"Berhentilah menangis..." Lirih Sehun dengan suara lemas.
Kini ia berjalan mencari tempat yang aman dengan anak dan Istrinya itu.
"Kalau kau merasa lelah kau bisa meninggalkanku disini..." Lirihnya lagi membuat Lisa menghentikan langkahnya yang membuat Sehun juga menghentikan langkahnya karena sedari tadi pria itu dipapah dengan Istrinya sendiri.
Untung saja Ha Ni bisa berjalan yang membuat Lisa sedikit lega.
"Berhentilah berbicara! Aku tak mungkin meninggalkanmu sendirian!" Bentaknya sembari melanjutkan langkahnya dan mengeratkan pegangan tangannya dengan anaknya itu.
Lisa bisa melihat jika suasanya disana begitu mencekam dan sepi. Barang-barang terlihat banyak yang rusak.
Tetapi ia tetap merasa was-was mengingat zombie-zombie itu bisa datang kapan saja menyerang mereka.
Mengingat kondisi suaminya saat ini membuat ia tak siap menghadapi zombie-zombie itu lagi.
"Ada minimarket disana!" Seru Lisa dengan suara pelan sedangkan Sehun hanya diam tak membalas ucapan istrinya itu.
Bahkan Lisa bisa merasakan jika pria itu kini menundukan kepalanya.
Ia menoleh sejenak untuk memeriksa keadaan suaminya itu. "Sehun-ah... Kau masih sadar bukan?" Lirihnya sembari mengerjabkan matanya.
Merasa tak ada yang beres, Lisa kembali melanjutkan langkah kakinya untuk mendekati minimarket itu.
Sesekali ia melirik putri kecilnya itu.
Tanpa ia sadari tangisannya tadi sudah berhenti dan yang ada dipikirannya saat ini adalah mencari bantuan untuk mengobati luka yang ada diperut suaminya itu.
Ia mengerdarkan pandangannya pada sekitar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pintu minimarket itu terbuka lebar dan terlihat seperti tak ada siapapun disana.
Lisa merasa curiga dan ragu namun ia tak memiliki pilihan lain.
Segera ia membaringkan tubuh Sehun diatas lantai dan mendudukan gadis kecilnya itu tepat disebelah suaminya itu.
Lisa langsung bergegas menutup pintu minimarket itu dan mulai mengitari isi minimarket itu intuk mencari sesuatu yang bisa mengobati luka di perut suaminya itu.
Sesekali ia melirik Sehun. Ah! Ia harap pria itu hanya pingsan!
"Akhirnya!" Serunya pelan saat mendapatkan kotak obat dibawah laci kasir.
Segera ia mendekati suaminya itu lalu menjongkokkan tubuhnya sembari membuka kancing baju yang dipakai oleh pria itu.
Tangan Lisa mulai bergetar saat melihat luka goresan yang cukup panjang dan terbuka diperut suaminya itu.