❥ zehn

7.7K 414 360
                                    

minho gigit jari, chris sudah selesai beli odading dan sekarang pria itu sudah masuk ke dalam mobil-duduk di kursi pengemudi seraya menatap minho tajam.

"udah selesai beli odadingnya, pak?" tanya minho ragu-ragu.

chris semakin memicingkan mata. ia menggerakkan kepalanya ke kiri, kanan, keatas, kebawah untuk meregangkan otot lehernya yang tegang karena lelah

bayangkan, dirinya harus mengantri dari siang hari sampai kini langit sudah semakin menggelap, dan chris baru aja kebagian odading yang minho inginkan itu.

"saya rela-relain ngantri demi kamu, sementara kamu malah asik berduaan sama cowok lain."

minho cengo, kenapa mulut pak chris seenak itu sih asal ngomong ke minho?

"maksud bapak?"

"alah! ga usah pura-pura ga tau, pokoknya malam ini kamu harus kasih saya service! saya marah!"

bibir bawah minho mencebik sebal. minho kesal mendengar penuturan chan yang semena-mena menyuruhnya untuk memberi service pada pria kelebihan hormon tersebut.

"aduh pak, bukannya saya nolak atau ga mau, tapi saya harus siap-siap karena besok saya ada kompetisi untuk menjadi icon mahasiswa feb."

kedua telapak tangan minho menyatu, ia berusaha berucap sesopan mungkin agar pak chris tak tersinggung.

lagian, minho capek di tusuk mulu tiap hari.

"saya main pelan-"

"maaf pak, sekali lagi saya minta maaf. saya ga mau jadi siluman bebek lagi gara-gara susah jalan habis di tusuk bapak." ujarnya.

tangan chris diraih, minho mohon-mohon sambil kasih tatapan ala-ala kitten nya bikin chris bukannya luluh dan kasian tapi malah makin terangsang.

ininih yang dinamakan godaan. tadi chris sempat tegang tapi dia tahan dan hampir lupa gara-gara sibuk ngantri odading.

namun sekarang situasinya berbeda. mereka tinggal berdua di dalam mobil dan hal itu bikin chris ga bisa buat nahan semuanya.

"yaudah, kalo begitu siniin bibir kamu."

chris ngeraih dagu minho, sebelah tangannya ia pakai untuk mengambil satu odading dari dalam plastik putih yang ia taruh di atas dashboard mobilnya.

odading itu ia gigit dengan giginya. perlahan, ia majukan wajahnya mengikis jarak dengan wajah minho.

terpaan nafas keduanya saling beradu di wajah masing-masing. chris terkekeh sedikit saat minho nampak memejamkan mata kala merasakan odading tersebut menggesek bibirnya.

ibu jari chris masuk melalui belah bibir minho, kemudian ia pun membuka mulut pemuda manis tersebut untuk membagi odading yang ia gigit saat ini.

minho menggigit rakus odading tersebut dan memakannya dengan lahap. chris menyunggingkan senyum miringnya saat minho dengan tak sabaran berusaha mengambil ujung odading yang tengah chris gigit.

minho jatuhnya keliatan kayak lagi melumat bibir chris. tangannya meremat kuat ujung kemeja sang dosen saat chris mentransferkan sisa odading tersebut ke dalam mulut minho.

"nghhh-"

"kamu mau nginap atau saya antarkan pulang?"

bibir mereka terpisah, minho mengusap bekas saliva di bibirnya kemudian tersenyum menampilkan deretan gigi kelincinya ke arah chris.

chris untuk kesekian kalinya terperanjat melihat keindahan insan di hadapannya itu.

"mau pulang.." jawab minho.

Surreptitious - [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang