Enemy

812 71 19
                                    

07.00

"Ughh"

Hellen membuka matanya, terganggu dengan sinar matahari yang menusuk matanya.

Hellen mencoba mengingat ingat kejadian semalam.
Seketika ingatan nya kembali setelah melihat San yang berada di dekapan nya.
Hellen dibuat senyum - senyum sendiri karena mengingat malam pertama nya dengan San.

"Eumhh, Hellen? Kamu udah bangun?"

San mendudukkan tubuhnya

"San? Mau kemana?"

Hellen memegang tangan San yang hendak beranjak dari kasur

"Eumm, nyiapin sarapan buat kita, kan. Emang kamu ga laper?"
Tanya San

"Laper, pengen makan kamu"
Hellen senyum mesum

"Heh? Kan udah tadi malem ih"

San mencoba untuk berdiri dan kabur dari Hellen, namun..

"Shh aduh!"

San yang tadinya berdiri lalu terduduk lagi karena anal nya sakit

"Sakit kan? Makanya Aku bilang gausah kemana mana. Disini aja"

Hellen menarik tangan San mendekati nya

"Huhh, tapi gausah macem - macem!"
San menatap tajam Hellen

"Iya, Aku gabakal macem macem deh"

Hellen memeluk pinggang San yang masih duduk dipinggir kasur

"Sinian deh. Aku pengen peluk kamu lagi"
Hellen menidurkan tubuh San disamping nya

"Tapi Aku pengen masak, Hellen"
San pout

"Shtt, ntar nunggu lubang kamu ga sakit lagi"
Hellen memejamkan matanya menikmati aroma rambut San

"Huhh, satu jam aja ya"
San membalas dekapan Hellen

"Hmm, tergantung"

"Tergantung apanya??"
San kebingungan

Pertanyaan San menjadi penutup obrolan mereka. Hellen tidak membalas ucapan San, Ia hanya mengecup dahi San dan mengelus surai lembut suami nya.

Akhirnya pasutri itu cuddle sampe siang.

Kriingg kriingg

"Shh, aduhh. Berisik apa sih??"
San terbangun dan melihat sekitar

San melihat kearah jam alarm yang menunjukkan pukul 12 siang, waktu untuk Hellen bekerja

"Eh? Hellen!"
San reflek meneriaki Hellen yang masih tertidur

Hellen terkejut
"Apa? Apa?
Kenapa San?? Kamu ngagetin Aku aja. hoaamm"
Hellen mengusap wajah nya

"Ihh, jam 12 siang loh! Kamu harusnya udah berangkat kerja kan??"

San panik setengah meninggoy, sementara Hellen yang harusnya kerja malah santai santai

Arranged Marriage | FEMDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang