"bekel koyo?"
"minum ada, kan?"
"oh ituu handuknya jangan disimpen jauh-jauh yaa??"
jeno menahan tawanya ketika melihat yeji yang tampak lebih bersemangat daripada dirinya hari ini, "udahh gue tuh tinggal main jii, masalah logistik ada yang ngatur kok."
"gini nih kalo udah kebiasaan disiapin mama," yeji menggerutu pelan. "kalo barang lo ada yang ternyata gak kebawa kan nanti ribet juga sendirii."
"lo mending duduk aja deh," senyum jeno, tangannya bergerak mengacak rambut yeji yang ada di depannya. "jirr belum kering???"
kali ini giliran yeji yang tertawa, "gue belain dateng pagi buta ke sini loh,
"makasih dulu dong."
"iyaa, makasih cantikk." balas jeno.
liat, dia senyum setelah dibilang cantik.
"tapi sayang, ada kurang satu―lo gak bawa banner,"
"alay ih, ngapain?" yeji mengedikkan bahu setelahnya. "dah sana, pemanasan dulu."
jeno mengangguk, "jagain barang-barang gue ya?"
yeji mengalihkan pandangan ke dalam lapangan, memperhatikan sunwoo, hyunjin, dan yang lainnya yang tengah melambaikan tangan mereka ke arah jeno, "jagain hyunjin dong, tadi katanya kaki dia agak sakit abis latihan kemarin,"
"bagian defense-nya ada bomin, kok,"
yeji manggut-manggut, "nanti pas gue ada tanding, temenin juga ya?
"enak lo jenn mainnya setim gini, kalo gue kan sendiri..."
"lo ada mau ada tanding emangnya??" jeno baru tahu. "kok gak bilang?"
"adaa minggu depan," balas yeji kemudian. "gue udah latihan juga sii seminggu ini, baru bilang aja sekarang."
"kirain lo mau nekat aja tanding sendiri ga bawa suporter, kayak waktu itu,"
tawa yeji lepas begitu saja, "tolol yaa gue waktu itu? padahal kan gue punya banyak temen,
"gue punya lo lagi, jen. bisa-bisanya gak diajak ya?? gue mikir apa sih waktu itu?"
hahh sampe kapan ya gue dianggep temen doang?
KAMU SEDANG MEMBACA
[#6] incognito | lee jeno ✔
Fanfictionwhen jeno must hide his true feelings for a long time. [ wonalogy's archive, 2022 ]