02. Salah Faham?

25 3 0
                                    

Di gerbang kampus mobil hitam yang terparkir di pinggir jalan menghampiri ketiga perempuan yang sedang berduka atas matinya ponsel Aila.

"Assalamu'alaikum, kalian bertiga ngapain di pinggir jalan" Zafi memandang aila yang sedang menangis seseduhan.

"Aila kamu kenapa, pasti gara-gara geby ya" Zafi menyalahkan kedua sahabatnya aila.

"Enak aja nyalahin gue, kita itu lagi berduka tau gak sih bang zafi" Tatapan geby sinis pada zafi.

"Aila kenapa? Siapa yang meninggal?" Tanya zafi pada aila yang memperlihatkan ponselnya didepan zafi.

Ponsel itu sangat berharga bagi aila tapi insiden tadi membuat ponselnya mati.

"Abang aila minta maaf, ponsel pemberian abang tidak mau nyala, maaf" Aila belum menjelaskan kejadian sebenarnya. Zafi langsung mengalihkan pembicaraan.

"Udah, nanti dirumah aja ceritakan semua sama abang ya, sekarang kita pulang" Zafi menggandeng tangan aila.

Sedangkan kedua sahabatnya masih stay di samping aila. "Kalian berdua pulang sendiri kan?" Tahya zafi, langsung mereka mengangguk.

Di dalam mobil hanya keheningan tanpa mereka bersuara.

Sampai dirumah

"Aila, kenapa ponsel kamu bisa terjatuh?" Tanya zafi di ruang tamu.

Bunda menghampiri zafi dan aila yang tengah mengobrol.

"Aila tadi habis dari perpustakaan pas lagi jalan mau ke kelas tiba-tiba ada orang terlihat terburu-buru nabrak aila lalu kesenggol jatuh bahkan sampai diinjak ponselnya aila" Menangis sesegukan dan zafi menenangkan.

Sedih banget ponselnya rusak gak mau nyala padahal di dalam ponsel terdapat data-data penting apalagi data skripsi.

"Udah besok coba ponselnya diperbaiki dulu" Bunda menyarankan untuk diperbaiki karena ponselnya masih terlihat bagus.

"Kalau besok diperbaiki hasilnya nihil tidak mau nyala, sementara kamu pakai ponsel abang yang lama dulu ya" aila langsung merengek

"gak mau, aila butuh ponsel itu abang bunda" Aila langsung meninggalkan abang dan bundanya menuju kamar.

Zafi menyusul aila di kamar
"aila ini abang boleh masuk gak" diluar kamar zafi membawa box kecil

"gak dikunci" zafi langsung masuk.

Dikamar aila murung karena ponselnya rusak atas ulah pria gak tau diri itu.

"sementara pakai ponsel lama abang dulu, ini masih bagus memorinya juga masih banyak" zafi memberi ponsel lamanya buat aila sementara waktu.

Keesokan harinya

Aila berangkat kuliah sendiri tanpa diantar zafi maupun supir pribadinya.

"Hallo aila" Ujar arfan disamping aila sambil berjalan menuju ruang akademik fakultas ekonomi.. Iya aila dan kedua sahabatnya kuliah dengan fakultas sama yaitu ekonomi. Mereka memang menyukai bidang ekonomi.

"Wa'alaikumussalam arfan" Ujar aila tanpa melihat arfan.

"Aila, ehh arfan ngapain lu ngikut aila" Ujar geby berjalan ke arah aila dan arfan

"Gue mau bicara sama aila" Arfan sekarang memang bukan sahabatnya lagi.

"Ingat lu bukan sahabat kita lagi arfan" Ujar nika sambil menunjuk ke arah arfan.

"Apa kurang keras, gue gak mau lihat wajah lu arfan, pergi gak" Geby mengusir arfan.

Mereka berjalan menuju kelas untuk mengikuti kelas bisnis.

Memeluk Asa : Atas Rasa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang