Alarm kamar Neti berbunyi pukul 5.20 pagi, Neti meraih ponselnya dan mematikan alarm tersebut. Ia mengelus paha Isaac yang masih mengaitkan kakinya dan membangunkannya. Isaac masih tertidur pulas meringkuk dan memeluk punggung Neti tanpa sehelai kainpun. Neti membalik tubuhnya dan menindih Isaac untuk mengambil kaos dan celananya, tangan Isaac bergerilya dan menarik Neti kedalam pelukannya kembali yang membuatnya tertawa
"jam berapa sekarang?" bisik Isaac
"bangun dong yang udah jam setengah 6, nanti keburu siang banyak orang yang lihat" Neti memukul pelan tangan Isaac yang kini menindihnya
"biar aja banyak yang lihat,sebentar lagi ya please..." Isaac mencium leher Neti yang tertawa tapi Neti segera membalik tubuh Isaac dan bangkit berdiri.
"kamu ada operasi pagi hari ini dokter Isaac" Neti memakai bajunya dan menggelengkan kepalanya melihat Isaac yang berbaring telentang tanpa busana seperti lukisan Vitruvian Man.
"I hate morning.." keluh Isaac lalu bangkit dari kasurnya,ia mencium pipi Neti sebelum masuk ke dalam kamar mandi.
Neti menatap Isaac yang sedang bersiap di depan kaca, ia tersenyum dan menyiapkan kopi Isaac di tumbler.
"sayang.. how about we sleep at your house Tonight?" Tanya Neti, Isaac membalik tubuhnya,menghampiri Neti,menarik pinggangnya dan mengambil tumbler dari tangan Neti sambil tersenyum
"kita sudah bersama lebih dari 6 bulan, we're having a sex, dan kamu udah menginap di sini 5 malam, tapi bahkan aku tidak tahu rumah kamu dimana" Isaac melipat mulutnya dan membereskan barang-barangnya
"aku suka di sini, kamu bilang lebih nyaman kalau di kamar kamu sendiri, dengan barang-barang kamu yang sangat eksotik ini" Isaac menunjuk tumpukan baju dan barang-barang Neti lalu tersenyum. Neti membuat wajah cemberut dan melipat tangan di depan dadanya
"hanya saja aku tak tahu apapun soal kamu, rumah kamu dimana, temen-temen kamu,siapa saudara kamu. Kamu tau soal Monica, side job aku, and we having sex every night and that so important to me." Isaac menghembuskan nafasnya,kepalanya terasa gatal mendengar ocehan Neti
"Sayang... kita sudah menjalani hubungan ini sampai sekarang dan kita baik-baik saja, aku nyaman dengan semua ini, bisakah kita perlahan lahan saja menjalani ini." Neti menghampiri Isaac dan menegakkan tubuhnya
"okeh.. baiklah kita kembali ke setingan awal ya, aku juga tidak masalah kalau kamu maunya jalanin perlahan. Kalau begitu.." Neti mengambil sebuah paper bag dan memasukkan semua baju-baju Isaac dan barang-barangnya
"you can't stay at here anymore and NO SEX." Neti memberikan paper bag tersebut ke Isaac yang membuatnya terkejut
"Sayang....please..." Isaac mengeluh tapi Neti tidak mau melihat wajah Isaac yang memelas.
"you're gonna be late Doc" Isaac melihat jam tangannya dan memaki kesal
"at least gimme a kiss please" Neti menahan senyumya dan menghampiri Isaac yang sudah memajukan bibirnya tapi Neti hanya mengecup pipinya
"seriously.." sebal Isaac tapi Neti hanya mengangkat bahunya dan meminum kopinya. Isaac mendengus sebal dan keluar membanting pintunya.
Mobil Dr.Toni memasuki halaman parkir RS, ia melihat sebuah spanduk terpampang di depan RS, spanduk ucapan selamat ulang tahun ke 88 untuk pendiri RS tersebut. Toni memiringkan kepalanya membaca namanya Dr. Kho Budi Santoso, ia merasa tidak asing dengan namanya. Ia masuk ke dalam kantor dokter dan melihat beberapa dokter dan perawat sedang mendiskusikan acara ulang tahun pendiri RS mereka.
"pagi bro.." Toni menyapa Isaac yang sedang berkutat dengan ponselnya,Neti hanya membaca chat Isaac sejak 10 menit yang lalu dan belum membalasnya. Isaac sudah mencoba menelponnya tapi tidak di angkat juga,entah kenapa hanya Neti yang bisa membuatnya uring-uringan bila tidak membalas pesannya. Isaac menaikan tangannya seraya balas menyapa Toni
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISIES
RomanceDr. Isaac Nasution Sp.An-KAKV, salah satu dokter bedah jantung terbaik di Jakarta. Sejak perpisahannya dengan istrinya Tiur Sinaga 5 tahun lalu, ia mengalami trauma dalam menjalin hubungan. Isaac tidak pernah mau membina sebuah hubungan yang serius...