Lilly termenung kesepian, beberapa kali ia menggigit bibirnya mengingat kejadian mengerikan yang ia alami di mansion ini. Pikirannya kalut membayangkan hal yang akan terjadi kedepannya.
"Hahhhh... Kenapa ini terjadi padaku.."
"Ada apa?"
Sontak Lilly terkejut mendapati seorang anak laki-laki duduk disebelahnya dengan wajah ramah
"Eh?"
"Maaf aku membuatmu terkejut ya?"
Lilly menatap laki-laki itu dengan cermat, wajah tampannya tidak menampakan adanya kebohongan maupun hal janggal lainnya. Ia juga tidak terlihat saat sarapan pagi tadi, setelah itu Lilly tersenyum manis kepadanya
"Aku Lilly.."
"Nathan"
Lilly mengangguk dan merasa bahwa Nathan adalah orang yang baik di mansion ini, setidaknya ia di sapa dengan ramah olehnya.
"Ah.. aku hanya sedikit gelisah, akhir-akhir ini banyak hal yang mengganggu pikiranku"
"Begitukah? Apa itu karena keluargaku?"
"Ummm.."
Nathan tersenyum mendengar jawaban gadis lugu itu. Ia pun mengelus puncak kepala Lilly dengan lembut, membuat gadis itu sedikit memerah dan salah tingkah.
"Terimakasih"
"Untuk apa kau berterima kasih?"
"Karna kau mempedulikan ku.."
"Aku peduli karna kau telah resmi menjadi anggota keluargaku, dan aku juga senang punya adik perempuan yang baru"
'Adik perempuan ya..' Batin Lilly mengingat Ashley putri bungsu keluarga Hammel dengan nada bicaranya yang kasar
"Ada apa?" Nathan memperhatikan Lilly tengah berimajinasi akan sesuatu
"Ah bukan apa-apa.. aku hanya-"
"Ashley.. dia adikku, walaupun dia nakal kumohon maafkan tingkah lakunya yang seperti itu"
"Di-dia anak yang manis! Aku hanya.. sedikit terkejut tadi pagi saat ia menghampiriku dikamar!"
"Hahahaha.. baiklah"
Nathan tertawa mendengar penjelasan Lilly yang terburu-buru, menurutnya cara bicara Lilly yang seperti itu terlihat menggemaskan. Lilly yang melihat Nathan seperti itu tersenyum dengan rona di pipinya.
Disaat mereka berdua sedang bercengkrama, Jack tiba-tiba saja datang menghancurkan suasana. Merasa tidak nyaman, mereka berdua pun berdiri hingga Lilly dengan cepat menyembunyikan tubuhnya dibelakang Nathan.
"Apa mau mu?"
Plak!!
Sebuah tamparan keras sukses mendarat dipipi kiri Nathan, karena ia lengah, Jack meraih tangan Lilly dan menyeret gadis itu dengan paksa. Lilly sempat menolak dengan meronta dan sesuatu pun terjadi.
"Kau sudah mempermalukan ku didepan Ayah! Sekarang ikut a-"
"Jack hentikan"
"Apa?" Ucap Jack menatap adiknya dengan sinis hingga meremas tangan Lilly
"Akkh!"
"Kau bilang apa tadi?"
"Ku bilang hentikan!"
"Bedebah ini sudah berani melawan ku hah?"
"Ugh.. ta-ngan ku-"
"Jack kau menyakitinya!!"
"LALU KENAPA?!!"
Kedua saudara itu saling mengadukan pandangan, Jack dengan sifatnya yang keras kepala dan Nathan berusaha menegakan keadilan untuk Lilly.
Dengan kekuatannya, Jack menarik tubuh ringan gadis itu kedalam pelukannya. Lilly terkejut karena ia sama sekali tidak bisa mengendalikan tubuh lemah miliknya.
"Sekarang kau milikku"
"Jack untuk yang terakhir kalinya kumohon hentikan!!!"
Sorot mata lelaki itu kian tajam, raut wajahnya menampakan benci. Jack bersiap untuk memukul Nathan dengan sebelah tangannya namun mereka bertiga dikejutkan dengan kedatangan Nyonya keluarga Hammel, Audrey.
"Kedua putra kesayanganku sedang bersenang-senang rupanya.." Ucap Audrey memecah pertikaian sambil membentangkan kipas andalannya didepan wajah "Yah sepertinya bersama dengan tikus panti murahan"
"Ibu! Perempuan hina ini sudah membuatku malu didepan Ayah! Ibu lihat sendiri kan?!"
"..." Audrey diam tanpa mengiyakan pernyataan putranya karena ia tahu Jack melakukan hal yang salah
"Aku harus menghukumnya sekarang juga! Aku sudah tidak tahan-"
"Menjijikan.." Potong Audrey menatap sinis anak sulungnya
Jack membelalakan matanya, nafasnya memburu dan jantungnya berdegup kencang. Ia memeluk Lilly erat hingga seluruh tubuhnya mulai teransang, lalu yang mengejutkan ia tiba-tiba tertawa.
"AHAHAHAAAHAHAHAHA"
"Jack kau sudah gila!!"
Dengan sigap Nathan berusaha melepaskan genggaman Jack dari Lilly. Namun perbedaan kekuatan tubuh mereka membuat Lilly masih terperangkap dalam pelukan Jack.
Jack memainkan bibirnya mencumbu tengkuk leher gadis itu, sambil memeluknya ia juga tak lupa menyentuh tubuh mungil Lilly secara paksa.
"Ahh! Hentikan!" Teriak Lilly meminta ampun namun Jack masih memainkan nafsunya "Ku mohon! Ahhn! Hiks.." dan ia pun mulai terisak
"LILLY!!!"
"Mhhh.. kau sangat manis"
"JACK KAU BEDEBAH SIALAN"
Nathan berlari meninggalkan Jack dan Lilly lalu menghampiri Ibunya Audrey, ia memohon sambil berlutut meyakinkan wanita tua itu. Entah apa yang Nathan katakan, dan Audrey menuruti permintaan nya.
"Jack sudah cukup.. lepaskan gadis itu"
"Tapi ibu aku masih ingin melakukannya.."
"KAU TIDAK DENGAR PERKATAANKU?"
Jack terkejut mendengar titah ibunya dan menghempaskan Lilly ke lantai. Nathan yang melihat Lilly dengan cepat memapahnya menjauh dari pria bajingan itu.
"Ibu aku.."
"Diam kau Jack! Pergilah ke kamarmu dan renungkan kesalahanmu!.. Nathan! Berhentilah bersikap baik pada tikus panti ini!"
Suara Audrey terdengar marah, Jack berlari menghindari amukan ibunya. Nathan sebaliknya masih membantu Lilly sebab ia terlihat sangat tidak baik-baik saja, di papahnya Lilly kearah kamar tanpa memedulikan amarah Audrey.
"Dan kau tikus panti!!! Berhentilah menggoda kedua putraku!!!" Teriaknya dari kejauhan sebab Nathan membawa Lilly ke tempat yang aman dari jangkauan para orang jahat itu
"Maafkan aku Lilly, sebagai gantinya beristirahatlah dikamarku"
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Take me Home [GORE 21+]
Mystery / Thriller"Siapa pun!!.. Tolong aku!!" isak seorang gadis yang berlari di dalam hutan dengan nafas memburu. Dinginnya malam menusuk kulit putihnya bertabrakan dengan langkah kaki yang tiada henti berlari. Gadis itu melarikan diri dari sebuah Mansion, yang kin...