1.Si Anak tengah harus ngalah

576 51 1
                                    

•Hope you enjoy this part readers•



•••••••••••••••

Jam 7 malam dirumah keluarga Damar , Reyhan dan Alina serta para kecebong mereka sedang menonton acara televisi bersama di ruang keluarga. Mereka tertawa bersama menikmati acara sungguh terlihat keluarga harmonis dan bahagia , hingga sang ayah baru menyadari satu kecebongnya yang tidak ada.

"Bun , Arlen mana kok nggak ada." Reyhan celingukan mencari anak tengahnya.

"Dikamar yah , tadi abis maghrib baru pulang." Jawab Alina.

"Ck , kebiasaan tuh anak ! ."

Arlen yang ngerasa lagi di jadiin bahan gosip , tiba tiba merasa lapar . Tadi dia pulang telat karena harus latihan basket terus belum sempet makan , capek dia keburu nempel di kasur. Arlen turun dari kamarnya menuju dapur , dia buka tudung saji dan tara......kosong. Dia berjalan menghampiri keluarganya yang masih tertawa ria.

"Bunda , bunda nggak masak ?" Tanya Arlen berdiri disamping sang bunda yang duduk di sofa.

"Masak kok kak , tadi bunda sisain buat kamu."

"Nggak ada bunda , Arlen mau makan nggak ada."

"Loh kamu belum makan?" Tanya Alina keheranan , Arlen hanya menggeleng pelan.

"Bunda maaf , tadi abang nggak sengaja makan. Kirain nggak ada yang punya." Ryu menatap sang bunda merasa bersalah.

"Kok gitu sih bang , tadi kan abang udah makan."  Seru Arlen tidak terima.

"Maaf nggak tahu , sorry ya Ar." Ryu menatap Arlen tanpa rasa bersalah.

"Lagian ya , kamu tuh kalo pulang sekolah
harusnya langsung pulang kerumah bukanya nongkrong nggak jelas. Giliran nggak kebagain makanan nyalahin yang lain padahal kamunya salah." Cibir Reyhan.

Arlen hanya mengerling malas , udah biasa dia sama cibiran ayahnya. Arlen lalu kembali balik ke kamarnya , mengambil uang sepuluh ribuan lalu kembali turun ke bawah.

"Arlen mau keluar dulu." Pamitnya saat melewati anggota keluarganya.

"Kemana kak , udah malem loh." Tanya bunda.

"Minimarket bunda beli pop mie sedap , bunda mau nitip?."

"Kenapa nggak gopud aja , boros lo jajan mulu." Ucap Ryu.

"Malah makin boros gue kalo gopud ! lo enak uang abis tinggal minta, gue uang abis sebelum gajian ya nggembel." Sinis Arlen.

"Dah lah , pergi dulu ." Arlen langsung keluar dari rumahnya.

Di perjalanan Arlen menggerutu sepanjang jalan , mengungkapkan kekesalanya entah pada siapa lalu tiba tiba seseorang merangkul pundaknya. Arlen yang awalnya kaget langsung mencubit oknum yang baru saja membuatnya senam jantung.

"Anjing lo kal ! gue kirain mbak kunti genit."

"Heh! , ganteng gini dikira kunti ."

"Mau kemana atau habis darimana , masha and the bear ?" Tanya Arlen.

"Minimarket disuruh nyonya beli kecap , gula , garem , auah apalagi. Lo sendiri ?"

"Beli pop mie ."

"Makan mie mulu glowing usus lo Len !"

"Noh salahin si ryuanjing tuh , makan jatah gue sembarangan mana di belain lagi sama bapaknya." Gerutu Arlen.

"Utututu kacian , emang abang lo itu sekali kali perlu di tempeleng biar nggak sembarangan sama lo."

"Lo sendiri ? mau aja malem malem disuruh , mana sendirian lagi nggak takut diculik tante genit?"

"Kehidupan babu ya gini , disuruh suruh mulu kalo nolak tambah kena marah gue."

"Tapi nggak pernah tuh gue liat abang lo disuruh suruh ."

"Anak raja macem dia mana ada yang berani nyuruh nyuruh." Jawab haikal dengan nada sinis.

Haikal duduk di depan minimarket menunggu Arlen menyiapkan pop mie , tak lama Arlen keluar dengan dua cup pop mie ditanganya dan meletakkanya satu di depan Haikal.

"Makan kal ! gue tau lo belum sempet makan juga , ngebabu juga butuh tenaga." Ujar Arlen .

"Makasih Len . Lo juga makan , ngalah terus juga butuh tenaga ." Balas Haikal.

"Sialan lo kal !"

Mereka pun terkekeh bersama , sembari menikmati makan malam sederhana dan bercerita satu sama lain.

••••••••••••••

Pagi pagi udah ujan deres , bikin semangat sekolah menurun. Arlendra udah mencak mencak dari pagi sebab ujan nggak berhenti berhenti mana sekarang udah mepet mau berangkat sekolah. Arlen biasanya naik motor vario bekas abangnya tapi berhubung hujan deras seperti ini agak meragukan.

"Ayah ayah , Arlen bareng ya!". Arlen berlari menghampiri ayahnya yang sudah bersiap berangkat ke kantor.

"Motormu kemana kak ?"

"Hujan deres ayah , susah kalo naik motor jalanan pasti banjir nanti nyiprat kena baju." Seru Arlen.

"Nggak bisa kak ! Ayah harus anter adek terus nganter bunda juga , jauh kalo masih harus muter balik anter kamu ke sma. Ayah ada meeting pagi nanti telat! Kan bisa pake jas hujan!"

"Ck , ayah beneran nggak bisa ?" Tanya Arlen terselip nada memohon.

"Nggak ! Nanti ayah telat meeting lagi!" Tegas Reyhan.

Bersamaan dengan itu Ryu turun dengan pakaian rapi , Arlen menjadikan itu kesempatan supaya dapet tumpangan. Kampus Ryu sama sma dia satu arah , abangnya itu pasti nggak akan nolak.

"Bang Ryu , nebeng dong ! ujan deres nih ."

"Nggak bisa gue!" Tolak Ryu.

"Kan searah bang!"

"Nggak bisa , gue mau jemput kadal gurun dulu beda arah! ini aja udah misuh misuh orangnya." Tolak Ryu lagi.

"Buru buru amat mas , biasanya siang baru berangkat " ujar bunda.

"Aku harus ngerjain tugas dulu bun , nanti kuliah pagi presentasi ppt-nya belum selesai ." Jawab Ryu.

"Udahlah kak , kamu manja banget sih ! hujan gini aja minta dianter . Tinggal pake jas hujan beres to , terus sepatunya.dimasukkin jok dulu biar nggak basah."

Arlen hanya diam pasrah , dia memperhatikan dua mobil melaju keluar dari gerbang rumahnya. Ya beginilah kehidupannya sebagai anak tengah dari Reyhan Damar dan Alina , dipaksa mandiri dan selalu mengalah. Arlen memutuskan untuk nenghubungi Rendra si anak tunggal kaya raya, yang pasti selalu naik mobil.

"Rendra udah berangkat belum"

"......."

"Jemput gue sekalian tolong , lo tahu kan sahabat lo paling ganteng semuka bumi ini nggak tahan dibawah hujan."

"......"

"Iya makasih beb , muachh."

•••••••••••

Story pertama aku yang publish tercepat 😂😂 karena emang ngalir terus ide-nya

Buat yang udah baca terima kasih jangan lupa vote dan komenya

See you👋.........

27 March 2022

@Nashiii_

Child (NCT Dream 00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang