Healing

62 4 2
                                    

Ainsley telah berada di Lombok untuk berlibur sekaligus healing dari kejadian yang baru saja dia saksikan beberapa jam lalu.

Memang pekerjaan hanyalah alasannya untuk bisa pergi selama beberapa hari, dia hanya ingin tenang dan menghindari hal yang bisa menyakitinya.

Lagi pula sekarang dia sedang menunggu keputusan dari kementerian untuk bekerja disana dan jika diterima, maka dia akan mengundurkan diri dari perusahaan yang beberapa tahun ini menjadi tempatnya bekerja.

Selama beberapa hari ini banyak hal yang telah dia rencanakan mengenai bagaimana kehidupannya dan apa yang harus dilakukan agar tidak terlalu memikirkan masalahnya.

Bekerja, mengurus anak, liburan dan kuliah adalah pilihan yang dia ambil. Wira telah menemukan orang yang tepat untuk mengurusnya jadi dia tidak perlu khawatir jika laki-laki itu tidak ada yang mengurusnya.

Wanita muda itu menatap kearah anaknya yang sedang tertidur dengan pulas.

"Maafin buna ya nak, buna harus bawa kamu kemanapun buna pergi. Soalnya sekarang buna cuma punya Aryan yang lain udah pergi dan ayah juga udah bahagia sama istri barunya. Perlahan ayah bakal jarang sama kita jadi mau gak mau buna terpaksa harus menyibukkan diri dengan pekerjaan, buna gak bisa kalau harus melihat ayah sama yang lain dan lebih baik buna menghindari hal yang bisa buat buna terluka kapan aja." tangis yang dia tahan dari tadi akhirnya keluar.

Percayalah tidak ada wanita yang ikhlas berbagi apa yang dia miliki dengan orang lain, apalagi banyak perjuangan yang telah dia lalui untuk bertahan sampai dititik sekarang.

Menemani laki-laki dari angka 0 ke 100 itu gak mudah, harus sabar dengan segala perilaku dan sikapnya yang kadang diluar batas.

Hingga akhirnya titik kejayaan itu tiba dan dia memilih untuk bersama yang lain itu adalah hal yang paling menyakitkan.

Ainsley mungkin bisa bertingkah seolah semua baik-baik saja dan menerima semua yang diperbuat laki-laki itu. Padahal hatinya pun ingin sekali berteriak, menangis bahkan berbuat hal nekat lainnya. Tapi dia sadar ada malaikat kecil yang harus dia jaga, sayangi dan rawat dengan sepenuh hati.

Aryandra adalah nyawa dan hidupnya. Jika anak itu tidak ada mungkin sekarang dia telah berada didalam tanah dan banyak yang mendoakannya semoga tenang.

Tujuan hidupnya adalah anaknya dan orang tuanya. Jika Wira bisa meninggalkannya dengan menikah lagi, maka sudah jelas bahwa laki-laki itu hanya hadir untuk sementara bukan selamanya dan akan berpindah ke lain hati.

•••
'Sore harinya...'

A

insley bersama putranya sedang berada dipantai.

Aryan terlibat sangat bahagia saat bermain air, bahkan sekarang seluruh badannya basah akibat air laut.

"Buna ayo cini," tarik anak itu.

"Nanti buna basah gimana," tanyanya.

"Biarin," tarik bocah itu paksa.

Akhirnya dia pasrah saat ditarik bermain air oleh anaknya itu.

"Aryan bahagiakan?" tanyanya.

Bocah itu mengangguk, "iya buna."

"Tapi kalau ayah gak ada disamping kita gimana? Apa Aryan akan tetap bahagia?" tanya lagi.

"Aku bahagia ada ataupun gak ada ayah disamping kita, yang penting buna ada buat aku dan gak pernah ninggalin aja itu udah cukup buat banget. Aku tahu bahwa keadaan kita udah beda dan ayah juga pasti bakal jarang ada waktu buat pergi-pergi sama kita. Dari dulu ayah susah buat diajak liburan kayak ini dan cuma buna yang selalu ada waktu buat aku ajak main, padahal buna juga sama sibuknya. Tapi buna tetap peduli sama keadaan aku dan bawa aku kemanapun buna pergi. Aku cuma pengen sama buna bukan sama ayah," jelas bocah berusia hampir 4tahun itu.

Ainsley terharu dengan ucapan putranya dan langsung saja dia menarik bocah itu kepelukannya.
"Makasih ya sayang udah mau selalu sama buna, maafin buna kalau setelah itu kamu harus ikut berpindah tempat karena pekerjaan buna. Tapi buna tetap akan memberikan kamu pendidikan yang terbaik," ucapnya.

Aryan membalas pelukan ibunya dengan erat, "iya buna. Buna gak usah sedih ya, kita kesini buat liburan bukan buat mengingat ayah."

"Iya buna gak sedih kok,"

Keduanya akhirnya kembali bermain air, hingga matahari mulai terbenam.

Aku hanyalah manusia biasa yang rapuh
Namun aku punya malaikat yang membuatku kuat hingga sekarang.
Dia bukan hanya sekedar malaikat, dia juga adalah nyawa juga duniaku.
Titipan dan anugrah terindah dari tuhan untukku.
Terima kasih telah hadir dihidupanku pangeran kecilku.
-Ainsley Elmira Medina








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Garis TanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang