Obat Trauma Ku

#1 Lamaran

"ini berkas data-data yang anda minta tadi"-Revaya.
"Terimakasih"-Aldar.
"Saya ingin bertanya"-Revaya.
"Apa?"
"Pak sudah punya pacar?"
"Belum"
"Kalau begitu jadilah pacarku"
"Baiklah"

*Eh.. dia langsung menerimaku?gumam Revaya. Aku terdiam.

"Kenapa anda menerimanya!?"
"Aku tak menerima apapun darimu"
"Tidak, kenapa jadi pacar saja?"
"Maksudmu? Kau ingin aku jadi suamimu?"
"Tentu saja aku mau! Kita berdua harus menikah!"

*Author: anj*r,sama-sama gila*

"Ck, dasar gila. Kau lupa minum obat? Mana mau aku pacaran denganmu,apalagi menikah" tolak Aldar dgn kasar.
"Kalau kau akhirnya menikah denganku~?" Goda Revaya sambil mendekatkan wajahnya.
"Keluar dari ruangan ku sekarang!" Bentak Aldar.

Revaya yang kaget langsung keluar dari ruangan itu. Aldar yang berada di ruangan terheran-heran dan tak sadar kini wajahnya memerah

*Author:keknya si Aldar suka sama Revaya ga sih?*

"Tch, padahal seharusny tadi aku yang membuat dia tergoda olehku" gumam Aldar dengan kesal.

Sementara itu Revaya...
Revaya berjalan ke meja kerjanya dan duduk makan sambil berpikir cara...
"Gimana sih caranya biar dia mau jadi pacarku, susah banget, mana deadline cari calon suaminya akhir bulan lagi." Pikir Revaya pusing.

*Ting, notif pesan masuk

"Perkataan mu tadi, serius?"-Aldar
"Sure"-Revaya
Tiba-tiba Aldar menghapus pesannya
"Hmp, lucu deh. Cocok ni kalau jadi suamiku plus galak juga"gumam Revaya

*Ting, notif pesan dari Aldar (lagi)

"Kau sudah pulang?"Aldar

"Belum, mau mengajakku makan malam? Maaf aku tidak bisa pak"Revaya

"Tidak, besok akhir pekan. Kau ada waktu? Aku ingin bertemu"Aldar

"Anda kangen sama saya? Saya bisa ke ruangan anda sekarang, padahal baru beberapa menit loh aku keluar sudah kangen saja:D"Revaya

"Kau membuatku kesal, besok jam 4 sore kau harus ke taman dekat tempat tinggalmu"Aldar

"Aku malas, langsung datang ke rumahku saja"Revaya

"Merepotkan, baiklah"Aldar

'Apa yang Aldar ingin kan? Kenapa ia ingin bertemu Revaya?'

Saya pikir sampai disini dulu, semoga suka ^^