8.Pertemuan Tak Terduga

2 0 0
                                    

"Mark, kau suka sekali mencium ku! " Ucap Haechan cemberut ke arah Mark

"Bibir mu terlalu manis untuk ku sia-siakan" Mark menjawil hidung Haechan, sedangkan makhluk manis di sebelah nya hanya mendengus. Sudah tiga bulan sejak kejadian waktu itu berlalu, Mark selalu memohon kepada Tuhan agar si nenek-nenek yang di maksud Haechan tak pernah datang di kediaman nya, dan seperti nya Tuhan mendengar doa nya

Selama itu juga, Haechan semakin berisi, membuat Mark semakin jatuh hati kepada Haechan. Pipi nya menjadi chubby, body nya semakin seksi, membuat Mark ingin sekali menyentuhnya lebih jauh, tapi Mark tak akan melakukan nya, ia akan menikahi Haechan setelah lulus kuliah terlebih dahulu

"Haechan, doakan aku agar lancar!" Ucap Mark bersemangat

"Tentu Mark, semangat, hari ini kau sidang kan?" Tanya Haechan

"Iya, setelah itu aku akan segera menikahi mu" Mark mengucapkan nya tanpa beban yang membuat rona merah langsung muncul di kedua pipi Haechan

"Sebegitu kah ingin nya kau memiliki ku" Batin Haechan

"Haechan" Ucap Mark yang menatap Haechan dalam, Mark memegang kedua tangan Haechan dengan lembut

"Setelah itu kau tidak boleh kemana-mana, kau hanya boleh menua bersama ku, kau mengerti?" Mark menatap dalam ke arah Haechan menaruh kan harapan ke dalam mata Haechan

Haechan membalas dengan anggukan bercampur senyuman tulus

"Terserah kau Mark, aku tak ingin mematahkan semangat mu" Batin Haechan

"Kau ingin kan menikah dengan ku?" Tanya Mark

Haechan tak menjawab, ia hanya tersenyum menatap wajah Mark

"Biar dewa yang menjawab Mark" Haechan mengelus pipi Mark

"Kenapa kau bilang seperti itu, aku kan ingin mendengar jawaban yang keluar dari mulut mu" Mark cemberut yang langsung membuat Haechan tertawa

"Lebih baik kau berangkat, aku takut kau akan terlambat" Ucap Haechan mengalihkan topik

"Aku berangkat ya" Ucap Mark

Haechan mengangguk dan melambaikan tangan ke arah Mark. Mark mulai melangkah meninggalkan rumah nya, tapi belum lima langkah tangan nya di tarik oleh Haechan. Haechan mencium bibir Mark, Mark tahu saat ini Haechan sedang berjinjit karena Mark lebih tinggi dari nya. Mark memejamkan mata nya, menikmati ciuman yang Haechan berikan, tanpa lumatan, hanya ciuman biasa. Tak lama kemudian Haechan melepaskan ciuman itu

"Aku benar-benar akan berangkat Haechan" Ucap Mark tersenyum senang yang di jawab Haechan dengan anggukan malu-malu

Mark benar-benar merasa senang, ia tak sabar cepat-cepat lulus untuk menikahi Haechan

***

Haechan terus menunggu Mark pulang tapi Mark tak kunjung datang, sekarang sudah jam lima sore, tanpa ada menandakan siapa pun yang akan datang ke rumah. Haechan menghela napas, ia memilih menaiki tangga untuk pergi ke kamar, ia mengantuk menunggu Mark terlalu lama

TINTONG

Tubuh Haechan seketika mematung, telinga nya tidak mungkin salah dengar, ia yakin itu suara bel pintu nya. Haechan langsung berlari terbirit-birik menuju pintu, wajah nya sangat senang, ia tak sabar untuk bertemu dengan Mark

Haechan langsung membuka pintu rumah dengan sangat cepat, namun dugaan nya salah, bukan Mark yang datang melainkan Nenek Shamshi. Orang yang selama ini ia takut kan kedatangan nya telah berada di hadapan nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret of Gumiho ||Markhyuck FT.ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang