❥ siebzehn

2.3K 247 98
                                    

chris sedari tadi terus-menerus mengeluh karena badannya gatal akibat cacar. sekujur badan chris sekarang berwarna kuning akibat di tempeli parutan jagung, ide dari minho.

sementara itu, seungmin—adeknya chris ga bisa berhenti fotoin abangnya yang lagi sakit cacar buat dia pap ke orang tuanya.

"abang, kata papa, abang jelek banget."

chris langsung natapin adeknya tajam.

"awas aja foto abang kamu jadiin konten."

seungmin terkekeh, abangnya satu ini tau aja kebiasaan seungmin kalau ada apa-apa selalu di kontenin, kecuali video yang abangnya sama kak minho lagi kuda-kudaan, itu udah jadi konten pribadi.

"hehe, ngga dong, bang. paling umin masukin ke status whatsapp doang."

mata chris melotot, "anak kampret!" umpatnya.

hampir saja chris melayangkan bantalnya ke wajah sang adik kalau saja minho tidak datang dengan semangkuk bubur yang ia bikinkan khusus untuk sang dosen tergalak—eh, tercinta.

"eh sakura, hush hush, sana! abang mau sama kak minho dulu disini. kamu mending berduaan bareng sasuke di ruang tengah." chris buru-buru ngusir adeknya supaya keluar dari kamar.

seungmin memicingkan mata, "abang mau ngewe ya makanya umin di usir? duh, bang. itu burung abang lagi cacar, ntar pecah lagi kalau gesek-gesek berhadiah sama kak ino. kasian kak ino nanti ketularan abang."

kecurigaan seungmin bikin chris makin frustrasi. dia tetap maksa nyuruh bocah wibu itu buat keluar dari kamarnya dan memberikan seungmin ancaman yaitu ga boleh ketemu hyunjin selama sewindu.

mendengar itu jelas bikin seungmin takut. dia mana tahan ga ketemu hyunjin barang sehari aja, rasanya hidup seungmin hampa.

setelah berhasil mengusir seungmin dari kamarnya, chris langsung berlagak kesakitan sambil merengek manja ke minho membuat mahasiswa manis itu merotasikan bola matanya malas.

"ini saya bikinin bubur buat bapak, makannya mau disuapin atau suap sendiri?" tanya minho.

"disuapin." jawab chris mantap.

minho segera mengambil posisi duduk di sebelah chris, di tepian ranjang dimana sang dosen berbaring.

pelan-pelan chris bangkit buat duduk sembari bersandar di headboard ranjangnya.

"gimana jagungnya, pak?"

"dingin, tapi gatalnya masih terasa."

minho menghela, "ya iyalah, kan baru sekali dipakein. itu tuh harus rutin biar cacarnya cepat kering."

chris ngangguk-ngangguk. selagi minho ngerawat dia dengan baik selama sakit, dia iya-iyain apa aja yang minho lakukan demi kesembuhan chris.

minho perlahan menyuapkan sendok berisikan bubur hangat kepada chris. pria itu menerima suapan dari minho dan susah payah menelannya karena selera makannya yang berkurang.

"cacarnya sampai ke dalam mulut, ga?"

chris menggeleng.

"oh, syukurlah."

kembali minho suapkan sesendok bubur ke mulut sang dosen. chris ga sanggup menghabiskan bubur tersebut dan menolak pada suapan ke lima karena dia bener-bener ga nafsu.

"pak, ini dimakan lagi buburnya. sayang loh kalau ga di habisin."

minho mengetuk-ngetuk ujung sendok tersebut di permukaan bibir chris. dia berasa ngurusin bayi besar terlebih sifat dosennya yang berubah drastis semenjak terkena cacar.

Surreptitious - [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang