❥ zweiundzwanzig

1.8K 178 55
                                    

[slight 🔞]

——————

minho masuk ke kampus seperti biasanya hari ini. tadi pagi minho di jemput pak chris dan mereka berdua berangkat bareng. ga ada yang aneh sih, semua kelihatan biasa aja kecuali hati chris yang masih nyut-nyutan tiap di dekat minho.

chris ngajar di kelasnya minho, menerangkan beberapa materi lalu di akhiri dengan memberikan tugas yang banyaknya bikin para mahasiswa mengeluh.

"setelah selesai mengerjakan tugas, saya minta satu orang perwakilan mahasiswa di kelas ini untuk mengumpulkan seluruh tugas teman-temannya di ruangan saya. batas pengumpulan sampai jam 10 pagi ini, terlambat dari itu tugas tidak akan saya terima, terimakasih."

chris pergi lebih dulu meninggalkan kelas. dia mendadak mendapat telepon dari seseorang yang mengharuskan chris keluar lebih awal dari jam mengajarnya.

"galak banget jadi dosen, udah mana ngasih tugasnya ga ngotak, ngasih nilai juga pelit. gue doain kagak dapat jodoh mampus lo!" cibir changbin, beberapa mahasiswa yang mendengar turut tertawa dengan cibiran tersebut. mereka menyetujui apa yang changbin katakan.

"eh bin, ga boleh begitu. ntar kalau doanya balik ke elo gimana?" minho negur sambil nyubitin lengan changbin.

"idih, tumben bener lo kagak ikut ngatain pak chris? jangan-jangan lo suka ya sama dia?" tuduh changbin. sejujurnya hati changbin lumayan sakit ngomong gini ke minho.

kepala minho menggeleng, menepis tuduhan changbin kemudian memilih untuk lanjut ngerjain tugas.

changbin dari samping memperhatikan tingkah laku minho yang menurutnya agak berubah. dia berusaha ngajak minho ngobrol lagi tapi cowok manis satu itu justru marah dan bilang kalau changbin pengganggu.

jelas saja sikap minho ini patut di curigai.

"lo mau kemana? tugas lo udah selesai?" changbin bertanya saat minho tiba-tiba berdiri sembari mengemasi alat tulisnya ke dalam tas.

"sudah." jawab minho singkat. ia menyodorkan buku tugasnya kepada changbin yang sebelumnya telah di tunjuk sebagai perwakilan pengumpulan tugas.

"habis ini ngantin yok?" ajak changbin, dia nahan tangan minho yang baru saja ingin memakai tasnya.

"ngga dulu bin, gue lagi ga laper." tolak minho. pemuda itu melepaskan tangan changbin di tangannya lalu berlalu begitu saja meninggalkan kelas.

changbin mendengus, minho bener-bener telah berubah membuat changbin sedikit merasa sedih. dia rindu minho yang petakilan kayak dulu, mereka sering jalan bareng, istirahat bareng, terus ketawa bareng. minho yang sekarang suka berkelana entah kemana. changbin jadi jarang bersama minho apalagi semenjak cowok itu dekat dengan chris, dosen galak paling di benci changbin.

chris sudah bikin minho melupakan sahabatnya sendiri, dan changbin yakin chris pasti mencuci otak minho kemudian meminta pemuda manis itu untuk meninggalkan changbin beserta kekawanan lainnya.

tangan changbin mengepal, dia jadi penasaran hubungan sang dosen dengan minho itu sebenarnya apa. kalau sekedar dosen pembimbing dengan mahasiswa bimbingan itu sangat tidak mungkin, pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan.

 kalau sekedar dosen pembimbing dengan mahasiswa bimbingan itu sangat tidak mungkin, pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Surreptitious - [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang