Panas

4.9K 463 83
                                    

Naruto duduk dengan paha yang kembali tertutup jaket Sasuke. Jarinya bertengger memijat pangkal hidung. Kepalanya tertunduk, menyembunyikan wajah dan telinga memerah.

Sementara Sasuke yang ngilu dengan anu-nya, merebahkan diri di lantai tanpa perduli banyak noda oli dan debu.

Sasuke tidak sanggup lagi berdiri atau duduk. Anu-nya ngilu sekali dihajar lutut Naruto, sampai-sampai rasanya perut Sasuke juga mulas.

"Hahaha.. ngakak banget gw!" Kiba terbahak heboh sambil memukul-mukul tembok. "Baru kali ini gw liat Sasuke kesakitan sampe gak berdaya!"

"Ya lagian.. Guru PPL kita juga brutal banget mainnya, sampe berani nendang titit!" Frontal Sai yang membuat telinga Naruto risih mendengarnya. Jika saja dalam keadaan normal, Naruto sudah gatal ingin menegur.

Sasori terkekeh geli, "Padahal lawan kita kalo tawuran aja ga ada yang berani nendang titit."

"Ekhem!" Neji yang duduk di tumpukan ban berdehem, lalu menatap Sasuke dan Naruto bergantian. "Jadi kalian tadi lagi ngapain? Ngelanjutin yang semalem atau baru mau mulai pencoblosan?"

"Ga usah ngaco!" Sewot Sasuke yang mood-nya mendadak anjlok.

"Coba cek di toilet dulu sana! Barangkali burung lo kenapa-kenapa atau berubah jadi bengkok.." Ucap Gaara yang sedang berdiri sambil melipat tangan di dada.

Naruto yang mendengar ucapan Gaara pun seketika menjadi merasa bersalah. Memang Sasuke keterlaluan karena cabul. Tapi, Sasuke semalam sudah menyelamatkannya dari anak STM 01.

Biar pun tindakan Sasuke kurangajar, Naruto merasa tak seharusnya sampai menghajar tengah selangkangan Sasuke.

Naruto menggigit bibir bawahnya saat melirik ke arah Sasuke yang masih terkapar di lantai.

"Sasuke, maaf.." Cicit Naruto.

Sasuke diam tak menyahut.

"Kita ke rumah sakit aja gimana?" Tawar Naruto yang takut Sasuke kenapa-kenapa.

"Gak usah!" Tolak Sasuke ketus.

Naruto menatap Sasuke dengan bibir melengkung ke bawah :(

"Kenapa gak usah? Kalau kondisinya parah gimana?" Tanya Naruto.

Sai, Sasori, Neji, Gaara, dan Kiba pun saling melempar pandang melihat interaksi Sasuke dan Naruto.

"Sai.." Panggil Sasuke tiba-tiba, yang membuat Sai agak tersentak kaget.

"Apa?" Tanya Sai.

"Bawa celana kan?" Balik tanya Sasuke.

Sai mengangguk, "Bawa!"

"Kasih ke dia!" Perintah Sasuke dengan lengan yang masih menutupi wajah.

Sai pun menyodorkan paper bag berisi celana pada Naruto.

"Celana buat gw?" Heran Naruto sambil menerima paper bag.

"Iya, waktu jam dua malem Sasuke chat gw. Minta dibawain celana ganti buat lo." Jawab Sai.

Perasaan bersalah pun semakin menggerogoti Naruto. Naruto tak menyangka Sasuke ternyata perhatian, padahal tadi pagi tingkahnya begitu brengsek.

"Makaー" Ucapan terimakasih yang hendak Naruto lontarkan terhenti. Ketika Naruto mengambil isi di dalam paper bag.

Suara kekehan geli Sasori, Kiba dan Neji pun terdengar.

"Kenapa gw dibawain celana training olahraga SMK Veteran?!" Tanya Naruto tak habis pikir.

Sai menggaruk belakang kepalanya. "Sasuke kemarin lusa habis nginep di rumah gw. Terus celana olahraganya ketinggalan. Ya.. gw kan gak enak kalau bawain lo ganti pake calana gw. Jadi gw bawain aja celana olahraga Sasuke."

STM [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang