The Unfinished Chapter

155 6 1
                                    

Isaac mengetuk pintu ruang praktek Toni dan membuka pintunya. Ia menggelengkan kepalanya ketika melihat Toni yang tidur di ranjang pasien dan bertelanjang dada. Ia melemparkan scrub Toni ke wajahnya yang membuat Toni membuka matanya dan melihat Isaac yang duduk di atas meja.

"don't you have any shelter?" Tanya Isaac.

"no one welcome me home, once you get addicted to a person,you just can't sleep without them" kata Toni lalu turun dari ranjang pasien yang membuat Isaac mengangguk setuju dengan pernyataan Toni

"aku turut prihatin, jangan sampai dokter Reza melihat ini semua."

"you are my chief now!" Toni menunjuk ke arah Isaac. 3 bulan lalu Isaac resmi di angkat menjadi chief surgeon di RS oleh Dr.David.

"stop it! Jangan sampai bola ini masuk ke mulutmu" Isaac melempar bola futsal ke arah Toni yang membuatnya tertawa.

"kau langsung pergi ke lapangan?" Tanya Toni sambil mengambil seragam bolanya

"no, I'll stop for dinner,mau ikut?" Toni memicingkan matanya dan melihat curiga ke arah Isaac

"baiklah, kebetulan aku belum makan"

Toni sudah curiga kepada Isaac dari awal,dan kecurigaannya ternyata benar. Mereka sampai di sebuah restoran Jepang bertemakan self servis di Grand Indonesia Shopping Mall. Neti sudah menunggu sendirian di meja pojokan. Ia sempat terkejut karena Isaac datang bersama Toni, ia tersenyum dan menyapa Toni dengan canggung

"dia memaksa ikut" kata Isaac sambil menunjuk Toni. Ia duduk lalu tersenyum mengedipkan matanya pada Neti.

"no..no..no.. dia yang memaksa saya ikut" Toni membela diri. Netipun tertawa melihat Toni dan Isaac yang saling menyalahkan.

"bagaimana kabar dokter Lydia?" Tanya Neti

"she's doing fine, dia sedang menjalankan perawatannya di Amerika" senyum Toni dan ia melihat Isaac yang sedang menyiapkan alat makan untuk Neti di sebelahnya

"yang aku mau yang kemarin kamu pesenin, jangan sushi nggak ketelen aku" Neti mengangguk lalu mengambil menu yang berbentuk tablet gadget dan mencari yang Isaac mau

"are you two dating?" Tanya Toni yang membuat Neti dan Isaac melihat kearah Toni bersamaan. Neti tersipu malu dan menyembunyikan wajahnya di balik tablet.

"yes!" jawab Isaac tegas yang membuat Toni tertawa lalu mengucapkan selamat pada mereka.

Sebuah miniatur kereta datang di samping meja mengantarkan pesanan mereka. Neti masih sibuk dengan tablet di tangannya untuk memesan makanan. Ia melihat pesanan yang datang dan kembali melihat ke tabletnya

"Net, kamu pesen nggak kebanyakan?" Tanya Toni

"oh nggak Dok, chicken teriyaki bowl 3 buat dia 1 buat aku. Dokter pesannya salmon teriyaki bowl 1 kan."

"hah 3? Kau gak salah?" kaget Toni melihat Isaac yang hanya tersenyum dan memakan makanannya

"iya, kalo 2 porsi gak cukup, dia suka ngambil makanan aku" jelas Neti yang membuat Isaac mencubit pipinya. Toni tersenyum menggelengkan kepalanya melihat pasangan di depannya

"memangnya kau tidak pernah makan seperti ini bersama Lydia?" Tanya Isaac

"well.. she's prefer a healty food,you know.. the green leaf.." Toni menghembuskan nafasnya yang membuat Isaac tertawa

"dokter mau tambah pesanan? tidak usah malu-malu makan sama kita" senyum Neti. Toni melihat Isaac yang sudah menghabiskan 1 porsi dan mengangguk kearah Neti

"baiklah aku mau 1porsi yang seperti dia" senyum Toni dan Neti menekan tablet tersebut kembali

"yang sekalian tambahin ramennya 2 porsi ya" Toni melotot kearah Isaac dan tertawa

DAISIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang