#39 Pakboss Manusia Kuat

1.2K 178 37
                                    

11 Februari 2022

ONE DAY WITH CINAN AGAIN [PART 2/4]

.
.
.

💜 Happy Reading 💜

.
.
.

"Hap?"

"Hap?"

"Hap?"

"Cinhap?"

"Kamu mau ice cream gak, Hap?"

"Cinhap?"

"Hap?"

"Hap?"

"Hap?"

Sejak menaiki tangga pertama hingga berada didepan kamar Cindy, Jinan berteriak-teriak sangat heboh. Bak bocah yang sedang kegirangan, ia menjadi lupa kalau dirumah orang haruslah jaga sikap. Atau mungkin Jinan merasa bebas bertingkah serusuh apapun disini. Karena Mamah Cindy takkan sampai hati untuk memarahinya.

Ceklek. Jinan masuk dan tidak lupa ia mengunci pintu kamar tersebut. Dan begitu berbalik badan, BUUUUGH.

"Aww" muka Jinan dihadiahi boneka terbang oleh Cindy.

"Berisik, Ji!" omel Cindy dengan ekspresi super galak.

"Cinhap, ihh" Jinan memicingkan mata, lalu bibirnya ia manyunkan tanda mulai merajuk. "Sakit, Hap" rintihnya.

"Ya, lagian lu teriak-teriakan kek gitu. Berisik, tau gak?"

Sadar Jinan tak bergeming dari depan pintu, Cindy pun menyuruhnya untuk mendekat. "Yaudah, sini!" suruhnya.

"Sini, Ji!" panggil Cindy lagi agar Jinan menghampirinya.

"Yawloh. Ada Ipi loh ini, Ji! Sini, ahh. Gausah drama deh"

Setelah Cindy menunjukkan layar ponsel yang sedang terpampang muka Eve, barulah Jinan mau mendekat.

"Weh, pakboss... Parah banget, parah. Tadi aku nelponin berkali-kali malah direject mulu. Akukan juga mau ikut kerumah makboss, pak" protes Eve dari panggilan video.

"..." Jinan tidak menanggapi.

"Aku minta anter sama krib, cuma krib gamau nganterin aku. Alesannya dia baru sembuh, trus depok jauh. Kalo aku nyetir sendiri gak dibolehin sama Mamih" cerita Eve.

"Iya, Ip. Ntar bareng aku aja kalo mau kesini. Tapi kamu harus nginep ya, biar gak capek dijalan" undang Cindy.

"Jangan, Ip. Jangan kesini lu!" Jinan mewarning, "Anak yang punya rumah galak. Dia tukang pukul, hih" cibirnya.

"Ohh, gitu?" pertanyaan Cindy, diabaikan Jinan yang pilih membuang muka dan memakan es krimnya sendirian.

"Galak-galak tapi pakboss betah tuh disitu" sindir Eve.

"Nggak! Bentar lagi juga gue pulang kok" sanggah Jinan, Nih... Abis ini abis, gue pulang" ia meninggikan cup es krim yang dipegangnya demi bisa terlihat oleh Eve.

"Wii~ caramel. Mau dong, pak" Eve mendadak kepingin.

"Iya, nanti gue beliin lu" setuju Jinan, kemudian melirik sekilas kearah Cindy. "Tapi, kita belinya sama kak Anin aja. Gausah ngajak dia" ia menabuh genderang perang.

"Apaan sih lu, Ji" Cindy menepak pelan lengan Jinan.

"Aish, gausah pegang-pegang" Jinan mengusap bekas tangan Cindy yang menempel pada lengan bajunya.

Akibatnya, Cindy justru melayangkan kembali tepakan dilengan Jinan. Kali ini, lebih kencang dari sebelumnya.

"Udah, Cinhap!" nada suara Jinan sedikit meninggi.

"Makanya, jangan sebut-sebut nama orang laen"

"Kak Anin kak Anin kak Anin kak Anin kak A---"

Plak. Lengan Jinan ditepak brutal oleh Cindy untuk kali ketiga dalam kurun waktu kurang dari tiga menit saja.

"Ssssh" Jinan mengatupkan gigi guna menahan pedih.

"Buset... Jadi samsak noh pakboss disono" kaget Eve.

"Ampun belum lu?"

"..." Jinan menggeleng.

"Gebuk lagi, mau?"

"..." Jinan mengangguk.

"Ya Allah... Udeh, mak. Udeh. Jangan diapa-apain lagi. Kasian pakboss, mak" Eve coba mendinginkan Cindy yang sepertinya sedang dalam mode super sensitif.

"Gapapa, Ip. Gue anaknya kuat. Punya otot kawat, tulang besi, hati baja, kulit beton. Pokoknya, ditabok kek mana juga sama Cinhap kagak bakalan sakit kok" tegar Jinan.

"Bener, ya?"

"Iya, sayang"

Lalu, Cindy menatap sendu Jinan. Tidak perlu kata-kata, Jinan cukup memahami apa yang Cindy maksudkan.

"Sini!" Jinan mengambil alih ponsel Cindy, "Ipi? Udahan dulu, yeh... Gue mau ngasih makboss lu pelajaran dulu"

"Pelajaran apa? Pakboss kan bukan guru"

"Biologi. Hahaha" Jinan tertawa konyol.

"Idih, gaje banget sih pak" ejek Eve, "Yaudeh deh. Tapi, kalian bukan mau berantemkan?" ia memastikan CiNan akan baik-baik saja jika sambungan telepon dimatikan.

"Gatau"

"Kak Jinan, serius ihh!"

"Iye, gak"

"Nah gitu dong" tenang Eve, "Oiya... Jangan lupa nanti malem latihan terakhir bareng aku sama krib, ya. Jam tujuh, di teater. Kalian jangan telat" ia mengingatkan.

"He-eh, bawel. Dah. Bye" panggilan video pun berakhir.

tbc

.
.
.
.
.

PAP pakboss lagi adu panco 😂

PAP pakboss lagi adu panco 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anyways...
Thanks for your support, see you next update 💨

Sabtu Bersama Keluarga BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang