule, dia akan membiarkan rambutnya kering secara alami. Joohyun menatap wajahnya di kaca, matanya sudah kembali normal setelah dia kompres semalaman. Joohyun tidak mau orang rumah melihat mata bengkaknya. Pasti mereka tidak akan berhenti bertanya kenapa.

Tok! Tok! Tok!

"Iyaa!"

Joohyun menghela napasnya. Pasti itu Jimin yang bakal menyuruhnya untuk keluar kamar lagi.

Tok! Tok! Tok!

Joohyun akhirnya buru-buru mengambil celana pendek tanpa memedulikan bagian atasnya yang hanya menggunakan bra sekarang.

"Iya iya! Gue nanti bakal keluar Bae Jimin."

Tidak ada yang berani mengetuk kamarnya berkali-kali selain Bae Jimin dan-

"Seungwan?"

Dan Seungwan.

Matanya melebar ketika melihat Seungwan berdiri di depan kamarnya sambil memegang carrot cake kesukaannya. Mata mereka bertemu untuk seperkian detik lalu Joohyun sadar dia hanya mengenakan bra sekarang ketika fokus mata Seungwan beralih ke dadanya dan pipi Seungwan menjadi merah.

Joohyun langsung menutup pintu kamarnya kembali dan buru-buru mengambil kaos yang bisa dia pakai. Bukan pertama kalinya Seungwan melihat dirinya menggunakan bra saja tapi kenapa ini sangat memalukan. Mungkin karena terakhir kali dia menemui sahabatnya itu membuat hubungan mereka tidak baik-baik saja.

Joohyun kembali menghela napas panjang dengan alasan yang berbeda. Kini dia membuka pintu kamarnya lagi dan Seungwan masih berdiri disana dengan carrot cake yang dari tadi dia pegang.

"H-hai?"

💙

Joohyun sekarang sedang memakan carrot cake yang ternyata Seungwan buat selama Joohyun di kamar mandi. Joohyun tidak pernah bisa menolak carrot cake buatan Seungwan. Kalau dia bisa memilih carrot cake terenak di dunia, pasti itu buatan Seungwan.

Joohyun merasakan Seungwan yang beberapa kali menatapnya seperti ingin mengucapkan sesuatu. Setiap Joohyun membalas tatapannya pasti Seungwan akan mengalihkan pandangannya ke TV di depannya.

"Kalau mau ngomong, ngomong aja." Kata Joohyun akhirnya.

"Aku...aku mau minta maaf."

Kini Joohyun sepenuhnya memperhatikan Seungwan. Sejak kapan dia pakai 'aku'?

Karena tidak tega melihat Seungwan daritadi seperti anak hilang akhirnya Joohyun memberikannya piring untuk memakan carrot cakenya.

"Yaudah sini makan bareng."

Seungwan menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Mulut Seungwan terbuka dan tertutup untuk beberapa kali, seperti tidak percaya Joohyun memaafkannya begitu saja.

Joohyun mencoba mengerti. Mungkin dua hari yang lalu Seungwan sangat patah hati dan membuatnya bersikap begitu.

Kekesalannya dua hari lalu kini hilang ketika melihat Seungwan ada di depan kamarnya. Karena jujur saja, dia merindukan sahabatnya itu.

💖

"Hairdryer kamu mana?"

Joohyun mengernyitkan dahinya. Pertama karena pertanyaan Seungwan. Kedua karena sejak kapan Seungwan pakai aku-kamu.

Why it feels so...

Entahlah tapi jantung Joohyun menjadi tidak karuan karena itu.

"Di laci bawah TV. Buat apaan?"

"Buat ngeringin rambut kamu? Kebiasaan banget habis keramas gak langsung dikeringin." Kata Seungwan sambil berjalan menuju laci untuk mengambil hairdryer.

"Kamu duduk situ, sini aku keringin rambutnya."

💙

Son Seungwan sangat membuatnya gila hari ini. Memanggilnya pakai aku-kamu dan Seungwan mau mengabulkan apa saja permintaan Joohyun untuk hari ini.

Salah satu cara Seungwan yang selalu dipakainya kalau Joohyun kesal atau marah sama dia.

Dan selalu berhasil.

Jawaban Seungwan ketika Joohyun tanya kenapa tiba-tiba memanggilnya dengan aku-kamu juga membuat Joohyun tidak bisa membalasnya. "Pengen aja?"

Well, tidak ada salahnya menggunakan aku-kamu.

"Aku..."
Joohyun melihat Seungwan tersenyum miring ketika mendengar Joohyun mengikuti alur permainannya pakai aku-kamu.

"...Lagi males keluar. Kita nonton di home theater bawah aja gimana?"

"Aku mau ngabulin permintaan kamu hari ini asal kamu banyak makan. Bunda bilang kamu lagi males makan."

"Yaudah masakin." Kata Joohyun sambil keluar kamar.

"Mau dimasakin apa?"

"Tteokbokki!"

"Itu aja?"

"Delivery boleh gak? Aku pengen pizza."

Seungwan kemudian berlari ke arah dapur dan membuat Joohyun tertawa.

Dork.

💖

Joohyun memperhatikan Seungwan yang sedang fokus menonton film di depannya. Seungwan tidak seberantakan waktu Joohyun menemuinya di apartment.

"Jangan diliatin terus, jadi salting nih." Kata Seungwan sambil tertawa.

Tentu saja Joohyun langsung memukul lengannya.

"Kamu baik-baik aja kan?"

Seungwan membalas tatapannya sebentar lalu kembali fokus ke TV depannya. "Aku...gakpapa."

Joohyun kemudian memeluk lengan Seungwan dan menyandarkan dirinya pada bahu sahabatnya itu.

"Kalau ada apa-apa cerita sama aku. Jangan terlalu sedih putus cinta."

Seungwan terkekeh pelan. "Bukan karena itu, Joohyun."

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang