(W)ho

91 8 0
                                    

Setelah sedikit perdebatan lisan tadi malam akhirnya ji hyeul mengalah dan mengikuti kata kata tuan jeon untuk menginap di rumah nya.
walaupun merasa sedikit tidak nyaman karena ia tidak biasa menginap di rumah orang lain , terutama seorang lelaki membuatnya terjaga dan membuatnya sakit kepala karena tidak bisa tidur dengan baik.

"Saya pamit pak , jika bapak belum benar benar sehat saya sarankan sebaiknya bapak istirahat di rumah saja dulu " Ucap ji hyeul seraya membereskan tas tangan berisi tempat bubur yang ia bawa kemarin.

Wonwoo mengangguk "Terima kasih " ucapnya singkat.

"Permisi"

Ji hyeul berbalik dan melangkah pelan namun lagi lagi wonwoo sangat suka membuatnya berhenti sebelum membuka pintu "Tapi kenapa bisa kamu mengetahui password rumahku?"  tanyanya.

Mungkin pertanyaan itu adalah hal yang membuat wonwoo penasaran sejak tadi malam namun ia baru bisa menanyakannya sekarang melihat kondisinya yang sedikit lebih baik.

Ji hyeul melepaskan pegangan tangannya di pegangan pintu , lalu berbalik dan menatap wonwoo.

Ia mendekat dan berhenti beberapa langkah di depan wonwoo " Tuan sekertaris lee menelpon bapak tadi malam namun tidak ada jawaban , hal itu mungkin membuatnya cemas sehingga dia meminta saya mengecek keadaan anda serta memberi tahu alamat dan password rumah anda " Jelas ji hyeul lengkap.

Wonwoo terdiam dan tangannya meraih handphonenya , benar saja ada beberapa pesan baik di SNS , pesan teks maupun e-mail dari seokmin bahkan ada 30 kali panggilan tak terjawab.

"Saya harap kamu merahasiakan kondisi saya ini dari seokmin-sshi , jika ia bertanya katakan saja bahwa saya ketiduran "

Ji hyeul bingung sekaligus penasaran , kenapa dan mengapa ia harus berbohong seperti itu"

"Tapi ji.. " kata katanya terputus oleh selaan wonwoo

"Katakan saja apa yang saya katakan , itu tidak akan membuatmu salah"  tutupnya sedikit tegas dan datar.

Ji hyeul hanya bisa mengangguk mengiyakan perintah itu walaupun ia sangat penasaran , namun rasanya bukan zona nya untuk mengetahui hal yang tidak seharusnya ia ketahui.

"Baiklah apa ada hal yang ingin bapak tanyakan sebelum saya benar benar pergi?"

wonwoo menggeleng dan bersandar pelan.

"Baiklah , permisi selamat pagi"

Ji hyeul membungkuk sopan dan keluar dari kamar wonwoo.

"Nona lee ? selamat pagi" Sapa sopir wonwoo sedikit kebingungan diwajahnya melihat keberadaan ji hyeul yang bisa dikatakan diluar jam kerjanya bahkan berada di area yang jarang dijangkau olehnya.

Ji hyeul tersenyum tipis membalas sapaan sopir itu.

"Pagi juga pak Jang"

"Nona , mau kemana mari saya antar"

Ji hyeul menggeleng pelan " sebaiknya bapak stand by disini saja , karena tuan jeon seperti nya lebih membutuhkan bapak" ucap ji hyeul

"Maaf nona , tapi tuan jeon meminta saya mengantar untuk nona"

Ji hyeul hanya bisa mengangguk , ya mau bagaimana pun dia hanya mengikuti apa perintah wonwoo selagi masih wajar dan berkaitan dengan pekerjaan.

-

"Terima kasih pak , hati hati dijalan" ucap ji hyeul setelah sampai di rumhnya.

"Nde nona " sahut sopir setelahnya ji hyeul melangkah mundur dan mobil berlalu.

namun ada hal yang membuat ji hyeul penasaran , ada seseorang yang seakan memperhatikannya dari seberang setelah ia perhatikan lebih jauh orang itu menghilang.

I N F J ( Wish)   [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang