• PROLOG

117 40 100
                                    

Selamat datang di cerita kedua aku~
Semoga cerita-cerita ku bisa menghibur kalian yang lagi gabut ini;

️Cerita ini murni hasil pemikiran aku sendiri! Eh engga deng, yang buat alur cerita ini teman saya🙃 Kalo ada kesamaan dengan cerita lain, mohon maaf karena itu sebuah ketidaksengajaan.⚠

◦•●◉✿⚠Cerita ini akan di revisi setelah ceritanya selesai⚠✿◉●•◦

📍Terdapat 2000++ word di setiap chapter nya, sorry dikit👄📍

JANGAN LUPA VOMENT NYA YA GUYS!!

TANDAI KALO ADA TYPO⚠️

Tau cerita ini lewat jalur apa?

≧﹏≦<🌸Happy Reading🌸>≧﹏≦
*
*
*
*
*
*
*

Jam menunjukkan pukul tengah malam, dimana semua orang masih terlelap dalam tidurnya. Namun, di sebuah rumah mewah di tengah kota, terdengar suara dari sepasang sepatu milik pria tampan lengkap dengan setelan hitamnya berjalan menuruni anak tangga rumah miliknya.

"Mau kemana lagi Pah?" Tanya seorang laki-laki, yang merupakan anak dari pria itu.

Kakanda Arkatama atau yang kerap di panggil Kanda, laki-laki berumur 16 tahun yang hidup di lingkungan tidak sehat. Ayahnya seorang pembunuh bayaran, didewasakan oleh kekerasan ayahnya dan jangan tanyakan dimana ibunya. Mila Kayana---ibu Kanda meninggal sejak dirinya masih berumur 3 tahun. Meninggal karena tertabrak truk semen dan terlindas hingga mati mengenaskan.

Sang empu akhirnya menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya. "Bukan urusan kamu!" Singkat, padat dan jelas, itulah jawaban yang keluar dari mulut Givan Arkatama---Ayah Kanda.

Tanpa memperdulikan anak semata wayangnya lagi, Givan segera beranjak pergi dari hadapan Kanda.

Siapa sangka, laki-laki itu tengah merenung dan berpikir, apa dirinya bisa mendapatkan nasib yang lebih baik? Dirinya merasa kurang kasih sayang dari orangtuanya. Dulu saat Kanda masih kecil, dirinya selalu iri melihat kedekatan teman-temannya dengan orangtua mereka. Bahkan, mereka selalu mendapatkan ciuman manja dari kedua orangtua mereka.

Malam kini telah berganti pagi yang sangat cerah. Namun, laki-laki yang sudah siap dengan seragam putih abu miliknya terlihat murung dengan roti selai coklat berada di tangannya. Rumah yang seharusnya menjadi tempat dimana seseorang menikmati kebahagiaan bersama, tapi berbeda dengan dirinya. Rumah terbaik baginya bukanlah sebuah rumah yang berbentuk bangunan. Menurutnya teman-temannya adalah rumah terbaik sepanjang masa.

"Kebahagian gua emang bukan disini." Ucap Kanda seraya bangun dari duduknya dan meninggalkan rumah mewah miliknya.

Sekitar 30 menit lamanya Kanda bersama motor ninja miliknya membelah jalanan kota. Kini akhirnya dirinya telah sampai di sekolah, tempat dimana dirinya bertemu dengan temannya selain di tempat tongkrongan.

Setelah memarkirkan Jacky---motor kesayangannya, dirinya segera berjalan menuju kelas miliknya.

Semua mata selalu tertuju padanya, saat dirinya berjalan di koridor sekolah. Namun, dirinya selalu acuh dengan itu semua. Mengingat dirinya memang cukup famous di sekolahnya.

Terlihat jelas dari kejauhan tulisan lumayan kecil di atas pintu yang bertuliskan "IPA 3", merupakan kelas Kanda. Dirinya segera memasuki ruangan itu.

"Kan___Kan___tau nggak lo?" Tanya Refan sangat semangat ketika Kanda memasuki kelas.

SURREPTITIOUS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang