Dara terus menutup telinganya dengan duduk bersandar di sebuah pohon besar, rasa takut dan gelisah itu menjadi satu dara terus menangis dengan detak jantung begitu cepat karena rasa takut nya.
Memori masa kecil nya pun kembali terekam di mana di dalam sebuah kamar bernuansa Barbie pink itu gelap karena listrik yang padam di saat hujan deras turun disertai petir yang kencang yang membuat cahaya kilat itu masuk ke dalam sela-sela jendela kamarnya.
"Mama hiks! Ara takut."
Seorang gadis kecil bernama dara itu duduk di bawah ranjangnya dengan memeluk kedua kaki nya dengan menangis.
"Mama hiks! Mama Ara takut ma hiks! Nenek! Kakek! Papa hiks! Ara takut hiks."
JEDARRR!!!
"ARGHH!!."
Dara kecil terus berteriak saat kilatan petir itu membuatnya semakin takut gadis kecil itu lupa jika mama dan papa nya sudah meninggal dunia seminggu yang lalu, saat petir itu terus menyapa di dalam derasnya hujan malam itu membuat dara semakin ketakutan saat menatap ke arah jendela kamarnya.
"Dara"
Suara seorang gadis muda memanggil nama dara namun tidak ada siapapun di dalam kamar dara.
"Dara ayo bermain bersama ku"
"Mama hiks! Aku takut mama hiks!."
"Daraaaaaaa"
"Siapa i-itu hiks, jangan takutin aku hiks! Mama tolong ara hiks."
Saat cahaya petir itu kembali datang ada sebuah bayangan wanita muda berdiri di jendela kamar nya dan tepat saat itu juga dara melihat nya di mana wanita itu berdiri di jendela nya, dara berjalan mundur sampai ke dinding kamarnya, nafasnya memburu rasa takut nya semakin menjadi-jadi, lagi-lagi dara menutup telinganya dengan air mata yang terus mengalir.
"Mama hiks!! Mama dara takut ma hiks." Dara terus menutup telinga nya dengan menangis di tengah dingin nya hutan malam.
Di sisi lain Yoshi terus berlari dengan memanggil nama dara, Yoshi melirik ke sekelilingnya sambil berteriak keras agar dara bisa mendengar suaranya di bantu oleh Cahaya senter yang ia bawa.
"Dara!! Dar kamu dengar suara aku kan!!."
"Dara, kamu di mana dar!."
Yoshi terus menelusuri jalan yang di jadikan untuk jurit malam itu bahkan sampai melewati tempat yang bukan jalur yang harus di lalui, terus berlari mencari dara sampai ketika Yoshi menangkap sebuah suara seseorang yang menangis di dekat tempat ia berdiri.
"Hiks mama tolong dara hiks."
"Itu suara dara kan?! Ya, aku tidak salah itu pasti dara." Ujar Yoshi lalu mengikuti suara itu berasal.
Yoshi menerangi seluruh jalan dengan senternya sampai ketika pandangan nya tertuju pada seorang gadis yang bersandar di sebuah pohon besar dengan menutup telinganya Sambil menangis.
"Dara!!." Yoshi berlari mendekati dara yang sedang menangis.
"Hiks aku takut."
"Dara! Dara kau tidak apa-apa?!."
"Argh!! Pergi aku mohon pergi hiks jangan ganggu aku!!."
"Hei! Hei dara! tenanglah, ini aku Yoshi."
Mendengar hal itu dara memberanikan diri untuk membuka matanya saat tangan nya di genggam oleh Yoshi.
"Kak Yoshi hiks." Dara tanpa berpikir panjang langsung memeluk Yoshi yang untung nya Yoshi dengan Sigap menahan tubuh dara kalo tidak mereka bisa jatuh bersama di tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Kaka Kelas Dingin Mencintaiku • Yoshi
Fanfiction°Budayakan untuk membaca deskripsi terlebih dahulu° [COMPLETED] Kisah seorang gadis cantik bernama dara, gadis yang tinggal bersama nenek dan kakek nya karena orangtuanya sudah meninggal dunia saat dara berumur lima tahun karena sebuah kecelakaan. ...