03

14.9K 850 41
                                    

Jovan menggandeng Zeyga, takut ilang katanya. Bahkan saat memasukkan dompet ke saku aja dia milih nggak lepasin gandengannya tapi suruh Zeyga yang bawa. Tebel cuyy 

Selesai membayar, Jovan menatap Zeyga yang diam aja kayak masih shock sama penampakan bubur diaduk secara live

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai membayar, Jovan menatap Zeyga yang diam aja kayak masih shock sama penampakan bubur diaduk secara live

"Ada apa Zey?"

"Gatau, perutku rasanya mual"

"Astaga kamu masih kepikiran soal tadi? Saya minta maaf ya?"

"Nggak, bapak nggak salah cuma akunya aja yan—"

"Salah saya itu, kalau saja saya tanya kamu dulu pasti tidak akan seperti ini"

"Nggak pak, gapapa akunya aja yang alay"

"Saya minta maaf"

"Sekali lagi bapak minta maaf, aku tinggal yaa!" Zeyga meninggalkan Jovan dan melangkah cepat

"Baik baik, saya tidak akan minta maaf lagi. Jangan jauh jauh dong manis"

Zeyga menghentak kakinya lalu berlari ke Jovan, melompat ke arah Jovan yang membuat Jovan takut sekaligus kaget

Takut calon istrinya jatuh bersamanya, kaget karena calon istrinya tiba tiba melompat kearahnya. Dia kira Zeyga ingin memukulnya tapi dugaannya salah dia malah bermain dengan rambutnya

"Hey, jangan lakuin itu kalau saya sama kamu jatuh tadi bagaimana?"

"Habis pak Jovan nyebelin" Mendengar jawaban Zeyga yang tepat di telinga jelas mengundang tawa Jovan

"Rambut Pak Jovan bagus, wangi juga lagi aku jadi iri"

"Terima kasih tapi rambut saya tidak sebagus dan wangi itu jadi jangan cemburu, rambut kamu yang kayak gini juga saya suka" Jovan mengelus dari bawah keatas rambut Zeyga

"Pak Jovan" panggil Zeyga

Mereka sekarang berjalan ralat tapi Jovan yang berjalan soalnya Zeyga masih di gendong sama Calon suaminya pulang ke apartemen Jovan kalo ditanya Zeyga berat nggak? Jawabannya nggak juga, untuk anak laki laki sekolahan bobot Zeyga bisa dibilang ringan apalagi sekarang anak SD dan SMP itu tinggi kekar kekar badannya

"Ada apa hm?"

"Bapak bakal dipanggil itu terus sama aku?"

"Itu bagaimana, Zey"

"Ya panggilan bapak atau pak gitu"

"Saya senyaman kamu saja tapi kalau bisa setelah kita menikah saya hanya ingin kamu memanggil saya selayaknya istri memanggil suaminya"

"Um? Tapikan aku laki laki masa aku istrinya"

"Saya tau tapi di hubungan kita ini yang sebagai pihak bawah itu kamu jadi otomatis kamu istri saya"

Aduh bajingann! Apa apaan mukanya ini?! Kenapa panas sekali sekarang? Astaga ada apa dengannya?! Kenapa kayak banyak kupu kupu terbang dari perutnya gini sihh?!!!

MY TEACHER HUBBY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang