Hari Minggu

63 4 1
                                    

"Kring kring!" Astaga, jam berapa ini? Duh, aku kesiangan karena begadang nonton bola semalam. Bergegas aku masuk kamar mandi, mengambil sikat gigi dan sabun muka. Sepertinya tak cukup waktu untuk aku mandi, sudahlah sekedar menghilangkan bau naga dan kotoran mata yang mengering pun tak apa.

Aku ambil ranselku tak lupa botol minum bekal hari ini. Membangunkan Abangku sang sopir pribadi dan segera ia memancing motor yang suka batuk itu untuk memulai permainan mesin di dalam tubuhnya yang ringkih. Dengan mata sembab baru bangun tidurnya, Abang menarik gas meninggalkan pekarangan rumah. Naas, bensin motor habis di tengah jalan yang membuat kami harus menuntun si motor menuju pom bensin mini, dan yang terdekat hanyalah pom bensin milik Mas crush.

Mas crush memandangku lamat-lamat, membuatku salah tingkah. Ada apa di wajahku, apa ada sesuatu yang salah di sana? Oh, aku tersadar ternyata maskerku miring. Tapi mata itu tak henti-hentinya memperhatikanku. Ya ampun, seperti ada kupu-kupu yang sedang pesta di perutku. "Fifi, kamu mau ke mana? hari Minggu ini kayanya kamu sibuk, ya?" Oh tidak, dia akan mengajak ku kencan. "Enggak Mas, aku libur di hari Minggu." "Ooh, tapi kenapa sekarang kamu pakai seragam kerja? Hari ini 'kan hari Minggu, Fi," ia menambahkan tawa kecil di akhir kalimatnya. "Ya ampun, Bang Dimas kenapa gak ingatin aku?" Aku cubit ia yang masih terlihat mengantuk itu. "Aduh duh. Kamu kok nyalahin aku, sih?" "Haha, sudah sudah. Kali ini aku kasih gratis buat bensinnya. Selamat hari Minggu, Fi." Oh Tuhan, rasanya aku ingin menghilang saja dari bumi ini (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠).

Kumpulan PentigrafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang