6.Selamanya

9 2 0
                                    

"Mark, kalau aku pergi dari mu, bagaimana?" Ucap Haechan memilin baju nya, Mark mengerutkan kening. Sejak dua hari yang lalu mereka pergi dan bertemu Jeno dan Jaemin tiba-tiba Haechan menjadi seperti ini

"Apa maksudmu?, jangan mengada-ngada Haechan!" Mark menahan emosi, berusaha agar tak melampiaskan emosi nya kepada Haechan

"A-aku hanya bertanya saja" Ucap Haechan takut-takut

"Aku kan sudah tidak semena-mena lagi, lalu apa alasan yang membuat mu ingin meninggal kan ku?!" Mark memukul meja dengan tangan nya, membuat Haechan tersentak saat mendengar nya

"A-aku... Aku bingung!" Haechan menangis tersedu-sedu

Aku bingung mark..

"Lalu apa yang membuat mu seperti ini, apa aku kurang baik kepada mu?!" Teriak Mark menggucangkan bahu Haechan, tapi Haechan tetap diam tak menjawab

"Jawab aku Haechan!" Teriak Mark

Aku melihat Nenek Shamshi...

"Maafkan aku Mark, maafkan aku" Haechan menutup wajah nya dengan kedua tangan nya

Wajah Mark semakin mengeras, tak Terima dengan ucapan Haechan. Kurang baik apa selama ini ia kepada nya, ia bahkan sudah menganggap Haechan seperti pasangan nya sendiri

"Kau benar-benar membuat ku kesal Haechan!!" Mark mengepalkan kedua tangan nya, ia tahu Haechan benci kekerasan, maka dari itu ia tidak ingin melapiaskan kekesalan nya kepada Haechan

"Sampai kapan pun, aku tak akan pernah membiarkan mu pergi dari sisi ku!!" Ucap Mark yang membuat Haechan menatap nya tak percaya "camkan itu Haechan, tak akan pernah!" Ucap Mark yang langsung pergi dari hadapan Haechan

Haechan meremat dada nya yang tiba-tiba terasa sakit, memaksa nya yang akhir nya duduk di kursi pojok ruangan itu

Haechan masih ingat gerak bibir yang di ucapkan Nenek Shamshi di tengah kerumunan orang itu

Sudah lama tidak bertemu

***

"Kau tidak usah khawatir mark, aku tau kekasih mu hanya sedang tidak enak badan, maka nya dia berucap seperti itu" Ucap Jeno menenangkan Mark

"Tidak Jeno, aku yakin ada yang ia sembunyikan dari ku" Ucap Mark dengan raut cemas nya

"Haechan mu itu sangat polos Mark, tidak mungkin ia menyembunyikan sesuatu dari mu" Ucap Jeno tersenyum menenangkan

"Kau tenang saja, Jaemin ku pasti bisa membuat Haechan lebih tenang" Ucap Jeno meyakinkan Mark

"Kau yakin?" Ucap Mark ragu

"Tentu saja, apa yang tidak bisa Jaemin ku lakukan" Jeno tersenyum miring lalu menyesap kopi nya yang dibuatkan Jaemin tadi

"Haechan, jangan takut kepada ku" Ucap Jaemin lelah dengan tingkah Haechan

Bagaimana tidak, sejak tadi Haechan tidak mau keluar dari balik selimut, Jaemin sudah membujuk Haechan dengan cara apa pun, tapi tetap saja itu tidak mudah

"Aku tidak mau!" Ucap Haechan keras kepala

"Tega sekali kau kepada ku, aku benar-benar tak berniat jahat kepada mu, tapi kau..." Jaemin berpura-pura menangis tersedu-sedu, ia menutup wajah nya dengan kedua tangan nya berharap Haechan bisa luluh kepada nya

"Jaemin-ah, maafkan aku" Ucap Haechan yang langsung keluar dari bongkahan selimut nya, ia menaruh selimut nya di atas kepala nya

"Kau sungguh jahat, padahal aku hanya ingin berteman dengan mu!" Ucap Jaemin menunjukkan wajah kecewa kepada Haechan

Setitik air mata lolos dari mata Haechan, bibir nya bergetar, mata nya menatap lurus ke arah Jaemin yang seperti nya sangat kecewa kepada nya

"J-jaemin, aku sungguh minta maaf" Haechan memegang legan Jaemin tapi langsung di tepis kasar

"Lebih baik aku berteman dengan yang lain, kau sama sekali tidak ingin menjadi teman ku" Ucap Jaemin mengusap air mata di pipi kanan nya

"Aku mau! Aku mau!" Haechan memeluk erat Jaemin, tanpa ia sadari, Diam-diam Jaemin tersenyum menang dan langsung merubah ke wajah semula nya

"Karena kita teman, kau harus tetap bersama Mark" Jaemin menepuk kepala Haechan lalu beralih mengelus pipi gembil Haechan

"Kau mengerti?" Ucap Jaemin tersenyum

"A-aku tidak bisa berjanji Jaemin-ah" Haechan menundukkan kepala nya

"Kenapa tidak bisa Haechan?" Tanya Jaemin mengusap lembut pipi Haechan

"Karena aku... bukan untuk nya" Ucap Haechan menatap Jaemin

Derajat mu dengan nya berbeda!

Jangan menaruh perasaan dengan makhluk rendahan

Kita berbeda, kau tahu itu

Jaemin hanya bisa menghela napas nya, tak tau harus berbuat apa, tapi setidak nya Haechan mau bergabung dengan Mark dan Jeno di ruang tamu itu sudah cukup

Jaemin yang memaksa Haechan untuk keluar dari kamar dan langsung pergi menuju ruang tamu, tapi siapa sangka Mark langsung berjalan cepat menghampiri Haechan dan langsung memeluk nya erat, seakan-akan takut kehilangan nya. Haechan hanya bisa diam mematung saat Mark menarik nya ke dalam pelukan nya, Haechan ingin membalas pelukan itu, tapi tangan nya kembali turun ke bawah saat teringat perkataan Nenek Shamshi

***


"Tak ku sangka anak laki-laki yang sudah ku asuh sejak kecil, benar-benar dipeluk oleh manusia rendahan seperti itu" Ucap wanita tua itu

"Bahkan dewa rela berebut untuk memiliki nya, tapi si bodoh itu malah memilih bersama dengan manusia. Makhluk yang penuh akan dosa bersanding dengan makhluk yang suci?" Senyuman miring terbit di bibir wanita itu "Tak akan bisa semudah itu" Wajah nya langsung berubah datar menatap tajam pantulan ilusi yang memantulkan pasangan lelaki sedang berpelukan

"Haechan kita yang manis ini sudah bangun rupa nya" Ucap Jeno mengelus rambut Haechan

"Sudah puas tidur nya?" Tanya Jeno yang di hadiahi dengan anggukan malu-malu dari Haechan

Benar apa kata Mark, Haechan masih wangi meskipun belum mandi

Jaemin memberikan sepotong cake di hadapan Haechan, Haechan mengerutkan kening nya, menatap Jaemin untuk meminta jawaban

"Dari Mark, makan lah" Ucap Jaemin

Haechan langsung memasukkan sendok berisi potongan cake ke dalam mulut nya dan langsung membelalakkan mata nya saat merasakan sensasi manis di mulut nya, Jaemin yang melihat nya hanya bisa terkekeh

"Pelan-pelan Haechan, cake itu tidak akan lari" Jaemin tertawa saat melihat Haechan memasukkan cake itu ke dalam mulut nya dengan lahap lalu tersenyum sambil mengayunkan kaki nya

Anak kecil mana ini batin Jaemin

Tak lama kemudian Haechan selesai dengan makanan nya dan langsung mengelap bibir nya dengan lengan baju nya, Jaemin langsung melotot ketika melihat Haechan melakukan itu, tak henti mulut nya berkomat-kamit ingin mengomel di depan Haechan tapi di cegah oleh Jeno sedangkan Mark hanya terkekeh, tak peduli akan nasib baju nya yang dipakai Haechan telah menjadi kotor

"Mark, apapun yang terjadi kau tidak boleh melepas Haechan" Ucap Jeno menoleh ke arah Mark dan di jawab anggukan oleh Mark, sedangkan di depan mereka Haechan dimarahi habis-habisan oleh Jaemin karena mengelap bibir dengan baju










Secret of Gumiho ||Markhyuck FT.ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang