(F)eeling.

99 8 0
                                    

"Nona lee segera ke ruangan saya sekarang!" intrupsi datar dengan penekanan kata terdengar dari telpon yang Ji hyeul terima

"Baik Sajangnim" ucap ji hyeul setelah nya telpon itu terputus.

Menghela nafas berat ji hyeul mengatur jantungnya , hari ini ia hampir terlambat karena tadi malam ia terlelap dan terbangun jam 3 pagi.

Dan beberapa pesan tuan Jeon yang ia abaikan memenuhi layar telpon khusus sekertaris.

"ada yang bisa saya bantu sajangnim?" tanya ji hyeul berdiri didepan Jeon wonwoo yang sudah menatapnya tajam di selingi raut wajah yang serius.

"Tck!"

Sebuah hentakan ditimbulkan dari flashdisk yang wonwoo hentakan dihadapannya.

"Kau tau kesalahanmu?" tanyanya dingin

Ji hyeul mengangguk dan menjawab pelan " nde sajangnim" ucapnya pelan.

"Bagaimana bisa kau salah memberikan saya flashdisk yang tidak ada manfaatnya ini" Wonwoo melempar flashdisk itu ke atas meja nya dan menatap ji hyeul sambil menaruh tangannya dan sikunya bertumpu di meja sementara jarinya menyentuh dagu.

"Jadi bagaimana ? mana flashdisk perusahaan bagaimana bisa tertukar dengan flashdisk pribadimu?"

"i..itu sajangnim , flashdisk nya tertinggal di meja kamar saya" ucap ji hyeul gugup.

"Oke , mari lupakan masalah flashdisk  lalu kenapa sampai pagi ini kamu belum mengirimkan apa yang saya minta tadi malam " tanya wonwoo bukan hanya pertanyaan biasa lebih tepat seperti mengintimidasi.

"Itu.. emmm apa belum sampai ke email bapak?" karena terlalu gugup ji hyeul bahkan memanggil wonwoo dengan sebutan bapak bukan sajangnim.

"belum, jika sudah untuk apa saya bertanya, kalau begitu bawa ke hadapan saya sekarang serta bacakan beberapa tugas saya  hari ini" wonwoo bersandar dan memainkan jemarinya di atas meja.

Ji hyeul masih berdiam di tempatnya sambil memainkan jemari di samping roknya.

"Nona Lee , can you hear me?" wonwoo bertanya kepada gadis yang tidak beranjak dari hadapannya sekarang.

"Nde sajangnim" sahut ji hyeul pelan

"Lalu kenapa kamu tidak beranjak? " tanya wonwoo heran

"Maaf tuan , ipad nya juga tertinggal di kamar saya" Ji hyeul mengakui kesalahannya

"Bugh!"

Wonwoo menghempas map yang hendak ia buka ke meja kerjanya .

"Bagaimana bisa?! apa yang kau pikirkan ? baru dua hari ini kau sudah melakukan dua kesalahan Sekertaris Lee Ji Hyeul-Sshi!" suara berat itu menahan amarah namun kekesalan tidak dapat di sembunyikan  dari seorang jeon wonwoo.

"Maaf sajangnim saya , itu saya mau membawanya namun saya hampir terlambat pag.." Ji hyeul menjelaskan panjang lebar apa yang ia lalui pagi ini dan kenapa sampai itu semua terjadi.

"Tak!"

Wonwoo menghentak pulpennya ke meja dan menatap ji hyeul tajam " saya tidak perlu penjelasan yang saya mau sekarang juga kamu kembali dan bawa semua itu kembali! sudah cukup tadi malam kamu sudah membuat kesalahan , saya benci wanita yang teledor , ceroboh atau apalah itu namanya , saya juga jarang memberi toleransi tapi untuk kali ini kamu saya maafkan" wonwoo menghela nafas dan melonggarkan dasinya yang ia rasa mencekik lehernya

"Jadi sebelum saya berubah pikiran , ambil itu semua dalam 20 Menit! jika tidak kembali ke meja resepsionis mu saya tidak membutuhkan sekertaris sepertimu" ucap wonwoo penuh penekanan dan membuang pandangan ke arah lain.

I N F J ( Wish)   [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang