❥ fünfundzwanzig

1.2K 92 25
                                    

"jauh-jauh anjirr! lo nempel mulu kek cicak!!"

changbin protes sambil dorong tubuh minho yang nemplok ke dia. sekarang mereka sedang berada di dalam toilet, minho pun mencebikkan bibir bawahnya kemudian memukul dada changbin kuat sampai kedengaran bunyi 'gedebuk'.

"AWW!! SAKIT COEG!!"

"alay." ujar minho.

changbin gregetan dikatain minho, mana tampangnya kayak ga berdosa gitu pas ngomong.

"jangan nempelin gue kalo udah bukan di seputaran kampus. ntar cowok lo cemburu kan bisa berabe, ntar skripsi gue malah dipersulit lagi, cih." changbin berdecih.

"siapa cowok gue?" tanya minho sambil melotot. changbin merotasikan bola matanya malas.

"aelah pake nanya, itu loh si pak chris. siapa lagi emang cowok lo selain beliau?"

"anjing! gue kagak punya cowok ya! pak chris bukan cowok gue!!" badan changbin dipukul-pukul lagi oleh minho, kali ini lebih brutal.

"eh sakit, njir!" marah changbin, pukulan minho bukan main sakitnya. kemungkinan badan changbin habis ini merah-merah berbentuk telapak tangan minho.

"ga mau ngakuin cowok lo tapi sekalinya beliau dekat cewek lain lo ngamuk." cibir changbin setelah minho berhenti memukulnya.

minho lantas menatap changbin tajam tak terima, dia ingin kembali memukul changbin namun dengan cepat changbin mengunci kedua tangan minho sambil menggenggamnya kuat-kuat.

"lepasin!"

"makanya jangan mukul."

"iya iya ga mukul lagi." pasrah minho.

changbin tak segera melepas genggaman tangannya, takut-takut minho bohong dan malah menghantam changbin kalau tangan itu dilepas.

"min, lo kagak capek apa jauh-jauhan gini sama pak chris? maksud gue meskipun kalian cuma pura-pura tapi gue yakin lo pasti kangen banget sama dia. terlebih tiap istirahat lo kan lebih sering menghabiskan waktu bareng pak chris di ruangannya, contohnya aja seperti mantap-mantap."

"mulutnya dijaga ya ganteng, ga selamanya gue ke ruangan pak chris buat 'berkuda'." minho ngomongnya sambil senyum-senyum.

senyuman setan maksudnya.

"iyain aja, gue percaya apapun kata lo."

tangan minho akhirnya di lepas. changbin buru-buru melindungi tubuhnya menggunakan tas saat minho mengangkat tangan. bersiap-siap takut kena pukul lagi.

"apaan sih orang gue mau rapiin rambut gue." ucap minho mendelik karena changbin sudah kepedean.

"coy, bisa ga kalo misalkan bareng gue jangan terlalu nempel? bukannya apa nih, masalahnya lo ngintilin gue sampe ke toilet juga! gue gapapa kalo emangnya lo kebelet pengen buang hajat juga, tapi masalahnya lo kagak ngapa-ngapain njing malah liatin perkutut gue!" changbin melayangkan protes untuk kesekian kalinya.

"kenapa emangnya? malu?"

"bukan gitu, gue takutnya lo nafsu liat punya gue." balas changbin bikin minho cepat-cepat mendelik.

"ngga!"

changbin terkekeh kecil, ya jelas lah minho ga nafsu kan dia demennya cuma punyanya pak dosen.

"min, selama beberapa minggu ini lo ada curiga ga sama orang?"

"maksudnya?" tanya minho tak mengerti dengan pertanyaan tiba-tiba changbin.

"itu loh, yang nyebarin gosip tentang lo sama pak chris,"

sejenak minho terdiam, kemudian kepalanya menggeleng tanda bahwa ia belum menemukan seseorang yang ia curigai sebagai dalang dari penghancur hidupnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surreptitious - [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang