Ayo vote untuk menambah pahala, onee-sama♪
Backsound : No name yet - Double face
.
.
.
Seseorang berlari dengan panik ke kelas 7A berada sembari memegang handphone di telinganya. Dengan keringat yang bercucuran dan sedikit berwajah pucat pasi, ia menelpon temannya yang tak kunjung mengangkat teleponnya. Tapi ia berusaha tetap kalem walau sebenarnya itu bohong.
"Hyfa..." gumamnya.
Lalu ia pun menyimpan hpnya di saku celananya. Lalu dengan ragu-ragu ia membuka pintu kelas.
"Ah...Se- HYFA!" Matanya berbinar-binar, terlihat sekali ia senang. Walaupun wajahnya tetap datar.
"Hm, Keith? Ada apa?" tanya Kak Hyfa kebingungan melihat Kak Keith yang sedikit berantakan.
Lalu Kak Keith menarik Kak Hyfa keluar. Seisi kelas pun bertanya tanya dan merasakan firasat buruk.
"Hyfa...hah-" ucap Kak Keith dengan nafas tersengal-sengal. Kak Hyfa yang melihatnya sedikit khawatir.
"Tenangkan dulu dirimu" ujarnya.
Kak Keith pun mendengarkan perkataannya dan membuat nafas nya kembali normal lagi.
"Huft- Apa kau ingat tugas yang diberikan guru kepada osis kemarin untuk murid tahun ajaran baru?" tanya Kak Keith.
"Tugas apa? Haha, tidak ada ko- Eh?? Ah...Gawat"
"Sudah kuduga" batin Kak Keith.
Ia mengacak-acak rambut nya. Memperlihatkan bahwa ia sangat frustasi. Kenapa dia kemarin langsung pergi begitu saja karena tidak ingin mentraktir adek kelas? Padahal cuman beberapa orang? pikirnya.
"Lalu kita harus bagaimana?" gumam Kak Hyfa sembari meletakkan tangannya di mulutnya. Mereka berdua pun berpikir keras.
Mereka sampai tidak ingat kalau R bersaudara belum datang juga.
"Yah tidak ada jalan lain" ujar Kak Hyfa. Kak Keith pun memasang raut muka bingung di wajahnya yg selalu datar.
Setelah mereka kembali ke kelas...
"Nah, kakak cuman mau ngasih info nih..." Kak Hyfa menggantung ucapannya.
"Apa kak?" tanya murid murid.
"Em...jadi gini, kemarin kita lupa ngasih tau buat bawa name tag sama pot bunga buat dipajang di taman belakang sekolah...Anu maaf, jadi ada kemungkinan kita semua bakal dimarahin, terutama kita para kakak pendamping. Maaf banget ya ini mah, haha..." Kak Hyfa pun menundukkan kepalanya berkali kali. Kak Keith yang melihatnya pun menundukkan kepalanya juga.
"Yah, intinya kami meminta maaf atas kesalahan kami yang ini" ujar Kak Keith.
Para murid yang mendengarnya pun memasang wajah datar dan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Follow the Flow Live (On Going)
Novela Juvenil(Follow sebelum baca) Seorang gadis berparas cantik dan pintar memulai masa putih-birunya di suatu sekolah yang terbilang cukup terkenal. Kakak kelasnya rata-rata cakep. Namun, ia memiliki profesi sebagai wibu dan orangtua yang cukup posesif. Akanka...