8

213 51 5
                                    

HAPPY READING!

LUPA KALAU ADA BUAT CERITA INI HEHEHE

•••

"Ahh! Pelan-pelan..."

Hajoon mendesis saat Lisa mulai membersihkan luka dikakinya.

"Ingat! Kau harus berjanji padaku untuk membawanya ke rumah sakit!" Ujar Lisa sembari terus membersihkan luka yang berada di bagian kaki pria itu.

Lukanya tak cukup parah tetapi bisa mengakibatkan infeksi jika dibiarkan begitu saja.

"Ck, aku hanya akan membantumu membawanya ke rumah sakit. Kau harus ingat kalau situasi saat ini sedang tak normal."

Lisa mengangguk paham dan mulai membalutkan perban pada kaki pria itu.

"Sebaiknya kita pergi esok hari..." Saran Hajoon saat Lisa menyelesaikan aktifitasnya.

"Besok?" Hajoon mengangguk dan mulai bangkit dari posisinya.

Perutnya mulai berbunyi lagi, ia mulai menelusuri rak makanan yang ada disana sembari bersiuk pelan.

"Bagaimana jika ia tak memiliki kesempatan hingga esok hari?!" Sahut Lisa dengan suara meninggi.

Tak ada jawaban dari Hajoon.

Pria itu juga bingung. Apakah Lisa tak bisa melihat jika mereka sedang dikelilingi oleh zombie-zombie?

Bahkan dengan mata telanjang, Hajoon bisa melihat beberapa zombie yang menempel didepan pintu mini market.

"Kau tak kasihan pada anakmu kalau kita pergi malam ini?"

Lisa bergeming, ia menoleh pada anaknya yang tengah tidur diatas tumpukan kerdus.

Hatinya terasa teriris. Ia tak tega pada anaknya itu.

Tetapi ia tak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada suaminya itu.

Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba ada musibah seperti ini?

"Kenapa kalian datang ke kota ini?" Tanya Hajoon dan ikut duduk disebelah Lisa sembari memberikan wanita itu sebuah snack.

"Bukan urusanmu..."

Hajoon mendecak mendengar itu.

Wanita ini tak pernah berubah, selalu saja bersikap dingin padanya.

"Tenang saja, suamimu tak akan mati konyol disini..."












"Jongin!!!!!" Jennie berteriak saat ia melihat Jongin tak sengaja terjatuh dibelakangnya.

Jennie meremas tangannya cemas sembari menghentikan langkahnya.

"Cepatlah!" Teriaknya lagi dan mulai berlari mendekati Jongin, akan tetapi zombie-zombie itu kembali bermunculan.

"Tak usah menungguku! Kau pergi saja selamatkan mereka!" Teriak Jongin saat mencoba bangkit.

Kakinya terkilir, sakit sekali.

Matanya terasa panas, ia takut.

Keringatnya mengalir deras. Ingin sekali ia mengeluarkan air mata.

Tetapi ia terlalu malu untuk itu.

"Kim Jongin!"

"Pergilah!" Pintanya lagi.

Ia bisa melihat Jennie menangis. Wajah wanita itu begitu merah.

"Brengsek! Seharusnya zombie-zombie ini tetap berada di film saja!" Umpatnya dan mulai berdiri tanpa memperdulikan rasa sakit kakinya.

Ia sadar jika Jennie tak akan pergi dari sana. Ia tak mungkin membiarkan wanita itu celaka karena dirinya yang menyerah begitu saja.

"Ayo cepat!" Desisnya sembari menarik tangan Jennie untuk berlari bersama.

Jennie kembali menangis terisak. Ia tahu jika saat ini Jongin sedang memaksakan dirinya.

Ia tahu jika Jongin merasakan sakit di kakinya.

Kenapa? Kenapa semua ini terjadi?!















"Yak! Kau tak gila, kan?!"

"Apa maksudmu?" Balas Chanyeol acuh tak acuh.

"Kenapa kita kembali ke stasiun?!" Seru Rose.

"Pelankan suaramu!" Desis Chanyol membuat Rose terdiam.

"Sepertinya ada Zombie disekitar sini..." Kata Chanyeol membuat Rose menyembunyikan dirinya dibelakang pria itu.

"Sebenarnya apa yang---" Chanyeol langsung menutup mulut Rose agar berhenti berbicara.

Benar-benar, gadis SMA yang ia temui saat ini benar-benar banyak tanya.

Andai saja Chanyeol tak punya belas kasih, mungkin ia akan meninggalkan gadis ini sendirian.

"Berhentilah berbicara. Mereka akan mendengarmu. Paham?" Rose mengangguk paham membuat Chanyeol melepaskan tangannya dengan perlahan.

"Yak! Kau mau kemana?!" Seru Rose saat Chanyeol mulai melangkahkan kakinya membuat beberapa zombie yang ada disekitar mereka menyadari keberadaan mereka.

"Sial!" Umpat Chanyeol dan langsung menarik tangan Rose untuk berlari bersama.

"Bukankah sudah kubilang untuk berhenti berbicara?!" Ujar Chanyeol dengan nafas tersenggal.

Bukannya menjawab, Rose malah menarik Chanyeol untuk pergi ke sisi lain. "Sepertinya aku melihat ada beberapa orang yang masih hidup didalam mini market..." Jelasnya pada Chanyeol yang hampir mengumpat.

Brak!

Mereka langsung membuka pintu mini market dan membantingnya dengan keras agar zombie-zombie itu tak memiliki kesempatan untuk masuk.

Sedangkan mereka-yang berada didalam mini market ikut terkejut akan kedatangan mereka.

"Hey! Kalian tak lihat jika ada anak kecil yang sedang tertidur disini?!" Hajoon buka suara dengan sinis membuat Rose dan Chanyeol memasang mimik wajah merasa bersalah.

"Maafkan kami..." Desis Rose pelan dan ikut duduk bersama mereka.

Sedangkan Chanyeol langsung membuka kulkas untuk mengambil air mineral.

Ah, rasanya ia sedang mempertaruhkan nyawanya dengan membawa gadis SMA bernama Rose ini.












"Apakah kita bisa selamat?" Desis Jennie dengan tubuh yang gemetar.

Banyak lampu-lampu sekitar yang belum menyala membuat kota itu kian terlihat sungguh gelap.

Jongin tak menjawab, justru ia menggeggan erat tangan Jennie.

Ia juga tak bisa menjanjikan suatu hal karena ini bukanlah sesuatu yang bisa Jongin prediksi.

Saat ini mereka tengah bersembunyi disebuah bus dan ada beberapa orang juga yang masih hidup disana.

Jongin bersyukur jika masih ada manusia yang belum berubah di kota ini.

"Akhhhhhhh!!!" Mereka yang sedang bersembunyi didalam bus kembali diselimuti rasa ketakutan.

Ia bisa mendengar suara seorang wanita yang meringis diluar sana.

Jongin memberanikan diri untuk mengintip dari jendela.

Ah! Bukankah itu adalah wanita yang mengikutinya tadi?

Meskipun keadaan sekitar gelap, ia masih bisa mengenali wajah wanita itu.













"Sepertinya ahjussi ini masih hidup..." Desis Rose saat memeriksa denyut nadi Sehun. "Ia hanya pingsan." Jelasnya lagi.

"Apakah kau tahu rumah sakit terdekat?" Tanya Lisa padanya.

Rose mengangguk membuat Lisa bernafas lega.

"Tapi aku tak yakin jika tak ada zombie disana..." Balasnya yang membuat harapan Lisa hancur begitu saja.

Ia menatap Sehun nanar. Kenapa suaminya itu tak kunjung sadar? Bukankah ia hanya pingsan?

Sepertinya Lisa harus membawa suaminya itu ke rumah sakit malam ini juga.

















TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VIRUS [HUNLIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang