bagian 2

12 2 0
                                    

🕊️
❥••┈❀🌹❀┈•••❥

" _Cintailah seseorang yang mencintai kamu lebih dari apa yang kamu berikan untuk dia_ "

❥••┈❀🌹❀┈•••
🕊️

Kalo ada tempo di tandai yah



Di malam Ahad atau bisa sembut malam Minggu, ada seorang gadis cantik tengah berjalan menuju kamar asrama nya, samar-samar, aku mendengar sebuah isak tangisan perempuan dari arah kamar nya. Sura itu tidak asing baginya, ku percepat langkah ku dan segera menuju kamar itu. Ternyata lita, sahabat ku.dia menelungkup wajah nya keatas meja belajar, jilbabnya terlihat basah karena air mata nya tumpah. Segara ku hampiri dia dan aku duduk di samping nya.

"Innalilahi,lita ? Kamu kenapa lit?!"tanyaku padanya sambil mengusap usap pundaknya.lita tetap tidak menjawab pertanyaanku, dia justru semakin keras menangis nya.

"Kamu sendirian di sini,lit? Yang lain kan pada ke kelas malam? Kamu kenapa! Atau jangan-jangan kamu nggak hafal yah"

"Jangan sembarang yah cici, bukan gitu" lita semakin mengencang tangisan nya bukan berarti

"UPS,maaf, lit aku kira kamu belum hapalan yang bunda kasih kemarin? Terus kamu kenapa nangis"

"Aku mau dijodohkan dengan anaknya teman nya abah, ci, tadi abah telpon aku ci"

"Masyallah...Terus kamu terima,lit?"

"Ya,gak lah cici. ikhsan mau ke manain coba? Aku cinta mati sama dia" lita masih menelungkup kan wajah nya. Dia tidak mau membuka wajah nya untuk sekedar melihat ku saja.

"Lit, dengerin! jodoh itu gk ada yang tau,lit.coba aja dulu kamu bicarakan sama abah kamu nanti pas pertemuan dengan orang tua, mukin nanti akan ketemu jalan terbaiknya!"

"Tapi,aku gk mau dijodohkan, cici. Sekarang ini bukan zamannya siti nurbaya yang harus dipaksa-paksa nikah sama Datuk Maringgai. Aku gk mau pokoknya!" Lita membuka wajahnya dan menatap kesal kearahku, terlihat jelas raut wajah nya memerah. Ia terlihat benar benar marah dengan keputusan orang tua nya yang ingin menjodohkan dia dengan anak sahabatnya itu.

"Lit,ssth. Kita kan belum tau calon kamu itu seperti apa, Lit. Belum tentu juga kan dia itu lwbih buruk dari ikhsan. Lagi pula menurut ku perjodohan itu bagus" aku memegang bahu lita erta erta, dia semakin menangis sejadi jadinya.

"Ihhh, pokoknya aku ngak mau di jodohi. Orang yang nyari jodoh lewat perjodohan sihh,itu mereka nya aja yang gk laku dan gk percaya sama diri mereka sendiri, cici. Mereka itu takut anak nya gk laku laku dana  gak dapet jodoh, makanya mereka maksain anaknya dijodohin. Ciba kamu bayangin kalau ternyata calon ku itu seperti Datuk Maringgai udah kurus,item, jelek,tua dan punya istri banyak lagi, satu lagi jelek lagi, gimana coba? Aku tida mau ,cici. Please belp me! Wajah cantik lita memelas seketika itu,dia memohon mohon agar aku bisa membuat nya.

"Okay, kamu bisa tenangkan diri dulu sekarang! Tarik nafas dalam dalam terus keluarkan, terus baca istighfar!" Lita mengikuti saran aku untuk lebih tenang. Aku menatap wajah lita dalam dalam. Dia seperti nya sudah mendapatkan aura positif nya dari istighfar yang dia baca.

"Lita, aku tanya sama kamu, rafa udah ngelamar kamu belum?"

"Belum, katanya dia masih belum siap dan mapan. Dia beling mau terusin pendidikan nya ke jenjang perkuliahan di Kairo Mesir, terus masih mau mapan dulu, setalah itu baru dia mau nikahin aku katanya."

GUS DITO MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang