#8. _Sakit_

450 25 0
                                    

Taehyung membawa Jungkook kerumah sakit. Awalnya dia sempat bertengkar mulut dengan Jin karena Jin mengkhawatirkan identitas Jungkook akan terbongkar. Namun bukan Taehyung namanya. Si kepala batu itu akhirnya bisa membungkam kata-kata Jin.

"Dok, bagaimana keadaan adik saya?" Tanya Jin saat seorang dokter keluar dari ruang IGD.

"Pasien baik-baik saja, dia keracunan makanan tapi sekarang sudah membaik." Jelas dokter Park.

"Terimakasih dok." Kata Jin.

Lalu mereka semua masuk keruang Jungkook. Didalam ternyata Jungkook sudah sadar, dia sedang menatap langit-langit kamar dengan bingung.

'Ahhh, ini rumah sakit.' Batin Jungkook. Dia bahkan tak menyadari kehadiran teman-temannya.

"Kookie." Panggil Seokjin lirih.

"Eoh! Eonni?" Sahut Jungkook lemah.

"Kau makan apa? Kenapa bisa keracunan? Aku dan Mommy tidak pernah memasukan racun dalam makananmu. Kau makan dimana kemarin? Sama siapa?" Tanya Jin.

Jungkook meneguk ludahnya kasar. Pertanyaan Jin sangat sulit untuk dijawab. Masa iya dia jawab dia kemarin makan ganggang laut beracun? Kan tidak lucu.

"Emm, aku lupa aku makan apa saja kemarin eonni." Sahut Jungkook bohong.

Seokjin hanya menghela nafas lelah. Dia tahu Jungkook berbohong. Dia kemarin kelaut, pasti ada sesuatu yang dia makan.

"Lain kali hati-hati." Kata Namjoon.

"Ne. Oppa." Sahut Jungkook.

Mereka semua terperangah dengan panggilan Jungkook pada Namjoon. Sejak kapan mereka sedekat itu?

"Ka-kau bilang apa? O-oppa?" Ulang Jimin.

"Ne. Wae?" Tanya Jungkook polos.

"Sejak kapan kau sedekat itu dengan Namjoon?" Tanya Seokjin.

"Memangnya harus dekat dulu ya baru bisa panggil Oppa? Aku kan hanya menghormati yang lebih tua. Emang iya aku harus panggil Namjoon Oppa Ahjjushi?" Kata Jungkook.

"Hei! Aku tidak setua itu ya!" Sahut Namjoon tidak terima.

"Makanya kenapa protes aku panggil Oppa?" Tanya Jungkook datar.

"Tidak. Bukan begitu. Tapi aku saja tidak pernah memanggilnya Oppa." Sahut Jimin.

"Kau kan seumuran." Sahut Taehyung yang sedari tadi diam.

"Benar sihh." Sahut Jimin.

"Sudahlah tidak perlu dibahas juga kan? Lebih baik kau istirahat." Kata Yoongi.

Jungkook hanya berdehem kemudian mulai memejamkan matanya kembali. Pening kembali menyerang kepalanya hingga membuatnya memilih untuk tidur.

Berbeda tempat berbeda juga apa yang tengah terjadi. Dikerajaan Selatan, lautan dalam, Raja Pasifik yang sekarang sedang menduduki singgasana kerajaan itu sedang menahan amarah karena mendengar kabar bahwa kerajaan Atlantik akan menyerang.

'Bagaimana mereka bisa tahu kita menguasai Selatan?' Tanya Raja Pasifik. Lee Jaesuk.

'Mohon maaf Yang Mulia, sepertinya kerajaan Selatan meminta bantuan kerajaan Atlantik, karena bisa dilihat hubungan mereka sangat dekat.' Sahut sang panglima perang.

'Bedebah sialan itu! Lihat saja apa yang bisa mereka lakukan? Cih. Mereka pikir hanya dengan kekuatan mereka, mereka bisa mengalahkanku?' Kata Lee Jaesuk penuh amarah.

Mereka kemudian melanjutkan perundingan juga menyusun rencana untuk bisa mengalahkan kerajaan Atlantik.

"Ugghhh..." Jungkook terbangun ditengah malam dalam keadaan kamar gelap gulita. Ok. Ingatkan pada Jungkook jika dia benci kegelapan.

"Astaga! Kenapa gelap sekali? Eonni? Kau dimana? Apa kalian masih disini?" Tanya Jungkook sembari meraba-raba nakas didekatnya.

Pranggg

"Aaaaa... Eonni tolong!!" Teriak Jungkook saat dia tak sengaja mmenjatuhkan barang.

Seokjin dan Taehyung seketika terbangun dan langsung menyalakan lampu.

"Astaga! Kookie! Apa yang terjadi?" Tanya Jin sembari mendekati Jungkook yang sedang meringkuk ketakutan.

"Eonni, gelap." Cicitnya masih tidak membuka selimut.

"Astaga! Maafkan aku Jungkook. Aku tidak tahu kau takut gelap." Kata Jin lalu langsung memeluk Jungkook.

"Eonni." Panggil Jungkook.

"Ne. Wae?" Tanya Jin sembari mengusap-usap rambut belakang Jungkook. Taehyung hanya diam memandang interaksi keduanya.

"Apa sudah terang?" Tanya Jungkook.

"Iya. Lampunya sudah hidup, kau tidak perlu takut. Ada Taehyung juga." Sahut Jin.

Taehyung menunjuk diri sendiri tak mengerti dengan perkataan Jin. Jin hanya menatalnya dengan senyum tipis.

"Eoh? Hehe... Maaf untuk itu." Kata Jungkook sambil menunjuk vas bunga yang berantakan dilantai.

"Sudah biarkan saja. Biar nanti perawat yang urus." Kata Jin.

Jungkook mengangguk sembari tersenyum. Dia lalu menatap Taehyung yang sedang menatapnya datar dengan mata sayu.

"Pasti aku mengagetkanmu ya? Mianhe. Aku tadi terkejut." Cicit Jungkook yang melihat gurat kesal diwajah Taehyung.

"Tidak apa." Sahut Taehyung datar.

"Tidur saja lagi. Kau pasti masih ngantuk." Kata Jungkook dengan senyum manisnya.

Taehyung sempat terdiam menatap senyum manis Jungkook, dia tidak pernah melihat senyum itu sedekat ini. Ahh, bukannya tidak pernah memang belum pernah melihat senyum amnis itu.

Kemudian dia pun menuruti perkataan Jungkook kembali duduk disofa disebelah Namjoon dan memejamkan matanya.

"Eonni! Kalian tidak pulang?" Tanya Jungkook dengan lirih.

"Tidak. Mereka tidak mau meninggalkan kita hanya berdua disini. Yang pulang hanya Jimin dan Yoongi. Itupun karena ibunya Jimin yang memaksa." Jelas Jin.

"Eoh begitu ya? Ya sudah eonni tidur saja lagi. Kau juga pasti sangat lelah." Kata Jungkook. Jin hanya mengangguk lalu naik kebrankart kosong disisi brankart Jungkook.

Jungkook diam sembari memfokuskan pikirannya pada panggilan batin yang akan ia lakukan pada teman-teman duyungnya.

'Kemana kalian? Kenapa aku tidak bisa menghubungi kalian?' Batin Jungkook.

'Ada apa?' Balas Irene tiba-tiba hingga hampir membuat Jungkook terjungkal.

'Astaga! Kau mengagetkanku!' Gerutu Jungkook.

'Hehe... Mian Tuan Putri. Aku sengaja.' Sahut Irene.

'Kemana saja kalian? Kenapa baru membalasku? Apa terjadi sesuatu?' Tanya Jungkook.

'Tidak ada yang terjadi. Semua aman. Kerajaan Pasifik masih menguasai Selatan. Tapi kudengar Atlantik akan membantu kita mengusir Pasifik dengan prajurit mereka . Namun sepertinya akan sulit karena Raja Pasifikan licik.' Jelas Irene.

'Lalu Eomma dan Appa, apa mereka baik-baik saja?' Tanya Jungkook.

'Yang Mulia Raja dan Ratu sangat baik. Aku dan Yeri mengurus mereka dengan baik jadi kau tidak perlu khawatir. Tugasmu sekarang adalah mengendalikan semua kekuatanmu. Kau sudah berumur 17 tahun, jadi sudah saatnya kau menguasai kekuatanmu tanpa bantuan tongkat kami.' Jelas Irene.

'Baiklah. Tapi aku belum bisa untuk waktu dekat ini, aku sedang dirumah sakit. Kemarin aku keracunan ganggang laut. Sangat menyebalkan!' Gerutu Jungkook.

'Hahahaha... Dasar ceroboh! Kau itu alergi ganggang laut Tuan Putri, kenapa kau malah makan itu?' Ejek Yeri.

'Cih. Aku juga mana tahu. Sudah aku mau tidur. Kalian mengganggu.' Kata Jungkook memutuskan komunikasi batin mereka.

"Cih. Kenapa mereka malah mengejekku? Aku kan tidak tahu apa yang boleh kumakan dan tidak boleh. Lagian mereka terlalu memanjakanku. Ishhh... Menyebalkan!" Gerutu Jungkook sembari menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dan kembali tertidur.










Segini aja........

Papai.........................

My Love Is A Mermaid (Taekook GS)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang