Chapter 14

48 7 1
                                    

------ [Past Side] ------

Kembali ke sisi masa lalu, semenjak Bages berhasil memotong tangan Aias. Gadis yang dikenal Dewi tersebut hanya terdiam seribu kata. Gadis itu membiarkan dirinya mengeluarkan sebuah nafas yang terus dihembuskan. Wajah dari gadis itu terlihat sangat takut dan panik semenjak kejadian ini terjadi.

Gadis itu menunduk dan dia tidak bisa menahan dirinya untuk berteriak kesakitan dengan suara yang keras.
"AAAAAAAAAAAAA..."

"Ada apa Dewa? Apakah kamu takut untuk menyelamatkan Dewi ini?"Bages bertanya sambil mengarahkan bola energi yang di tangan nya ke arah Aias.

Michael hanya terdiam disaat dia membiarkan kejadian ini terjadi. Dia tidak menyangka bahwa pemuda seperti Bages tidak main-main dalam keputusan nya. Dia juga tidak menyangka bahwa dirinya bisa melukai seseorang Dewi seperti Aias.

Dengan perasaan kesal, Michael berkata kepada Bages."Kamu ingin aku pergi? Baiklah! Tapi berikan pedang itu?!"

"Pedang?"Tanya Bages dengan wajah kebingungan namun dia menyadari apa yang Michael maksud dan membentak."Gak akan, Bego! Berani-beraninya kamu mengambil pedang orang! Dasar maling!"

"KAMU YANG MALING!! DASAR IBLIS!!! Pedang itu sangat penting bagi [Gadis harapan masa depan] untuk menjadi yang terbaik di seluruh dunia! Dan KAMU! Berani-beraninya kamu mengambil pedang itu dan menyebut nya [Red Demon Tree Sword]!! Nama asli nya [Sword Of Girl Hopes With Godly Power]!!!"Balas Michael.

"Yah elah panjang banget, setan. Lagi pula nama nya gak keren"Komentar Bages terhadap julukan pedang yang Michael berikan.

"Apa salahnya! Sangat cocok untuk [Gadis harapan masa depan]!!"Teriak Michael.

(Bages)"Sudahlah! Kamu membuang-buang waktu ku saja! Pergi sana!"

Michael geram dan ingin membentak keinginan Bages. Namun dia berhenti disaat dia menyadari bahwa Aias masih dia sandera. Melihat apa yang Bages lakukan terhadap tangan Aias membuat Michael menjadi frustasi. Dia tidak bisa mendapatkan keinginannya untuk mengambil pedang itu. Bagaimana pun juga, dia harus menerima kenyataan ini.

Michael tanpa mengucapkan sepatah kata apapun langsung meninggalkan area sekitar dengan pergi ke langit dan menghilang entar berantah. Bages menghela nafas lega, dan mengambil tangan Aias yang dia potong tadi. Setelah itu, dia menghampiri Aias yang masih menahan rasa sakit setelah tangan nya di potong.

Bages meletakkan tangan Aias ditempat dimana tangan itu lepas ditempat nya seolah dia ingin menyambung kan nya. Aias memperhatikan Bages yang tangan kiri nya mengarah ke pertengahan tempat lengan Aias terpotong dan lengan Aias yang lepas dari tempat nya.

Dia menarik nafas dan menghembuskan nya. Lalu dia berkata dengan nada lembut."Light Art: Fix"

Dengan nada pelan tersebut, muncul sebuah cahaya dari tangan kiri Bages sebelum meluncur ke arah tangan Aias yang terpotong. Aias memperhatikan tangan tersebut dimana tangan gadis itu yang terpotong kini menyatu dalam waktu singkat. Ini membuat Aias terkejut dan melihat ke arah Bages yang tersenyum kecil.

"Maaf aku memotong lengan mu"Ucap Bages yang meminta maaf sambil menggaruk pipi kanan nya menggunakan jari telunjuk nya.

(Aias)"Barusan itu apa?"

The 20XX World WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang