Break Up? Marry?

1.1K 98 2
                                    

Hellen POV

"Gw ga nyangka bakal se cepet ini. Bahkan gw belum minta nomer HP nya San. Hahh, gw juga belum sempet bahas ini sama Riki"
Hellen mengusap wajahnya

"Gw harus ngobrol sama Riki sekarang, sebelum terlambat"

Hellen mengambil handphone nya dan menghubungi Riki, kekasih Hellen

In Call

"H-Hallo, Riki?"

"Hai Babe, kamu dah lama ga telfon Aku, kemarin Aku chat juga ga dibales. Sibuk ngurusin perusahaan ya? Pasti sayangku ini capek banget, mau healing bareng? Biar kamu ga terlalu stress gara gara kerjaan"

"Maaf ya. Tapi Aku belum bisa nemenin kamu healing. Kamu bisa ga dateng ke caffe biasanya? I need to talk"

"Eumm, okay.. Kayaknya serius banget. Yaudah, jam berapa?"

"Now? Can I?"

"Of course. Kebetulan Aku lagi gada kerjaan. Aku siap siap dulu ya.
See you, honey"

"S-See you too"

End Call

"Maafin Aku Rik"

. . . .

"Aaaaah Babee. I miss you so much!"
Riki memeluk Hellen

Rasa bersalah Hellen semakin menjadi setelah Riki memeluknya

"Hey, sit down. Ok? Diliatin orang orang tu"
Hellen menenangkan Riki

"Hehe. Jadi, mau ngomongin apa? Kamu keliatan lesu banget? Sakit kah?"
Riki memegang pipi Hellen

Hellen memegang tangan Riki
"Maafin Aku, setelah ini kamu boleh tampar Aku, boleh pukul Aku, boleh ngatain Aku, kamu boleh marah sama Aku. Asalkan Kamu mau maafin kebodohan Aku, ya? Please, promise me"
Hellen berkaca kaca

"K-kamu mau ngomongin apa sih? Kok kayak gitu. Ayolah, Hellen jangan bikin Aku takut. Kamu ga biasanya kayak gini. Sayangg? Please?"

"I'm sorry. Aku.. d-dijodohin"
Hellen menunduk

"A-apa? Bercanda mu ga lucu loh. Kamu ga seharusnya bikin jokes kayak gitu!"

"Aku ga bercanda, Riki.. maafin Aku"
Hellen memegang tangan Riki dengan erat

"Siapa namanya?"

"Namanya San, pilihan orang tua Aku"
Hellen pasrah dengan reaksi Riki selanjutnya

"Tapi kenapa? Orangtua kamu tau kan, Kalo Aku itu pacar kamu?? Apa Aku ga cukup buat mereka??"

"Maaf"

"Kenapa gitu siihh. Aku udah coba jadi menantu yang baik buat mereka, tapi malah jodohin kamu sama orang lain. Ini tu ga adil, Hellen!"

"I know, I know. Tapi Aku ga bisa lawan orangtua Aku, sayang. Kamu tau kan Aku itu anak yang nurut sama orangtua?"

"T-tapi ga gini juga, Hellen. Sakit hati Aku tuuu!"

Arranged Marriage | FEMDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang