Eat Me

374 40 1
                                    

🦊: happy birthday hyunjin, i hope in this great day your day will be filled only with good things ㅎㅎ your bday gift is me so let's eat delicious food! let's see each other for a long time ㅎㅎ

***


"Hadiah ulang tahunmu adalah aku. Ayo makan sesuatu yang enak, mari bersama untuk waktu yang lama"

Senyum Hyunjin terbentuk setelah membaca rentetan ucapan selamat hari lahir dari teman-temannya, sebagai penutup ucapan selamat dari kekasihnya membuat senyum kecil yang menghias bibir tebalnya berkembang menjadi sebuah seringai yang dengan sekali lihat bisa membuat orang lain mengetahui dengan gamblang apa yang tengah dipikirkan olehnya saat ini.

Seperti Chan contohnya, satu-satunya rekan yang saat ini tengah berada dalam ruangan yang sama dengannya.
"Jadi, apa yang kau rencanakan sekarang? Seharusnya aku menghadiahimu alat pembersih untuk hadiah ulang tahunmu, Hyunjin"

Sang leader berujar tanpa menghilangkan konsentrasi pada layar menyala di hadapannya, tidak memperhatikan bagaimana adiknya itu beranjak dari tempat duduk dan menyambar jaket untuk dikenakan.

Sambil terkekeh yang lebih muda berpamitan pada sang ketua.
"Aku akan memilih dan mengambil hadiahku sendiri, kak. Oh, dan tidak usah repot-repot memesankan makanan untukku, aku akan makan di luar dengan Jeongin" Ujarnya sambil mengenakan sepatu, namun sebelum tangannya meraih gagang pintu, pria tinggi itu berbalik menampilkan seringai yang semakin lebar membuat Chan memutar bola mata malas.

"Dan jangan tunggu aku. Aku akan makan semalaman dengan Innie"

Blam

Pintupun tertutup, menyisakan Chan yang kembali berkutat dengan pekerjaannya "Dasar anak muda"

***

Tok tok tok

Jeongin yang tengah mengeringkan rambutnya berjalan dengan tergesa mendengar pintu dorm tempatnya tinggal telah diketuk dalam waktu yang lumayan lama.

Bukannya ia malas dan membiarkan pintu yang terketuk tidak ia buka, hanya saja tadi ia baru selesai mandi dan pikirnya para kakaknya akan membuka pintu untuk tamu tersebut.
Namun, setelah beberapa lama ia pasang telinga, ketukan pada pintu tidak juga berhenti.

"Sebentar" Ia berujar setengah berteriak.
Bertanya-tanya siapa kiranya yang datang selarut ini? Juga bertanya-tanya kemana 3 kakaknya pergi?

"Kak Hyunjin?" Jeongin memasang wajah bingung saat mengetahui siapa sosok di balik pintu. Wajahnya entah kenapa berangsur terasa panas melihat bagaimana Hyunjin tersenyum hingga membuat kedua matanya menghilang membentuk setengah lingkaran yang indah.

"Ternyata kau sudah siap, eoh?"

Hyunjin menerobos, menarik tangan Jeongin setelah menutup pintu dengan kakinya.
Membawa yang lebih muda menuju ruang tengah, kemudian mendudukan pria manis itu pada salah satu sofa panjang di sana.

Jeongin yang masih mencerna situasi hanya menurut saja, juga hanya diam saat Hyunjin ikut mendudukan bokong tepat di sebelahnya tanpa memberi jarak.
Semakin mendesak eksistensinya dengan pelukan erat. Oh, jangan lupakan wajahnya yang kini sudah nyaman bersembunyi di perpotongan lehernya, mengendusi aroma sabun yang masih segar menguar dari tubuhnya.

Hyunyang Short FicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang