Wreck Dream

5.5K 176 0
                                    

Kulihat diriku berjalan bersama mereka, ya..... Sahabat-sahabatku.....

Aku melihat Sakura yang menangis karena kulempar sebuah kodok mainan kepadanya, lalu Sai memarahiku. Dan disitu, aku nampak tak peduli.

"Itu kan cuman mainan, Sakura"

"Kau bercanda sudah keterlaluan Sasuke!"

"Sasuke no Baka! Anata ga kirai!"

DEG DEG
.
.
.

BRUUUKKK

"UCHIHA SASUKE! INI SUDAH KE 3 KALINYA BAPAK PERINGATKAN JANGAN TERTIDUR DIKELAS! CEPAT KELUAR KELAS! DAN PULANG SEKOLAH NANTI KAU HARUS BERTEMU BAPAK DIRUANG GURU! PAHAM?!"

sial, sekarang aku malah jadi bahan lawakan kelas, persetan kau mimpi sialan..... Kenapa kau selalu menganggu kesempatan tidur siangku ini?!

"UCHIHA SASUKE! APA KAU MENDENGAR BAPAK TIDAK?!"

"ha'i, ha'i' aku akan keluar. Sumimasen deshita"

Bisa kurasakan seisi kelas menatapku heran karena dengan santainya aku menuruti hukuman guru. Yaaa setidakmya aku bisa menghindar dari pelajaran yang ,membosankan itu. Lagipula, belajar tidak belajar,nilaiku sama saja. Tidak pernah mendapat kecacatan nilai sedikitpun. Yap, sejak SD nilaiku 100 dan teremdah adalah 98. Itulah keunggulan Uchiha.

2 hours later.....

"Seperti biasa, kau pasti kena hukuman dari guru, yakan Sasuke?"

Suara Sai cukhp membangunkanku yang sedang tidur enak sambil menyenderkan badanku didekat pintu kelas.

"Hn" aku hanya menjawab pertanyaan Sai singkat. Ya, Sai dan aku sekelas. Sedangkan Sakura berada dikelas lain.
"TEMEEEEEE~~~"
Oh tidak suara cempreng ini menandakan bahwa.......
"KAU HEBAT SEKALI TADI! BERANI MELAWAN ASUMA-SENSEI!"

ck, dasar dobe berisik sekali. Kan malu dilihat bamyak anak-anak dari kelas lain mendengar ucapannya tadi. Dasar rambut duren, ngomong asal tembak saja dia.

"Tch, urusai dobe"
"Kau kejam sekali teme~"
"Ne, Sasuke, Naruto, mari kita susul Sakura-chan. Aku yakin dia dan Hinata-chan sudah menunggu"

Bagus Sai! Kau menolong disaat yang tepat! Akhirnya aku terbebas dari suara cempreng Narutp ini.

"Huaaaa aku tidak sabar memakan bekal bersama Hinata-chan"
"Kau ini mentang-mentang sudah pacaran, ingat dobe. 3 bulan lagi kita akan menghadapi ujian masuk SMU."

Kini Sai dan Naruto berjalan mendahuluiku lalu mendekati mukaku. "N-nanda?"

Muka mereka semakin serius, dan menyipitkan mata mereka.
"Apa pagi ini kau minum obat banyak-bicara, Sasuke?"
"Sejak kapan kau menasihati orang?"

Tunggu dulu, perkataan mereka ada benarnya juga. Sejak kapan aku mulai berbicara panjang lebih dari 4 kata lalu menasihati orang, Naruto pula yang aku nasihati.

"Sasuke?" Sai sedikit menyentil dahiku. Ah, belakangan ini aku suka sekali termenung disaat yang tidak tepat. "Kau lagi puber ya teme?"

Aku hanya meenatap Naruto dan Sai yang memandangiku seperti 'khawatir'

"Kau jangan ceroboh! Aku kan mengkhawatirkanmu Sasu-"

DEG

Ingatan apa itu...
"Aku ingin ketoilet" bisa kudengar Naruto ingin menyusulku,namun dihalangi oleh Sai karena mungkin ia tahu kalau aku ke toilet itu untuk apa. Bukan untuk buang air kecil atau besar, melainkan....

"Aku benci menangis" ucapku didalam toilet.

Kenapa serpihan memori manis dan pahit dulu selalu menghantuiku? Bahkan sampsi ke mimpi-mimpi. Kenapa, kenspa, kenapa dan kenapa?! Semua orang selalu mengaggapku anak bandel yang sudah melakukan hal-hal bodoh. Hey, pernahkah kalian mendengar kata-kata "don't judje book by its cover"
Selalu saja Sai dan Sakura yang dipuji bagus, terkadang..... Aku iri sendiri sama Naruto, Sai, Sakura. ,mereka semua sudah berada jauh diatasku....
.
.
.
.
T b c
.
.
.
.
A/n : haiii! Udah update nih! Sorry pendek banget, udah ngantuk banget solnya ;;;----;;; dont forget vote and tead this story!

Sign
17/04/2015 -Shap- 4.48 a.m

Your  Tears (Kimi ga Namida) [Sasuke x Sakura]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang