Surai pirangnya tergerai indah, Nathan membantu Lilly dengan membaringkannya diatas ranjang. Dilihatnya gadis itu pucat pasi dan sedikit gemetar, tak henti-henti air matanya berjatuhan. Nathan mengelus kepala Lilly berusaha menenangkan, ia pun memakaikannya sebuah selimut yang lembut.
"Tidurlah"
"Lalu.. bagaimana denganmu?"
"Aku akan duduk di meja belajarku sambil membaca beberapa buku, kau tidak perlu cemas"
"Umm.."
"Tenanglah, aku akan ada disini"
"Baiklah"
Lilly berbaring sambil menatap punggung Nathan mulai menjauh lalu duduk disudut ruangan tempat ia menikmati jendela dunia, perlahan matanya mulai tertutup. Namun terdengar sesuatu sebelum Lilly benar-benar terlelap, suara wanita tua berbincang bersama Nathan.
Matanya enggan terbuka curiga terhadap percakapan yang samar ia dengar, dan perlahan Lilly tidur.
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?"
"Iya ibu.."
"Bagus, ku tunggu perkembangannya.. dan satu lagi.."
"?"
"Berhentilah bersikap baik pada anak yatim itu"
"....."
Audrey menarik kipasnya dan beranjak pergi dari tempat itu. Nathan yang hendak menutup pintu seketika terperanjat dengan sosok saudara sulungnya, Jack.
"Biarkan aku masuk"
"...Terserahmu saja"
Jack menyeringai dengan ngeri di wajahnya, melihat Lilly yang terbaring anggun didepannya membuat ia melepaskan aura negatif nan beringas
"Jangan berlebihan Jack, ingat.. Kau ku izinkan hanya karena ibu"
"Aku tahu itu.. Dan kau hanya perlu berpura-pura tidak tahu" ucap Jack sambil melucuti pakaiannya "Ahhh benar-benar lekuk tubuh yang indah"
Nathan melihat perbuatan kotor saudaranya itu, dan dengan tenang ia melanjutkan aktivitasnya bersama buku. Tidak peduli seberapa jahat Jack memperlakukan Lilly, yang ia mau hanya menikmati baris indah dalam kertas usang itu dan berharap Lilly tidak terbunuh.
.
.
.
.
.
"Dimana anak itu?"
"....."
Hening tak bergeming, tak satupun dari anggota keluarga Hammel menjawab pertanyaan Robert.
"Apa kalian sekarang sedang bermain-main denganku?-"
"Ayah, dia ada dikamarku"
Robert mengerinyit, ia secara terang-terangan menatap Nathan hingga garis wajahnya nampak terlihat tua. Nathan yang menyadari itu hanya bisa diam dan mengenggam bukunya erat-erat.
"Apa yang sedang kau rencanakan wahai anakku?"
"Aku... sebenarnya-" ungkap Nathan kepada Robert namun alih ia berkata terlihat sorot mata jahat memandanginya dengan tajam "Sebenarnya aku sedang membaca buku kala itu, namun ia masuk dan mengusikku" dalih Nathan mendapatkan senyum dari Audrey
"Mengapa dia mengusikmu?"
"Aku tidak yakin Ayah.. sepertinya Lilly takut terhadap Jack.."
"Begitu ya.."
"Sayang~ Sepertinya anak itu berusaha menggoda putra-putra kita~ haruskah aku menghabisi-"
"Diam Audrey.."
"Khekk khekk kehhkk.." Steve terkekeh melihat Audrey dimarahi suaminya Robert
Seketika Audrey berdecak kesal, ia menatap Steve penuh dengan kemarahan karena merasa terhina. Steve membalas Audrey dengan mengedipkan sebelah matanya yang buta kepada wanita arogan itu, dengan wajah yang buruk rupa dan perawakan gemuk berhasil membuat Audrey bertambah kesal walau harus diam didepan suaminya.
"Jadi, mengapa kau meninggalkannya dikamarmu Nathan?"
"Aku hanya tidak ingin ia membuntutiku, jadi aku mengabaikannya.."
"Kau mengabaikannya? Jika kau mengabaikannya.. mengapa kau bisa tahu namanya Lilly?"
"Ahh.. aku sempat mendengarnya dari beberapa orang dirumah ini Ayah"
Nathan berusaha tenang dan terlihat meyakinkan dalam menyampaikan argumennya. Alih-alih ia berwajah palsu, Karen adik dari Robert Hammel menyadari sesuatu.
"Kau tahu Nathan? Kau memang anak yang pintar.. TAPI KAU TIDAK BISA MEMBOHONGIKU!!!" Teriaknya histeris dan berlari menuju ke kamar Nathan "KEMARI KAU JALANG PANTI!"
Terkejut karena aksi bibinya yang gila itu, Nathan justru mendapat perhatian dari Ayahnya. Bola Mata itu kian menatapnya dengan aneh, penuh perintah hingga membuat Nathan sedikit lemas hingga terhuyung jatuh bersama bukunya.
"Hellen, Awasi Karen.. Jangan biarkan ia melakukan hal aneh terhadap anak itu"
"Baik tuan"
.
.
.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/251113669-288-k814189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Take me Home [GORE 21+]
Mystery / Thriller"Siapa pun!!.. Tolong aku!!" isak seorang gadis yang berlari di dalam hutan dengan nafas memburu. Dinginnya malam menusuk kulit putihnya bertabrakan dengan langkah kaki yang tiada henti berlari. Gadis itu melarikan diri dari sebuah Mansion, yang kin...