Prolog

76 5 1
                                    

Peran Ayah dalam kamusku sangat penting tetapi aku tidak mendapatkan sepenuhnya.  

_Asaila Putria Asyari_


Maaf apabila terdapat kesamaan nama, alamat, ataupun hal lainnya karena ini hanya cerita fiksi yang kutulis.

Happy Reading Orang-orang baik

~~~~

Sore hari, di kamarnya Aila teringat pesan ayahnya yang membuat aila terpukul atas kepergian sosoknya yang sangat berperan penting dalam hidup Aila. 

"Anakku Aila, kamu harus jadi anak yang kuat, harus nurut sama abang-abang kamu dan bunda ya, mereka sangat menyanyangimu seperti ayah menyayangi putri ayah"

Teringat bayang-bayang ayahnya sebelum detak jantung ayah berhenti.

   ______________________________________
Aila memberi pesan pada abangnya,

"abang aila izin keluar ke makam ayah ya, aila perginya sama pak djarot kog janji gak lama bang, bolehkan abang, aila juga udah bilang ke bunda"

"iya, hati-hati sebelum maghrib harus sudah dirumah"

"Oke abang ganteng"

Aila langsung berangkat dengan supir pribadinya.
   _____________________________________

Taman pemakaman umum

Dari arah jauh terlihat seperti ada sosok pria berada di makam ayahnya aila, kali ini Aila mengunjungi ayahnya seorang diri tanpa pengawasan dari abangnya. Aila mengenakan pakaian hitam dengan hijab tidak lupa memakai masker.

"Maaf anda siapa ya? Kenapa anda berada di makam ayah saya? Ohh atau jangan-jangan anda salah tempat ya." Belum dijawab oleh pria itu aila menuduh yang tidak-tidak.

"S-aya hanya ingin mengun-..." belum selesai ngomong aila memotongnya.

"kalau salah tempat pemakaman ya jangan dimakamnya ayah saya, tolong pergi ayah saya tidak kenal dengan anda" aila mengusir pria itu tanpa melihat dibalik kacamata hitamnya.

"kenapa jadi salah paham" batin pria yang tengah memakai maskernya

"Semoga kita dipertemukan lagi" Batin pria itu dengan berjalan menjauh dari Aila.

Setelah perginya pria itu Aila melihat Makam ayahnya yang sudah lama tidak ia kunjungi. Di makam ayahnya aila menangis di atas tanah yang sudah tertumpuk batu-betauan dengan meluapkan segala kegelisahannya.

Tangan Aila meletakkan bunga diatas batu nisan milik ayahnya, aila sudah ditinggal ayahnya disaat umur 15 tahun karena ayahnya mengalami kecelakaan tunggal saat pulang kerja.

"Assalamu'alaikum ayah, Sudah lama aila tidak mengunjungi ayah, ayah apa kabar? Aila rindu ayah, ayah tau gak semenjak ayah pergi aila merasa tidak bebas, kemana-mana harus sama abang atau sama pak djarot, mungkin mereka takut aila kenapa-napa ya ayah, tapi aila ingin kasih sayang dari ayah, kemana-mana ayah selalu ada dimanapun aila butuhin waktu aila masih sekolah sekarang semua itu sudah tidak ada dalam kamus aila yah, setiap malam ayah datang dimimpi aila. Ayah juga rindu aila kan." meneteskan air mata dan mencium batu nisan ayahnya.

"ayah, hari ini cuacanya mendung dan ayah pernah bilang harus nurut sama abang atau bunda kan tadi abang mengizinkan aila ke makam ayah dan pulangnya harus sebelum maghrib, aila pamit ya ayah, assalamu'alaikum" aila berdiri dan melihat sosok pria yang diusirnya tidak jauh dari makam ayahnya. 

"Neng ila ayo masuk ke mobil keburu hujan deres," pak djarot khawatir terjadi sesuatu pada anak bosnya yang sudah banyak membantu ekonomi keluarganya. 

"pak, pria yang tadi siapa ya kenapa terlihat aneh?" tanya aila pada supir pribadinya. 

"saya kurang tau neng " tiba-tiba hujan deres mengguyur area pemakaman dan aila bergegas langsung masuk mobil. 

selama perjalanan hujan deras membasahi mobil yang aila tumpangi. 20 menit berlalu aila sampai dirumah dengan tubuhnya yang sedikit basah. 

~~~
*
*

Gimana prolognya

Suka gak?

Jangan lupa vote dan komen ya

Memeluk Asa : Atas Rasa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang