Puasa tahun ini terasa berbeda bagi Jamy, ia memiliki pasangan dan anak yang cantik. Keluarganya terasa lengkap.
"Mahen dibangunin sahur gak, mas?"
"Bangunin aja, aku atau kamu yang ke kamar Mahen?"
"Aku aja, mas"
Tysa masuk ke kamar Mahen dan melihat anak itu masih terlelap dibalut selimut tebal.
"Abang, bangun yuk kita sahur"
"Aku gak sahur"
"Gak puasa?"
"Puasa, tapi aku males sahur" jawab Mahen
"Gak boleh, yuk makan dulu. Papi udah nunggu"
Mau tak mau Mahen ikut turun ke meja makan. Perintah papinya adalah sesuatu yang wajib ia turuti.
Di meja makan papinya sudah asik dengan kerupuk kulit sedang Hilsa tidur di kursinya.
"Astaga ini anak.... Bangun sayang" Tysa menggoyang lengan Tysa
"Iih bangun, keburu imsak"
"Ngantuk gak mau bangun"
Hilsa masih setia menutup matanya, bibirnya manyun membuatnya makin gemas.
"Lucu banget sih si Hilsa" Jamy tertawa
"Bangun dulu bunda siapin. Keburu imsak beneran ntar"
Dengan telaten Tysa menyuapi Hilsa yang lagi-lagi masih menutup matanya namun mau mengunyah makanan yang masuk mulutnya. Jamy sejak tadi hanya tertawa melihat kelakuan anak dari istrinya.
"Minum obat jangan lupa, kalau gak enak badannya gak apa-apa batal puasa" ucap Jamy
"Iya...."
"Good boy, habis ini ke masjid yuk subuhan di sana sama papi"
Mahen hanya mengangguk, ia sejak tadi menahan gemas pada Hilsa yang tertidur saat sahur.
° ° °
Hilsa duduk di depan kelasnya dan Lukas menghampirinya membawakan seloyang kue.
"Dari mamaku, katanya kamu suka bolu pisang"
"Aku puasa loh" jawab Hilsa
"Ya buat buka lah, cantik. Pulang aku anterin ya"
"Gak usah lah, ngerepotin"
"Gak kok tenang aja"
Kelas Hilsa dan Mahen berseberangan, Mahen yang sejak tadi melihat adegan itu hanya diam tak bereaksi. Mau marah pun tidak ada gunanya. Ia dan hilsa hanya sebatas kakak adik tiri.
"Hen, adik lo pacaran sama si Lukas?"
"Kagak tahu, bukan urusan gue juga sih"
"Lukas playboy sih. Takut aja adik lo cuma buat mainan"
Mahen hanya diam. Jujur hatinya panas sekarang.
° ° °
Tysa dibuat terkejut dengan Mahen yang pulang sekolah lebih awal, anak itu langsung duduk di kursi ruang tamu tamu sambil memejamkan mata.
Terlihat jelas ia sedang menahan sakit.
"Astaghfirullah... Minum dulu, nak"
"Uhuuukk"
Mahen menenggak pil itu dalam sekali tenggak. Puasa hari pertamanya gagal.
"Mau ke rumah sakit?"
"Gak usah..." Jawabnya lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
MANDALIKA (MARKHYUCK GS)
FanfictionKita emang saling cinta. Tapi orang tua kita juga gak bisa dipisahkan