5. Permainan (2)

8 3 6
                                    

Votenya mana onee/onii-san? :(

.

Oiya, diatas backsound gratis, moodboster ku pas nulis, judulnya Kohaku to Ruri no Rinbukyoku / Kohaku to Ruri no Rondo

.

.

.

Seorang gadis bersuara merdu itu membuat semua orang meliriknya. Sangking merdunya suara ia, sampai sampai mleyot satu kelas, kecuali Kak Keith dan Kak Rezka. Tentu saja tidak berefek, karena Kak Rezka sudah punya pawang dan Kak Keith...sepertinya kalian sudah tau seperti apa dia? Ya, dia adalah orang yang tidak terlalu perduli dengan yang namanya wanita. Tetapi ia tidak akan membiarkan seorang wanita disakiti karena ia mempunyai seorang adik perempuan yang lugu dan imut seperti neko-chan.

♪♪♪

Lalu suasana saat itu menjadi sangat ramai dengan desas desus gadis itu, walaupun agak pelan sebelumnya tapi semakin lama semakin keras. Terutama dikalangan laki laki.

"Merdu njir suaranya."

"Hooh, cantik pula."

"Gila sih, merdu betul suaranya, cewek gue aja kalah cantik."

"Pasti udah punya pacar dia."

"Udah punya pacar belum ya?."

"Kalau diliat dari wajah nya sih masih polos."

"Gue jadiin pacar ah."

"Mau gue crush in."

"Dia cewek gue tch."

"Punya gue."

"Halu."

"Lu juga halu tolol."

"Yaudah si, ribut amat kalian. Tinggal taruhan siapa yang pertama dapet cewek itu."

"Oke deal."

"Deal."

"Taruhan gak seru kalau gak ada hadiahnya."

"Kalau gue menang lo semua harus jadi babu gue."

"Dih."

"Ck, gue pasang 100 ribu, dah gini aja. Yang menang boleh ambil semua uangnya."

Sementara dikalangan perempuan...

"Merdu ya."

"Iya merdu."

"Cantik pula."

"Masih cantik an gue sih."

"Oh, iyain."

"Tapi apasih, suaranya diimut-imutin jijik."

"Nah iya, sok cantik pula."

"Aku mah malu kalau gitu."

"Bener, apalagi gue haha."

"Kita perhatikan dulu saja."

Sementara beberapa orang yang tidak suka bergosip ria hanya diam dan mendengarkan orang orang yang bergosip. Untung nya cewek di kelas ini sedikit. Jadi yang bergosip lebih sedikit, tapi anehnya malah cowoknya yang suka gosip.

Para kakak pendamping menghela napasnya melihat situasi ini.

"Kok, jadi gini sih?" Batin mereka semua.

Kak Keith pun mulai agak emosi dan dia pun angkat bicara.

"Cukup" ucapnya dengan tegas.

Aura mengerikan yang keluar dari Kak Keith mulai menyelimuti satu kelas dan membuat mereka berhenti dan bergidik ngeri. Apalagi tatapan matanya yang berubah menjadi lebih tajam dari sebelumnya itu seperti singa yang akan langsung menerkam mangsanya jika ada yang bergerak.

Follow the Flow Live (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang