#4 Yg akan terjadi, terjadilah!

17 0 0
                                    

(*Rumah Aldar

"Rumah mu besar~"-Revaya
"Rumah mu juga besar, ruang tamunya"-Aldar
"Iya, diantara ruangan lain ruang tamu ku lebih besar!~"
"Seperti gudang"
"Kau bilang apa?"
"Tidak, ayo masuk"
-------
"Duduk, atau mau sambil tiduran di kamarku? Toh, nantinya kita tidur bersama disana" -Aldar
"Gila, aku membatalkan pernikahan kita"-Revaya
"Mana ada 'kekasih' yang tidak menggoda pacarnya? Atau kau punya trauma? Aku ingin tau"-Aldar

Revaya terdiam..

"Ayolah, ceritakan. Aku ingin menjadi suamimu, kau yang mengajakku kan? Jika kau membatalkan nya aku tak akan menikah hingga tua"-Aldar

"Perkataan macam apa itu?"ucap revaya tertawa.

"Ceritakan"-Aldar

Revaya menghembuskan nafas panjang

"Aku pernah di lecehkan, oleh pamanku sendiri"-Revaya

"APAAA? BNGST, bajingan itu apa dia sudah mati?"-Aldar

"Tentu, mati. Dia mati karenaku, aku menghancurkan pekerjaannya sehingga ia stres dan banyak pikiran hingga penyakitnya kambuh setelah itu meninggal HAHAHAHAH"

*Orng yang menyeramkan*pikir Aldar

"Kau tahu? Aku tak pernah mendapatkan kekasih karena itu. Aku mengajakmu menikah karena ibuku akan menjodohkan ku, aku tak ingin menikah dengan lelaki tua."

"Kau umur berapa saat di lecehkan? Apa yang dia pegang? Dia tak mengambil semuanya kan?"

"Tidak, aku belum puas dia hanya meninggal"

"Umur?"

"Kalau tidak salah 14 tahun, masa puber"

"Pedo sialan, kau tak memberi tahu orang tuamu?"

"Sudah, tak ada yang percaya. Karena paman adalah orang yang sangat baik dan cerdas. Yaa begitulahh"

"Masih trauma?"

"Tentu, tapi tidak seperti dulu. Dulu aku harus membawa bermacam-macam alat jika ada yang akan melecehkan ku"

"Sekarang?"

"Aku bisa menggunakan tinju"

"Gila..., Pernikahan kita.."

"Jadi, datang ke rumah orang tuaku besok"

"Wah wah.. kau percaya denganku nih sekarang?, Aku ini orang yang sangat manja loh?"

"Manja? Tidak terlihat. Iya, aku percaya padamu, jangan mengecawakanku atau kau mati"

"Iya, sayang"

"Aa~ legahnya, aku sekarang mengikuti jalur kehidupan saja, yang akan terjadi, terjadilah!~"

"Hahaha apasih"

"Antar aku pulang"

"Tidur saja disini, ada 3 kamar. Atau.. mau tidur denganku?"

"Mau denganmu"

Aldar terdiam dan tiba-tiba tersenyum smirk.

"Aku hanya becanda dasar mesum, antar aku pulang."-Revaya

"Tidak mau, aku lelah. Kamu bisa tidur di kamar  tamu, kalau masalah pakaian aku sudah membelikannya untukmu"-Aldar

"Haa.. sial, baiklah."-Revaya

(*Besoknya, 07.00am
Revaya keluar dari kamar dan menemukan Aldar yang sedang memasak sarapan.

"Wahh keren. Calon suamiku ku pandai memasak ya? Setelah menikah nanti aku tak perlu memasak deh~"

"Enak juga ya~ punya istri yang pintar menghasilkan uang tapi sangat boros"

"Hahahah, kau sudah mandi?"

"Sudah, aku bukan pemalas sepertimu. Sana mandi, baju ganti mu ada di atas meja sana"

Revaya tak berkata apapun, ia langsung mengambil baju yang diberikan dan menuju kamar mandi.

----

"Sudah mandi kan? Ini 'kunci cadangan' rumah, aku sudah memasak sarapan untukmu, harus dimakan. Sekarang kamu bisa menganggap ini rumahmu sendiri, datanglah kapan saja, pulang kerja nanti aku langsung menuju ke rumah orang tuamu"

"Iya, jam berapa kamu pulang?"

"lumayan cepat,Jam 3 sore. Aku pergi dulu ya, aku menunggumu di rumah orangtuamu"

"Iya"

----

(*Dirumah orang tua Revaya, 15.00pm
Revaya kini telah di rumah orang tuanya.

"Tumben sekali kau datang kesini, anak ku sayang yang sialan" ucap ibu Revaya yang bernama Kirara Deraya.

.
.
.
Apa yang akan terjadi...
Mengapa ibunya berkata kasar kepada anaknya sendiri?

....

Continued...

Obat Trauma KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang