04. Kebersamaan dengan saudara

24 4 0
                                    

Sebelum baca vote dulu :)

Melakukan sesuatu harus dengan niat yang tulus dan ikhlas

Asaila Putria Nasqara
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi hari udara sangat sejuk dan suara kicauan burung yang sangat merdu membuat hati tentram dan damai.

"MasyaAllah, nikmat mana lagi yang kau dustakan" Lirih Aila tersenyum dengan menghirup udara pagi hari

Mira yang melihat gadis kecilnya tersenyum merasa bersyukur bisa merawat dan menjaga putrinya sampai tumbuh dewasa..

"Mas lihatlah putri cantik kita tumbuh dewasa dengan baik, pasti kamu akan bersyukur dengan putrimu yang dapat menjaga diri dengan baik" Mira dalam hati yang sedang merindukan suaminya.

Ayah Aila (Herman) sudah meninggal 5 tahun lalu saat Aila berusia 15 tahun aila adalah anak special bagi ayah dan bundanya Aila dimasukkan ke pesantren atas kemauan Herman agar putrinya mendalami ilmu agama. Saat Herman diketahui meninggal aila tidak sadarkan diri mengalami koma selama 3 hari. Kejadian waktu itu membuat Aila terpuruk bahkan abang dan bundanya menjaga dengan berhati-hati agar Aila tidak merasakan kesendirian. Sampai Aila lulus sekolah bundanya mendaftarkan Aila kuliah di kampus yang dulu abangnya tempati sebagai mahasiswa.

"Pagi bunda, liat bun bunga mawarnya mekar, Aila seneng banget pagi-pagi sudah dapat pemandangan yang cantik ini" Aila yang mendekat ke arah bunda sambil membawa bunga mawar diatas potnya.

"MasyaAllah nak, dilanjut lagi ya nyiram tanamannya bunda mau ke dapur" Aila mengangguk

Mira beranjak ke dapur kemudian zoly mendekat ke arah aila

Meong

Dengan senyuman yang tidak pudar pada diri aila "pagi zoly,"

"Meong"

"Kenapa babymu tidak kau ajak zoly?" Tanya pada kucing jinak itu

"Meong"

"Zoly kau ibu nakal ya ninggalin anak-anakmu sendirian"

Disisi lain telah diawasi oleh zafi yang melihat tingkah lucu adiknya.

"Mana bisa kucing buluk ngomong yang ada meong tandanya kelaparan, punya majikan kog gak peka" Omelan zafi membuat aila kesel

Aila beranjak berdiri menggendong zoly
"Abang zafi yang terhormat yang baik rajin menabung"

"Tau tuh emang gue baik rajin menabung" Aila menghiraukan omongan zafi

"Nihh lebih baik abang yang tidak ada kerjaan yang kerjaannya cuma ngomel mending abang zafi yang ngasih makan zoly sekalian anak-anaknya ya, bye sana pergi zoly dah kelaparan"

Aila senyum sinis ke zafi karena telah berhasil ngerjain balik zafi.

"Kog gue yang ngasih makan, Asaila awas ya kamu" Aila tidak peduli zafi ngomong

Zafi masuk ke dalam rumah tepatnya ke pekarangan zoly untuk diberi makan.

"Nihh kucing buluk makan, gausah repotin gue makan ya makan, dikasih enak malah gk diabisin" Ocehan zafi diketawain mira yang sedang asik masak di dapur.

"Makanya sama adiknya jangan ngeselin bang, kena kerjaan kan" Diledekin bundanya sendiri membuat zafi tersenyum simpul.

"Ini yang aku mau, pertahankan keluargaku seperti ini terus ya Allah " Zafi bergumam dalam hati.

Dilanjut zafi membersihkan kotoran zoly yang sudah sangat buruk dipandang.

"MasyaAllah abangku tambah ganteng deh tumben banget bersihin kandang zoly" Pujian aila membuat zafi salah tingkah.

Memeluk Asa : Atas Rasa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang