Ada yg sadar gk si aku update setiap malming 🤣 jadi jadwal tersendiri wkw
Jungkook perlahan membuka matanya, saat kesadarannya kembali sepenuhnya, Jungkook langsung terduduk dan jadi terpikirkan Dahyun lagi. Ingin berdiri dan pergi dari kamar itu, tapi ternyata kedua tangannya dirantai ke salah satu sisi kasur.
"Sial Han Taehyung! Arghhh!" Jungkook terus mengamuk sambil mencoba untuk meloloskan diri dari rantai yang menahan tangannya. Otot-otot tangannya yang besar itu sampai terlihat saking dirinya berusaha untuk meloloskan diri dari rantai itu. Tak lama setelah itu, pintu kamarnya terbuka, menampilkan Taehyung yang baru saja datang bersama seorang tentara yang mengawalnya.
"Sudah sadar? bagaimana keadaanmu?" tanya Taehyung dengan raut datar.
Jungkook mendesis kesal, "Sial! lepaskan aku! biarkan aku pergi menyelamatkan Dahyun disana!" Taehyung hanya balas menggeleng, "Tidak akan kubiarkan kau pergi, sebelum obatnya jadi!"
"Bagaimana bisa begitu?! Bagaimana dengan Dahyun disana?"
"Kami menemukan sedikit antibodi pada dirimu maka dari itu kita tunggu dulu sampai obatnya jadi, untuk Dahyun, tenang aku sudah memiliki rencana," balas Taehyung dengan cuek, kemudian ia mengeluarkan sebuah amplop dari saku jasnya.
"Ini kudapat dari tas milik Woojin, sepertinya Dahyun menitipkan ini untukmu." Taehyung menyerahkan amplop yang ia pegang itu, namun Jungkook malah mendelik kesal ke arah Taehyung.
"Bodoh! bagaimana bisa aku menerima amplop itu jika kedua tanganku di rantai begini?" Umpat Jungkook yang merasa sangat emosi.
"Oh iya." Taehyung langsung menyuruh pengawalnya untuk membukakan satu rantai tangan Jungkook. Setelah berhasil terbuka, Jungkook langsung saja merebut amplop itu dari genggaman tangan Taehyung.
Jungkook mulai membuka amplop itu dan membaca isinya.
"Halo Jungkook-ah, aku sengaja menulis ini sebelum pergi, entah apa yang membuatku ingin menulis ini, tapi aku merasa agak pesimis bisa keluar dari tempat ini, tapi meski begitu aku berharap supaya kita bisa menyelamatkan diri bersama dari tempat ini.
Aku ingin mengucapkan terimakasih banyak sudah berjuang denganku sampai saat ini, sudah banyak membantuku dalam belajar sejak di SMA, menghiburku di kala sepi, dan terimakasih juga sudah menjadi dokter syaraf terbaik untuk Eomma ku. Aku merasa sangat bersyukur bisa mengenalmu dan masih berhubungan baik denganmu sampai saat ini. Entah apa perbuatan baikku di kehidupan sebelumnya sampai bisa bertemu dengan laki-laki sebaik dirimu, padahal diriku ini gadis yang urakan, kadang ceroboh dan cerewet, pokoknya masih banyak sekali kekurangan pada diriku, apalagi saat ini aku juga turut terkena cakaran itu, mungkin sebentar lagi nasibku juga akan sama dengan orang-orang gila yang haus darah itu, aku jadi merasa semakin tak pantas berada di sampingmu.
Oh iya Jungkook, aku tidak ingin merasa terlalu percaya diri tapi... ceritamu semalam, mengenai orang yang kau sukai itu...diriku kah? Hahaha ini sedikit menggelikan bagiku sebenarnya tapi...aku ingin mengucapkan terimakasih kepadamu kalau perempuan itu sungguhan diriku. Aku benar-benar tak menyangka bahwa orang yang kusukai sejak lama ternyata menaruh perasaan yang sama denganku. Mungkin selama ini kita sama-sama gengsi untuk mengakui itu terlebih semenjak kejadian aku menimpamu saat mendarat melompati dinding hari itu, kita jadi selalu bertengkar setiap bertemu. Tapi karena kau mengakui hal itu meski secara tersirat, maka aku pun akan menyampaikan juga yang sebenarnya. Jungkook, aku menyukaimu, sejak hari pertama diriku menginjakkan kaki di SMA, pertemuan pertama denganmu seakan menyihirku saat itu. Kau yang tampan dan terlihat sangat pintar saat menjawab pertanyaan dari ssaem membuatku tertarik. Tapi setelah benar-benar mengenalmu, haha ternyata kau tidak sekeren itu, menyebalkan sekali malah, tapi aku malah semakin jatuh pada pesonamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to escape? ✓
FanfictionDahyun seorang polisi wanita dan Jungkook seorang dokter ahli syaraf itu sedang berada di sebuah hotel untuk menjalani kencan buta yang diperintahkan oleh ibu Dahyun. Namun kejadian tak terduga pun terjadi. Seseorang di dalam kamar hotel itu ditemuk...