Awal Mula

8.1K 658 184
                                    

Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah tahapan penting yang harus ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Dalam pelaksanaannya, PPL terbagi menjadi dua tahapan, yakni PPL I dan PPL II. PPL I dilaksanakan pada semester enam, sedangkan PPL II dilaksanakan pada semester tujuh.

Di ruang auditorium siang ini, mahasiswa dan mahasiswi semester tujuh jurusan Bimbingan dan Konseling yang sudah memenuhi beberapa persyaratan, seperti menuntaskan beberapa mata kuliah tertentu dan juga SKS yang mencukupi, kini tengah dikumpulkan untuk mengambil kertas undian yang berisi nama-nama sekolah tempat PPL, sesuai pembagian kuota yang telah ditentukan oleh koordinator PPL.

Naruto yang duduk di antara Shikamaru dan Utakata, berulang kali mengetuk-ngetukan ujung sepatunya di lantai, menyembunyikan rasa gugup yang tengah melandanya.

"Santai aja, Nar.." Ucap Utakata yang tak tahan melihat ke-nervous'an temannya.

"Gw santai kali.. chill.." Jawab Naruto sambil menyampirkan jas almamater ke bahu-nya.

Shikamaru mengusak gemas surai blonde Naruto, "Kalau kamu dapetnya di STM, tuker aja kertas kamu sama punya aku." Ucap Shikamaru dengan begitu perhatian, yang mengundang siul-siulan ledekan dari teman-teman yang mendengar, termasuk Utakata.

Memang bukan jadi rahasia lagi, kalau Shikamaru sudah lama menaruh rasa pada Naruto, dan terang-terangan memberi afeksi. Hanya saja, Naruto membuat Shikamaru terjebak friendzone lantaran bilang tak ingin memecah fokus pada studinya.

"Shik.."

"Shik.."

"Shikamaru.." Panggil Naruto berulang kali pada Shikamaru yang tiba-tiba memandangnya sambil melamun.

"Hm?" Tanya Shikamaru yang baru tersadar dari lamunan.

"Emang bisa ya kalau kertas-nya dituker?" Naruto mengulang pertanyaannya.

"Ya gak bisa lah.. kan begitu dipanggil ke depan terus ngambil kertas undian, nama tempat PPL langsung ditulis di samping daftar nama kita." Sahut Utakata sambil bersidekap dada.

Naruto merengut, "Terus kenapa tadi Shikamaru nawarin buat tukeran?"

"Hahaha.. namanya juga bucin!" Utakata terkekeh geli. "Lagian lo percaya aja sama omongan Shikamaru yang lagi dimabok cinta."

Shikamaru yang dikatai demikian langsung saja menoyor kepala Utakata.

Utakata yang tak terima balik menoyor.

Sementara Naruto yang berada di antara keduanya jadi ikut menoyor bergantian kepala Utakata dan Shikamaru karena risih.

Jadilah rutinitas keributan ala mereka bertiga berlangsung di dalam ruangan auditorium.

Semoga kelak para murid dari calon guru ini tidak meniru tingkah bobrok mereka.

• • •

Naruto dengan rambut acak-acakan dan jas almamater yang masih tersampir di bahu, kini sedang berjongkok di bawah pohon ketapang halaman parkir FKIP.

Merenung menatap kertas lecek hasil undian miliknya yang sempat ia buang, lempar, remas, lalu berakhir dipungut dan ditatap lagi.

"Udah lah, Nar.. mau lo pelototin sampe maghrib juga tulisan di kertas itu gak akan berubah." Ucap Utakata yang ikut berjongkok.

"Semangat.." Shikamaru mencubit sebelah pipi Naruto, "Gak semua anak STM bandel-bandel.. lagian kan ada guru pamong-nya juga."

"Tsk!" Naruto menampik tangan Shikamaru. "Iya, semoga aja mereka gak bandel-bandel.. semoga guru pamong-nya juga mengayomi, tapi gak usah nyubit-nyubit pipi juga, nanti pipi gw tambah melar!" Omel Naruto dengan bibir mengerucut.

STM [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang