Chapter 9.
Sebelum pergi ke Amegakure.
"Mandilah, aku sudah menyiapkan pakaian kita untuk berangkat." Hotaru bersuara serak, pria itu mengangguk sembari mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.
"Aku keluar dulu sebentar, ne. Aku ingin membeli oleh-oleh dulu."
"Hn."
Sasuke mendengar pintu rumah yang tertutup, ia merasa pusing kembali ketika air shower mengenai kepalanya. Pandangan matanya kabur, ia berjongkok perlahan agar tak terpeleset. Sasuke memutar keran agar berhenti, dia mencengkram rambutnya yang basah.
Sasuke melihat buliran air dari rambutnya yang terjatuh.
"Siapa aku?" gumamnya.Dia memejamkan matanya. Sasuke bisa melihat perempuan berambut indigo yang terjatuh di kantor, tubuhnya membantu perempuan itu berdiri. Sasuke bisa melihat perempuan itu tersenyum, menangis dan banyak ekspresi lain. "Hinata." gumam Sasuke sambil tersenyum menyadari bahwa Hinata adalah ingatannya.
Sasuke ingat melewati hari-hari bersama Hinata secara sembunyi-sembunyi, agar tak diketahui Sakura.
Tubuh Sasuke menegang ketika mendapat pesan Hinata pergi darinya, ia mengingat perasaan hampa tanpa Hinata. Lalu ia tersenyum melihat rumah sederhana di tiongkok, wanita itu hendak kabur darinya dan pingsan. Sasuke tersenyum ketika mengetahui perempuan itu mengandung darah dagingnya.
Hinata mencoba menaruh benci padanya, namun Sasuke tahu bahwa ibunya memberi tahu Hinata untuk berbaikan dengan Sasuke. Sasuke terkekeh sambil terpejam mengingat dirinya menjahili ibunya yang menelepon malam hari.
Sasuke menegang mengingat kecelakaannya terjadi, dia melihat seorang perempuan berdiri ditengah jalan saat hujan, Sasuke menyalakan klakson dan wanita itu justru berlari kearahnya hingga ia terkejut menabrak wanita itu yang sedang dipeluk oleh pria, Sasuke membanting setir dan menabrak pohon.
Mata Sasuke terbuka, Sasuke menyeka air yang keluar dari matanya. Sasuke ingin pulang, Sasuke ingin selesai dengan Hotaru yang membohonginya dan Sasuke ingin menemui keluarganya.
Sasuke membuka pintu kamar mandi dan segera berpakaian, dia berniat melakukannya perlahan, agar Hotaru melepasnya juga. Dia akan membuat rencana dimana ia harus menolong nenek Chiyo dan Sasori dari Hotaru yang mempunyai tempramental yang buruk.
.
.
."Hinata, aku baru saja mengingat semua tentang hidupku, aku sungguh-sungguh mengingatnya. Hari ini kami berniat pulang ke desa, maafkan aku karena aku harus pergi ke desa lebih dulu, karena disana ada orang yang tahu tentang Utakata, jika kau mendengar pesan ini, ketahuilah aku ingin pulang menemuimu dan keluarga kita. Aku akan memberikan alamatku padamu, kami tinggal di desa sobi pinggiran Amegakure bagian barat, rumah kami cukup dekat dengan jalan raya. Ini nomor rumahku xx-xxx-xxx, Aku mencintaimu."
Hinata dengan segera menelpon Izuna, tangannya menyeka airmatanya yang jatuh "Hinata?" dari suara Izuna sepertinya masih bersama Shino karena Hinata mendengar mesin kopi yang selalu berdengung . "Paman, Sasuke-kun mengirim pesan suara bahwa ia sudah mengingat semuanya."
"Benarkah? Shino, ayo kita kerumah Hinata, apa? Kau ingin mengurus kumbangmu? Yatuhan, Hinata mendapat pesan dari Sasuke, dia ingat semuanya." terdengar suara Izuna yang berdebat dengan Shino. "Hinata, kami akan kesana."
"Paman, aku tunggu." ucap Hinata lalu mematikan teleponnya. Hinata segera pergi ke kamar anak-anak membangunkan mereka tak tega karena mereka sedang terlelap, dengan hati-hati Hinata membangunkan mereka.
Sumire dan Naoki kini sudah terduduk di sofa dengan Hinata, Shino dan Izuna setelah mendengar pesan suara.
"... Itu suaranya, benar-benar mirip." ucap Izuna setelah memindahkan pesan suara itu ke ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back Home - SasuHina.
Fanfiction"Suamiku belum mati !" Itulah yang Hinata selalu pikirkan ketika 7 tahun lalu ia mendengar bahwa Uchiha Sasuke telah mati dalam kecelakaan, namun Hinata tidak percaya semua itu! Sampai ia bertemu seseorang yang mirip dengan mendiang suaminya.