DUA

83 10 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya ><

Happy reading 🤍

________________

Tok tok tok

'Den akra bangun, den dipanggil nyonya, den akraa."

Tok tok tok

"Eh, iya bi akra bangun, bilang sama bunda akra mandi dulu."

'iya den.'

Akra bangun dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah nya akra bersiap-siap dan turun kebawah, agar sang bunda tidak marah.

"Bunda manggil akra mau ngapain?" Tanya akra sambil menghampiri sang kakak yg tengah duduk diruang tv.

"Oh itu, bunda mau nyuruh kamu buat anterin ini ke kantor ayah, tadi lupa bawa makan siang katanya, ini. Awas jangan sampe tumpah," sang bunda berbalik dan kembali kedapur menghampiri pembantu yg tengah mencuci piring.

"Bunda, buat akra mana Bun?" Akra memberanikan diri untuk bertanya kepada bunda nya, namun sang bunda tak menjawab pertanyaan nya
"Ya-yaudah bun akra pergi dulu, kakak akra pamit." raga hanya mengangguk dan tersenyum tipis.


___________

"Permisi, akra mau ketemu ayah, ayah nya ada?" Akra bertanya kepada sekertaris sang ayah.

"Eh akra, mau ketemu ayah ya? Ayah nya ada ko, mau Tante anterin?"

"Ah, gk usah Tante gira, ini akra titip makan siang buat ayah" akra memberikan nya dengan senyum cerah, yg membuat sekertaris ayah nya menatap akra dengan raut wajah sendu.

"Tante giraa akra pamit ya, byee byee".

"Dia anak yg manis, hanya saja keluarga nya selalu tidak peduli terhadap dirinya, semoga hari kamu menyenangkan sayang, bye bye" tentu saja akra masih mendengar nya ia belum pergi dari tempat tadi hanya bersembunyi, akra terisak kemudian berlari ke arah motor nya dan segera pergi dari kantor sang ayah.

__________

Kringggggggggg

"Akra yuk kantinnn~"

Plak

"Renji Lo hobi ya geplak tangan gue, dendam Lo hah ma gue?"

"Dih lagian Lo gitu amat bikin gue gemes pengen geplak tangan Lo, jadi sorry ya dikaa jeleg," renji berlari keluar karena ia tau bahwa dika bakal ngejar.

"RENJIII KAMPRET SINII LOO!!"

Yap betul dia ngejar
"Hehh kaliannn tunggu akra!!"

"Woii stopp, karcis" renji menggeplak tangan bisma membuat si empu yg kena geplak mengejar nya.

"Hehh kaliannn bertigaa berentii, cape tau ngejar nyaa!" Akra menyeret bisma, dika, dan renji duduk.

"Dah duduk kalian-hhh cape tau-hhh, w-oi se-hhh sek" mereka bertiga panik karena gatau hrus ngapain.

"Ambil-hh inhaler ditas gue-hhh" dika melesat kembali ke kelas dan mengambil dua inhaler.

"Yg mana nihh???" Akra langsung mengambil inhaler yg reliever untuk melegakan napasnya.

"Thanks dik."

"Sejak kapan punya asma?" Renji yg bingung kini membuka suaranya dan menanyakan hal itu.

"Ah itu sejak gue SMP kls 3, ayah sama bunda aja gatau, apalagi kak raga, mereka sih gak bakal peduli sama gue," mereka mengangguk untuk mengiyakan jawaban dari akaa.

Pelukan Untuk Akaa || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang