Who's that girl

243 10 0
                                    

Neti memasuki pos perawat sambil menyanggul rambutnya, sore itu ia bertugas shift malam di bangsal VIP. Perawat shift sebelumnya menjelaskan tentang obat yang harus di berikan kepada beberapa pasien nanti malam. Isaac menghampiri pos perawat setelah jam kunjungan pasiennya selesai, matanya menangkap mata Neti yang melirik padanya dan tersenyum simpul.

"Neti, tolong ambil obat di farmasi untuk pasien kamar 301. sama tolong ke bagian logistic,air minum galon kita sudah mau habis." pinta salah satu perawat senior di sana. Neti mengangguk dan bergegas pergi meninggalkan pos perawat setelah sebelumnya ia melirik lagi ke arah Isaac yang sedari tadi memperhatikan dirinya.

"kalian tidak malam mingguan? Betah kali cewek-cewek cantik nongkrong di sini" senyum Isaac lalu menandatangani map pasien terakhirnya. Para perawat itu tersenyum menatap Isaac yang mengedipkan matanya pada mereka

"baiklah, saya pulang ya, jangan ganggu dengan telepon-telepon tidak penting. Kecuali kalau dia sudah mau menuju pintu sorga" kata Isaac lalu pergi meninggalkan pos perawat.

setelah dirinya sudah tidak terlihat dari pos perawat, ia segera berlari menuju lift dan menekan tombol satu lantai. Pintu lift pun terbuka, ia setengah berlari ke arah tangga darurat dan menemukan Neti yang sedang menunggunya.

Neti tersenyum dan melihat Isaac yang mengatur nafasnya karena habis berlari. Ia menghampiri Neti dan memeluknya,merengkuhnya erat ke pelukannya yang membuat Neti tertawa dan memeluk Isaac

"oh..aku kangen banget sama kamu, siapa yang kurang ajar bikin kamu tugas malam" kesal Isaac dalam pelukannya

"kan memang 2 bulan sekali aku shift malam."

"it's not fair, aku harus melalui 12 jam tanpa melihatmu, dan hanya cuman berapa menit saja seperti ini" Isaac melepas pelukannya dan menangkup wajah Neti, ia berlama-lama memandangnya dan mengelus pipi Neti

"coba ku scan wajahmu dulu,untuk penghalau rindu" Neti tertawa yang membuat lesung pipinya terlihat, jantung Isaac berdenyit, tangannya sedikit gemetar, ia menundukkan kepala dan mencium bibir Neti. Ketika Neti membalas pautan bibir Isaac seketika membuat jantung Isaac semakin berdenyit.

Neti melingkarkan tangannya ke leher Isaac,ketika ia menekankan ciumannya, kaki Neti sedikit berjinjit menyambut ciuman-ciuman Isaac. tangan Isaac meraih pinggul Neti dan mengangkatnya ke pelukannya yang membuat Neti menjerit dan melepas ciumannya lalu tertawa kembali. Ia mengelus pipi Isaac dan mengecup bibirnya perlahan beberapa kali

"I miss you.." bisik Neti yang membuat Isaac tersenyum bahagia.

"besok pagi aku ke kost kamu ya"

"hmmm.. besok aku ada pekerjaan" Neti menurunkan dirinya dari pelukan Isaac

"besok hari minggu sayangku,jangan coba-coba bohong" Isaac mengacungkan jarinya, Neti menggigit jari Isaac tapi ia dengan cepat menarik tangannya

"serius, kalau tidak percaya kamu ikut aja"

"kamu tuh paling bisa ya, bilangnya ada kerjaan,to the point aja minta di anterin jalan,emang paling bisaaa cewekku ini" Isaac mencubit hidung Neti yang membuatnya tertawa dan memeluknya lalu menciumnya bertubi-tubi.

Neti sedang membaca medical report beberapa pasien untuk mempersiapkan obat mereka, ia mencatatnya dengan teliti lalu segera mengemas obat tersebut.

"Neti, nanti tolong sekalian cek pasien 301, dia kan pakai kateter sudah penuh atau belum" Neti mengangguk dan membawa nampan obatnya lalu memasuki kamar 301.

Kamar tersebut gelap karena lampu kamar tersebut di matikan. Neti menyalakan lampu tersebut yang seketika di sambut teriakan yang menyuruhnya mematikan lampu

DAISIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang