Episod 15

3.8K 67 13
                                    

Suasana didalam bilik itu sedikit suram, Faisal yang sedang berbaring di atas katil memandang tepat pada wajah Auni dengan penuh nafsu, nafasnya tercungap - cungap dan jari - jemarinya ligat meramas dan mengelus dengan kasar kedua - dua tetek gadis itu yang terhuyung - hayang di hadapannya.

Sesekali mulutnya ternganga dan dia menggigit bibirnya sendiri, menyaksikan permandangan indah di hadapannya itu.

" Ahhhhhh..... sssshhhhhhh "

Mulutnya mendesah keenakan apabila terasa batangnya dikemut dan dikepit di celahan puki sempit gadis itu.

Auni yang sedang duduk di atas batangnya itu hanya memberikannya pandangan yang penuh menggoda. Bebola matanya memandang tepat ke wajah lelaki itu yang sedang menahan kesedapan dibawahnya.

Sesekali dia menggelek - gelekkan punggungnya menyebabkan geseren kepitan batang lelaki itu didalam cipapnya lebih ketat lantas membuatkan lelaki itu mendesah dengan lebih kuat.

" Ahhhh sayaannggggg..........aahhhh "

Suara Faisal yang sedang menahan nikmat kelazatan itu menambahkan lagi gelodak gelora nafsu betinanya yang membuak - buak itu.

Kemudian dia meletakkan tapak tangannya dan menongkat kedua - dua tangannya ke atas dada bidang lelaki itu, dan memulakan aktiviti sorong naik batang keras itu ke dalam cipapnya.

Diangkat sedikit punggung dan belahan cipapnya lalu diturunkan semula hingga ke pangkal batang dibawah kelangkang sehingga segenap batang 6.5 inci itu memenuhi ruang rongga vaginanya.

Dia amat menyukai gaya itu kerana dia dapat mengawal kelajuan dan kedalaman batang yang menerobos ke dalam lubangnya. Bermula dengan rentak yang perlahan dan apabila keadaan sudah semakin selesa dia mula melajukan hentakannya.

" Kelepappp... "
" Kelepappp... "
" Kelepappp... "

Faisal memegang pinggang ramping gadis dihadapannya dengan kedua tangannya dan turut sama membantu melajukan hentakan itu.

" Aaaaahhhh...... sshhhhhh "
" Oohhhhhhh..... sayanggg.... "

Suara erangan mereka silih berganti sambil menikmati permainan itu.

Semakin lama dan semakin laju sehingga Auni sudah tidak tertahan lagi, akhirnya hampir mencapai kemuncaknya lantas diangkat punggungnya sehingga batang keras itu terkeluar dari belahan cipapnya.

" Arrghhhhhhhh........ "

Auni terketar - ketar menahan nikmat pancutan itu, air klimaks likat bewarna seperti putih telur mengalir keluar dari cipapnya lalu mencurah - curah jatuh ke atas batang lelaki itu. Berombak - ombak dadanya menahan kemuncaknya itu.

Faisal hanya melihat gadis itu yang sudah mencapai klimaksnya dengan penuh geram namun dia masih belum puas kerana benihnya belum lagi dikeluarkan.

Lalu tanpa menunggu masa yang lama lantas dia mengangkat tubuh gadis itu dan menelentangkannya lalu dia melutut menghadapnya dan meletakkan kaki kiri Auni ke atas bahunya. Di dorong badannya ke hadapan lalu tangan kanannya meletakkan batangnya yang sudah tersedia itu ke belahan cipap Auni, ditolaknya perlahan lalu melajukannya.

" Pappp.... "
" Pappp.... "
" Pappp.... "

Hentakan demi hentakan menerobos masuk kedalam cipap itu.

" Ahhhhhh.... abaannngggg "

Auni sudah tidak mampu bersuara lagi, kerana semangatnya masih belum pulih setelah mencapai kemuncaknya sebentar tadi.

" Ahhhhhh..........sayanggg... "
" Ooohhhhh......"

Faisal hanya mendengus dengan geram sambil meneruskan permainan sorong tariknya itu sambil matanya tidak lepas daripada memandang wajah Auni di hadapannya.

Mat Terap, I love youWhere stories live. Discover now