Broken Angel

161 7 0
                                    

Neti memandang keluar jendela mobil. Matanya sembab,hidungnya tersumbat karena terlalu banyak menangis. Ia sudah membulatkan keputusannya, ia tidak mau hubungan Isaac dan ibunya rusak hanya karenanya. Dan semua kata-kata ibunya Isaac memang benar, bahwa Isaac pasti akan kembali kepada istrinya Tiur. Bulan depan genap 1 tahun mereka bersama, ia kembali menangis mengingat kenangan mereka bersama. Dari awal Neti yang menyukai Isaac terlebih dahulu, benar yang di bacanya bahwa orang yang mencintai lebih besar akan menjadi orang yang paling tersakiti.

Neti memutuskan pergi ke rumah Monica. Sebelumnya Neti pernah tinggal bersama Monica, tapi Neti memutuskan untuk kost dekat dengan RS untuk mempermudah. Rumah Monica berada di luar Jakarta, Neti harus menempuh sekitar 1 jam untuk sampai ke rumahnya yang berada di sebuah perumahan yang sangat asri. Neti mengeluarkan tasnya dari mobil dan masuk ke dalam rumah Monica. Ia mengetuk pintu rumahnya, ia tahu ini mungkin sangat tidak sopan karena sudah hampir tengah malam Neti Sampai, tapi begitu ia mengetahui Monica berada di Indonesia ia seperti ingin pulang ke pelukan ibunya.

"ma belle ....." kaget Monica ketika membuka pintunya, ia melihat tas bawaan Neti dan seketika Neti menangis dan melepas tasnya.

"What happened? ... It's okay... it's okay... I'm here" Monica memeluk Neti yang menangis dan menenangkannya. Monica tidak menanyakan apa yang terjadi pada Neti,mengapa ia datang tengah malam dan membawa semua barang-barangnya. Ia membiarkan gadis itu tenang dan tidur terlebih dahulu. Ia akan menunggu sampai Neti siap dan menceritakan apa yang terjadi padanya.

Neti bangun di pagi hari dengan mata sembabnya, ia tidur bersama Monica semalam karena kamarnya yang dahulu kini sudah di jadikan gudang. Neti dapat mendengar suara Monica yang sedang menelpon di luar, ia keluar kamar dan berjalan ke dapur mengambil minum lalu duduk di bangku meja makan, ia melamun dan teringat semalam Isaac menelponnya terus menerus Sampai ponselnya mati dengan sendirinya. Monica melihat Neti dari ruang tengah lalu berjalan menghampirinya dan duduk bersama di meja makan. Monica melihat air mata Neti turun kembali di pipinya,sedangkan matanya hanya menatap kosong ke depan

"Neti.... Are you alright?" Tanya Monica lalu duduk di Sampingnya

"aku benar-benar tidak tau kenapa bisa seperti ini,kami baik-baik saja.... Tidak.. dari awal kami tidak baik-baik saja, dari awal ini sudah salah,aku yang menyukainya terlebih dahulu sejak awal, it's my fault" Monica menghapus air mata Neti dan memeluknya

"why this happened to me ... seharusnya dia bilang sejak awal hubungan ini kalau ia sudah punya istri,sekarang aku seperti tidak tau harus bagaimana." Neti kembali menangis di pelukan Monica.

"chérie ... sometime people come into your life for for lesson. Not everyone comes into your life is meant to stay. And if someone want to leave your life, let them walk out. And when they leave someone better will come.." Monica menenangkannya dan mengelus punggung Neti

"are you alright if I leave you alone, I must back to the office" Monica tersenyum dan memberikan Neti secangkir the hangat, Neti mengangguk dan tersenyum

"aku akan mencoba untuk kembali tidur." Monica tersenyum dan mengusap pipi Neti

"baiklah,telpon aku kalau ada apa-apa ya." Kata Monica lalu segera bangkit dari kursinya dan mencium kening Neti sebelum pergi meninggalkannya. Neti melihat ponselnya yang habis baterai. Dia meletakkannya di atas meja makan dan kembali ke kamarnya.

Monica terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara isakan tangis Neti di sebelahnya. Ia duduk di kasur dan menggelengkan kepalanya. Sudah seminggu ini selalu setiap malam Neti akan menangis dalam tidurnya. Ia akan berteriak kesakitan di dadanya dan mengalami sesak nafas ketika tidur. Monica mengguncang bahu Neti dan membangunkannya. Neti membuka matanya dan melihat Monica, ia kembali menangis dan menutup matanya.

DAISIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang