Mark masuk ke dalam villa yang ia beli sendiri tanpa sepengetahuan kakek nya. Mark sangat merasakan lelah pada tubuh nya, yang saat ini ia pikirkan hanya cepat-cepat pergi ke tempat tidur
Sedangkan di tempat lain, terdapat Haechan yang bersusah payah menajamkan penciuman nya agar bisa cepat sampai di kediaman Mark saat ini
"Sial, ini semua karena manusia itu, dasar tak tahu terima kasih!" Haechan menendang-nendang kaki nya di atas batu yang ia lewati
"Liat saja, akan aku ambil kembali manik ku!" Haechan mengepalkan tangan nya sangat erat, wajah nya menahan marah
Hingga tiba-tiba langkah nya terhenti. Haechan mengendus, mencoba mempertajam penciuman nya, hingga timbul senyum di wajah manis nya
"Dapat, kita lihat, sampai mana kau melawan ku" ucap Haechan tersenyum miring
Haechan masuk ke dalam villa itu tanpa rasa takut, villa yang cukup besar dan megah, villa yang berlantai dua yang bernuansa kuno.
"Tidak buruk juga" Haechan berjalan menyusuri ruangan dan langsung menemukan Mark yang sedang menonton tv
"Mark" ucap Haechan lirih dari belakang, Mark yang semula fokus dengan yang ia tonton sekita terdiam, keringat dingin mengucur di tubuh nya
Perlahan Mark menoleh ke samping nya. Wajah nya bertatapan dengan Haechan, jarak mereka sangat dekat, bahkan hidung mereka saling bertemu
"Annyeong" ucap Haechan, Mark yang mendengar suara itu, langsung tersadar dari lamunan nya
"K-kau menguntit ku?, Sudah berapa kali kubilang jangan ikuti aku!" Teriak Mark berdiri dan menjauhi Haechan
"Aku tak menguntit mu, sudah kubilang aku bisa mencium bau mu!" Ucap Haechan
"Pergi kau!" Usir Mark
"Mwo!, Setelah aku jauh-jauh kemari, kau malah mengusirku? " ucap Haechan tak percaya
"Untuk apa aku membiarkan mu disini, kau hanya bisa menyusah kan ku, jadi pergi!" Ucap Mark mendorong tubuh Haechan
"Sirheo!!" Haechan memberontak, hingga tiba-tiba mereka terjatuh karena Mark tak sengaja menyenggol vas bunga sampai pecah
Haechan berada di atas tubuh Mark, Haechan menatap Mark dengan tatapan nyalang sedangkan Mark menatap wajah Haechan sambil memegang pinggang nya secara refleks. Mark seakan-seakan terhipnotis akan paras Haechan
Rambut Haechan tersapu oleh angin, menambah kesan menarik di wajah nya, apalagi wajah nya yang terkena cahaya bulan, benar-benar cantik
"Haechan-ah" ucap Mark lirih, Haechan yang bingung hanya menatap Mark dengan tatapan bertanya
"Apa?" tanya Haechan tak paham
Hingga tiba-tiba Mark merubah posisi nya menjadi duduk yang otomatis Haechan juga menjadi duduk. Haechan sedikit tertegun dengan tatapan Mark, tapi Mark malah menarik Haechan untuk semakin dekat
"M-mark apa yang kau lakukan?" tanya Haechan berusaha memberontak tapi nyata nya itu sia-sia, tubuh Haechan masih lemah, ia tak punya kekuatan lebih apalagi ia sudah terlalu lama berjauhan dengan manik nya
Hingga tiba-tiba bibir Mark bertemu dengan bibir ranum Haechan, melumat dengan sangat lembut, Haechan memberontak tapi Mark malah semakin memperdalam ciuman nya tak lupa mengelus pinggang Haechan yang pada akhir nya membuat Haechan larut dengan ciuman itu
"Eeumm M-mark" desah Haechan di sela-sela sentuhan Mark yang benar-benar membuat Haechan tak tahan untuk mengeluarkan desahan nya
Mark terus mencium bibir Haechan hingga pada akhir nya turun ke leher jenjang milik Haechan. Mark menggendong Haechan naik ke kursi sofa.
Mencium bibir Haechan lalu beralih ke leher, begitu seterusnya. Hingga tiba-tiba ia berhenti dan sadar akan yang ia lakukan. Mark langsung melepas rangkulan nya di pinggang Haechan dan langsung berdiri menjauh
Haechan mengatur nafas nya naik turun dan jangan lupa kan wajah nya yang menatap Mark dengan kelelahan, dan jangan lupakan bibir nya yang membengkak
"H-haechan, aku bisa j-jelaskan" ucap Mark dengan terbata-bata
Tapi Haechan sama sekali tak menjawab, ia hanya menatap dengan wajah marah
"Mianhae, aku tak sengaja" ucap Mark mendekat dan tiba-tiba saja langsung di tendang Haechan
"Enak saja kau langsung mencium ku, kau kira aku laki-laki macam apa!" teriak Haechan
"Sial" batin Mark
"Haechan, hentikan, nanti ada yang dengar" ucap Mark berusaha memperingati
"Kembalikan manik ku" ucap Haechan tajam
"Haechan dengar kan aku, kau jangan memberontak!" ucap Mark yang menahan kedua tangan Haechan agar tak mencakar wajah nya
"Haechan!!" teriak Mark, seketika Haechan terdiam dan langsung menarik tangan nya dari genggaman Mark
"Aku ingin mengambil manik ku kembali" ucap Haechan
"Aku tau kau menguntit ku, tak usah memperbanyak alasan" ucap Mark mendengus
"Sudah ku bilang aku seorang gumiho Mark, aku bisa mencium bau mu" ucap Haechan geram
"Tidak usah membual, bilang saja kau tertarik dengan ku, maka nya kau kesini" ucap Mark percaya diri
Haechan yang geram langsung berdiri dari duduk nya, tak perduli akan penampilan nya yang sudah kacau balau
"Akan ku perlihatkan kalau aku memang benar-benar tak berbohong" ucap Haechan datar
Haechan berdiri di tengah cahaya bulan yang masuk lewat jendela yang lumayan besar dan tak lama kemudian keluarlah sembilan ekor di tubuh nya
Mark tak percaya akan yang ia lihat, tubuh nya tiba tiba terasa kaku. Haechan berjalan mendekat ke arah Mark dan memegang kedua pipi Mark
"Percaya sekarang?" ucap Haechan
Haechan langsung mendekat kan bibir nya dengan bibir Mark, hingga tak lama kemudian keluar sebuah cahaya bewarna biru yang masuk ke dalam bibir Haechan
Haechan menjauh kan tubuh nya, sedangkan Mark langsung merasakan tubuh nya lemas dan sakit dimana-mana
"Selamat menikmati kematian mu" ucap Haechan lirih dan mulai melangkah pergi, hingga tiba-tiba tangan nya dicekal oleh Mark
"Andwae, jangan buat aku mati, ku mohon" ucap Mark lirih
"Sirheo, kau yang meminta nya sendiri, jadi rasakan saja" ucap Haechan menatap Mark tak suka
"Haechan, apa yang kau ingin kan, akan ku turuti asal kan jangan buat aku mati" mohon Mark
"Jinjja, apa saja yang ku inginkan?" Ucap Haechan tergiur
"Apapun yang kau inginkan" ucap Mark meyakinkan Haechan
Haechan yang percaya dengan ucapan Mark langsung berjalan mendekat, Haechan duduk di pangkuan Mark dan mengalungkan kedua tangan nya di leher Mark
"Jinjja, apapun?" tanya Haechan
"A-apapun" ucap Mark menatap wajah Haechan
Haechan pun mendekat kan bibir nya dengan bibir Mark, mengembalikan manik nya ke dalam tubuh Mark. Mark perlahan merasakan tubuh nya tak sakit lagi dan lemas. Haechan menjauhkan bibir nya dan menatap wajah Mark di hadapan nya, tubuh nya terasa sangat lemas
Hingga tiba-tiba pandangan nya mengabur dan menggelap. Kedua tangan Haechan yang awal nya berada di leher Mark langsung terlepas, di gantikan dengan kepala Haechan yang telah bersandar di bahu Mark
Mark terdiam, menatap Haechan yang tiba-tiba seperti ini, ia tak menyangka bahwa sosok yang di depan nya ternyata seorang Gumiho
Haechan pingsan, tepat di pangkuan Mark. Mark membawa Haechan ke lantai dua, tempat kamar nya berada. Mark menaruh Haechan dengan hati-hati dan langsung menyelimuti nya secara perlahan
"Aku tidur dimana?" tanya Mark pada diri sendiri
Kamar di villa ini hanya ada satu, sedangkan sisa ruangan lain nya berisi ruangan bioskop pribadi, ruangan game online dan juga tempat untuk berolahraga. Mark tak mungkin tidur di luar, pada akhirnya Mark memilih tidur di sebelah Haechan
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Gumiho ||Markhyuck FT.Chenji
RomanceMark yang melarikan diri dari kakek nya, langsung masuk ke dalam pick up yang secara tak sengaja membawa nya ke daerah terpencil yang belum pernah dia temui. Hingga sebuah ketidak sengajaan mempertemukan nya dengan seorang lelaki manis yang telah te...