prolog

39 4 2
                                    

(Tentang sebuah perjodohan)
     Sna Al bani Hasyim

Semua orang pasti jatuh cinta,baik cinta yang dipendam dalam diam, ataupun yang diungkapkan secara terang-terangan, diungkapkan didepan umum biar  romantis kata nya, cinta hanya muncul sesaat atau mengkara dalam relung kuat-kuat sudah merasa bosan dengannya kan di tinggalkan dan memcari yang lain yang tak ada jung nya .

Setiap orang pasti berharap bisa segera menemukan cinta sejati dalam hidup nya.namun hingga kini, belum pernah terdefinisi kan secara pasti, apakah cinta sejati itu???

Yang aku tau, Habbl Haq alis itu hanyalah milik Allah semesta alam ini. Cinta tanpa pamrih, cinta setia yang bisa diterima oleh semua nya makhluk hidup di dunia. Tanpa penah menilai perbedaan warna, agama ataupun strata dan adat-istiadat pun.

Cinta yang tidak seberapa pernah menyakitkan, namun menyembuhkan cinta yang tidak pernah ada ikatan yang halal, tadik oernag menjatuhkan. Namun menggapai. Sebuah kesetiaan cinta yang tidak terhitung jumlahnya.

Napas yang terhel, bola mays yang terbuka lebar, senyuman yang merona,pipi yang merah dan jantung yang berdebar debar kencang jika ada di depan nya,yang istiqamah memompa adalah wujud kesetiaan cintanya.

  Tapi, tidak sedikit orang yang menukarkan kesehatan cinta Allah dengan kesetiaan cinta yang dijanjikan oleh manusia.saat mereka mabuk cinta kepayang kerna cinta,serasa dinia milik berdua, jangankan manusia lainnya. Tuhanpun serasa tidak ada.

  Aku pernah terjerumus cinta seperti itu sampai akhirnya, yang aku cintai meninggalkan ku dengan seribu kenangan. Menikah dengan wanita pilihan kedua orang tua nya,saat itu puan aku sadar bawah cinta yang selama ini aku dan dia perjuang akan halnya sia sia saja 4 tahun bukan waktu sedikit untuk menjalankan hubungan kami. Aku begitu sabar menunggu dia pulang dari menurut ilmu, selama ini aku selalu mendambakan dia pulang dan mengirim kan sebuah pesan singkat nya.

Itulah mengapa aku sekarang tidak bernah lagi berpikir untuk bisa jatuh cinta lagi. Aku hanya selalu berharap segara bisa bertemu dengan jodoh ku yang setia. Dia yang namanya sudah Allah sandingkan dengan namaku di LAUH MAHFUDZ sana,dalam kurang waktu milyaran tahun yang lamanya waktu. Tersebab, seseorang yang aku cintai belum tentu menjadi jodoh ku . Namun JODOHKU,adalah seseorang yang wajib aku cintai. Dan cinta pada dia akan senantiasa mangalir indah, apabila aku sudah sepenuhnya menyerahkan cintaku pada-NYA.

  Bicara soal jodoh aku menjadi teringat kisah siti nurbaya dan si tua Datuk Maringgai. Dengan sebuah sistem perjodohan yang terngiang sepanjang masa dan zaman. Diceritakan bahwa perjodohan itu adalah sesuatu yang menyeramkan, menakutkan, penuh keterpaksaan dan tekanan dari orang kita sayangi. sehingga tak jarang anak anak muda zaman Now getir ketika mendengar kata perjodohan.

But for. Me?
It is not a problem.

Sebagai salah satu Hamba Allah SWT yang di lahirkan dsri keluarga sederhana dan ke cukupan, paham agama, Dangan aturan agama, aku sudah terbisan dengan perjodohan, bagiku cinta akan tumbuh subur pada ladang yang susah di pastikan oleh semesta. Percuma jatuh cinta jika pun ending-nya tidak kan di diridhoi sang kuasa.

(Walaupun aku bernah melanggar aturan agama Islam dengan pacaran apa kalian pernah sama dengan ku).

   Kesakralan tradiri keluarga yang aku mengikat. Secara halus melarangku jatuh cinta. Jodohku tidak ditentukan pada bagaimana aku mencintai seseorang. Namun, ia akan ditentukan oleh bagaimana istikharah keluarga besarku.

Seberapapun aku jatuh cinta, seberapapun aku lama aku jatuh cinta,dan seberapapun aku memperjuangkannya dalam doa-doa, non rcene.karena selain ada di tangan Tuhan, jodoh juga seolah ada pada keputusan keluarga besar ku.
Meski begitu aku teramat sangat menyukai tradisi perjodohan ini. Akan seperti apapun konsekuensinya.

Kenapa wanita tidak bisa mencari jodoh sendiri, memcari cinta nya tanpa harus di jodohkan tapi sebagian wanita ada bisa memcari jodoh nya sendiri ada juga dengan harus di jodohkan dengan orang tua,teman atau kerabat kita. Itu pun tergantung tradisi di rumah masing-masing .

Tradisi perjodohan memang sebuah tradisi yang sudah dianggap tabu muda.mereka menganggap perjodohan adalah sesuatu hal yang menakutkan; bertemu Datuk Maringgai,dipaksa menikah diusia dini, Tanpa cinta tanpa rasa sedikit pun dihatinya.

Kalian pernah nonton film India, yang  peran utama nya Dr zagat sing atau zakdis sing dan anandi sing yang di paksa menikah di usia dini,dan anandi harus tinggal di rumah mertua nya yang baik hati ibu,ayah, paman, bibi tapi sayang dia pun mendapat kan nenek yang jahat tidak menantang anandi melanjutkan pendidikan nya sampei buku nya di bakar oleh neneknya,katanya "takdir wanita itu hanya diam dirumah dan melakukan perkerjaan rumah tangga saja tidak perlu sekolah tinggi-tinggi"

  Tapi bagiku tidak, perjodohan adalah sebuah pertemuan terindah kedua insan yang tidak pernah saling, mengenali sebelumnya pacaran tidak pernah sekelebat pun tentang aura wajahnya,dan hanya akan bertemu atau bicara dengannya pun tidak pernah, tetapi hanya akan bertemu disaat malam pertama. Bagiku itu sangat terindah.

  Dua orang pemuda akan saling jatuh cinta manakala kehalalan sudah ada dalam genggaman. Lagi pula, orang tua mana yang tega menjerumuskan anak anaknya mereka kepada jalan yang salah? Sebelum menjodohkan anak-anaknya, mereka pasti sudah berpikir pikir ribuan kalia akan hal itu, itu pun demi kebaikan anak anak meraka.

  Selayaknya Fathimah Az-Zahra yang dijodohkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dengan seorang ali bin abi Thalib r.a. mereka dua adalah orang-orang suci yang tidak pernah mengumbar rasa cinta mereka, di hati mereka. Mereka begitu sabar menunggu dalam kepatuhan, sehingga DIA yang di langit pun ikut ambil andil dalam perjodohan mereka berdua.

  Sebagai anak perempuan pertama di dalam keluargaku yang memiliki predikat sebagai the queen of destiny
Karena sering membuat teman teman ku menemukan jodoh mereka, akanpun juga ikut terperangkap dalam subuh perjodohan, perjodohan yang sudah dilakukan oleh ke dua orang tua ku sejak aku belum aku lahir.

  Lalu, apakah aku harus menerima nya , menikah dengan seseorang yang sudah lahir jauh sebelum aku lahir ke bumi ini!!

  Ahhhh, membayangkan nya sudah membuat ke merinding saja,aku tidak bisa membayangkan jika aku harus menikah dengan seseorang yang usianya jauh berbeda dengan ku,di atas ku .dia pasti sudah setua pak Jajang kepala sekolah yang setiap pagi sudah setia di depan gerbang utama bersama para pengurus OSIS, jika ada anak muridnya yang terlambat akan memarahin merek akan tetapi suara nya itu bisa memenuhi telingaku terasa sakit jika mendengar nya.atau seperti pak arul, guru fisika yang wajahnya, mirip sekali dengan artis India yang pemain film Bollywood datuk maringgi.

    Dilema, antara keinginan dan kepatuhan.
  Tuhan,mengapa patuh harus se-patah ini?😪
   BOSAN SERIBU PESONA 😪

Apakah diakan bisa mewujudkan impiku-impiku menuju negeri seribu malam, sekaligus menjay batu loncatan agar aki bisa melanjutkan studiku yang sudah aku idam-idamkan?
  Untuk tenah maroko dan tarim,terimah kasih telah membuka mata hati ku untuk kisah ini.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Mohon maaf jika ada kata kata yang sama dengan penulis kalin ini ril aku yang buat dengan ke sadaran tiggi dan mohon maaf jika ada typo aku masih belajar menjadi penulis yang hebat seperti kak Asam yang penulis hebat itu loh.

  Jangan lupa vote komennya yah, utamakan selamu mambaca al Qur'an yah
     

Follow Ig sna100602
       Salam manis

GUS DITO MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang