Jangan lupa follow, vote dan komen
Bertemu belum tentu berjodoh dan karena berjodoh maka bertemu
Azam zanvier Al-khalifi
Diruang keluarga seorang abang telah melihat adiknya sedang belajar. Kemudian ponsel azam berbunyi yang tertulis nama tidak asing bagi azam
@ustadz Jamal
"Abang siapa yang telfon?" Tanya asna yang melihat azam ke arah balkon rumah.
__________
"Assalamu'alaikum zam, piye kabare kalian sehat to?" Ujar jamal di telfon dengan logat jawanya."Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, alhamdulillah sehat mal, kabarmu yo sehat to?" Tanya balik azam dibalik telfonnya
"Alhamdulillah sangat sehat, zam kapan dolan neng pesantren al-hikmah, mosok aku wes mrene awakmu ra mrene, wes sengko solo neng bogor jauh lohh zam"
Jamal terlihat kesel kalau sohibnya sudah jauh-jauh dari solo ke Bogor tidak segera mengunjungi ke pesantren.
Dibalik telfonnya azam terkekeh atas tingkah lucu sahabatnya itu."Insyaallah nanti kalau saya ada waktu luang saya usahakan ke pesantren sama asna mal" Azam melihat asna yang memperhatikan sedari tadi.
"Jangan lama-lama zam, rinduku padamu sangat berat, ehh maksudnya pada asna" Azam tertawa mendengar sahabatnya sedang merayu.
"Sudah dulu ya, saya mau ke masjid sudah mau maghrib"
"Siap ustadz azam"
"Assalamu'alaikum"
Azam menghampiri asna "siapa bang yang telfon?" Tanya asna
"Bang jamal" Asna langsung seneng mendengar bang Jamal sudah di pesantren."Beneran bang, aaaa asna seneng kapan bang ketemu bangmalnya?" Tanya asna terlihat bahagia.
"Kapan-kapan kalau kamu libur sekolah ya"
Adzan maghrib berkumandang azam dan asna bersiap-siap ke masjid.
"Sudah adzan asna, ayo ke masjid" Ajakan azam pada asna.
Jamal adalah sahabat azam asli orang solo. Yang sudah dianggap keluarga oleh abi hasyim (abinya azam dan asna).
Di balkon kamar dihiasi tanaman hias dan lampu hias sangat estetik.
Lantunan ayat-ayat qur'an yang sangat merdu dan sangat indah untuk didengar.
Aila yang tidak pernah lupa untuk muroja'ah dan mengaji setelah sholat maghrib adalah kebiasaan yang telah diterapkan selama di pesantren sampai sekarang.
"Shadaqallah.... "
Aila menaruh Alqur'an ke meja belajarnya kemudian melepas mukena yang ia pakai dengan sedikit melamun memikirkan seseorang yang waktu di taman.
"Dia siapa? Seperti tidak asing"
Kepalanya yang sedikit pusing lalu aila menghela nafas dengan rileks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Asa : Atas Rasa Cinta
Teen FictionAnak perempuan satu-satunya yang sangat dekat dengan ayahnya harus ikhlas bahwa takdir memisahkan dirinya dengan cinta pertamanya. Membuat Aila merasakan trauma yang begitu besar bahkan bunda dan abang-abangya harus selalu menjaganya dengan baik. A...