"Disuruh lari 10 kali," katanya.
Haikal yang tadinya sibuk mijetin bahu Naren yang ternyata ikutan telat, jadi alihin pusat fokusnya.
Lain Keyra yang coba nutupin wajah pakai rambut gerainya sebagai bentuk menjaga harga diri.
"Keyra?"
LOH SHIT KOK TAU.
Naren yang tadinya merem merem keenakan jadi ikut noleh pelan. "HAH KUNTILANAK YA??"
Keyra mendengus, sampai beberapa helai rambutnya terangkat dan terpingir, ngebuat wajahnya ketara lagi.
"Gua, Keyra!"
Naren elus dadanya. "Ya lagian ngapain ditutupin gitu muka lo? Mau tayamum pakai rambut?"
"Paan dah nanya nanya," Jawab Keyra galak.
Alih fokus Keyra terarah ke Haikal lagi. "Gua dihukum dulu, kalo ditanyain Bu Sulsul bilang udah ya!" sambungnya.
Betul betul panas, ditambah jadi tontonan gratis APALAGI BELUM SARAPAN, kaya mau pura pura pingsan aja Keyra biar digendong Haikal.
Diputeran ke enam, kakinya bener bener kerasa lemes, letoy, berasa bentar lagi meleleh jadi puding.
Bel udah bunyi sekian menit lalu, tinggal dia di lapangan dan Haikal yang masih mantau dibawah pohon rindang.
"DIKIT LAGI DAPET MILO, SEMANGAT!" teriak Haikal dari ujung.
Haikal layangkan satu tangannya berisi es milo, ngebuat mata Keyra ga bisa kedip seketika.
"MILO!!" teriaknya juga diputeran ke delapan. "HAUS, BENTAR LAGI SELESAI!"
Sampai akhirnya ke puteran 10, Keyra udah pengen ngesot aja jalan ke ujung.
"Kal!"
Yang dipanggil noleh. "UDAH 10, AYO KE SINI!"
"Bentarhhh." Keyra tumpu badannya dulu sebentar pakai tangan yang dia senderin ke lutut.
"Kal, YaAllah gua meleleh Kal!"
Haikal ketawa. "Paddle pop kali meleleh." Tapi akhirnya Haikal berdiri dan nyusul Keyra yang udah mirip mirip ikan asin kejereng.
Cewek itu lurusin lututnya di pinggir lapangan, cuman di sana masih kerasa banget panasnya.
"Kal, gua mau ke UKS. Izinin ya ke kelas gua??" katanya.
Haikal iya iya aja. Ngeliat Keyra yang udah nahan sakaratul mautnya jadi ga tega buat nolak.
Cowok itu terus jongkok di depan. Serahin satu plastik berisi es milo yang sebenernya ga tau kapan dia belinya???
"Minum dulu deh, tuh liat! Tenggorokan lo menyusut."
"Ga bener lo mah," balasnya singkat sambil ketawa kecil.
Haikal balik berdiri lagi, ngebuat mata Keyra yang awalnya menyipit kepanasan jadi lebih teduh.
"Emm ah! Makasih ya, gua mau ke UKS. Asli capek!"
Baru mau berdiri tapi pergerakannya disela Haikal. "Gini aja deh, ga mungkin lo jalan dengan keadaan kaki lo hampir meleleh gini. Nanti lo nyungsep Key."
Keyra naikin satu alisnya bertanya tanya, tambah heran lagi selepas Haikal balikin badannya dan balik jongkok di depan.
"Gua bantuin. Sini." Sambil tepuk kedua bahunya.
"K-kal? Serius?"
Yang ditanya cuman nengangguk pelan sebagai respons. "Kalo ga serius, ya tinggal gua lepas biar lo jatuh."
"DIH."
"Ayo dong."
"Iya!"
Iya aja, buktinya sampai 10 detik ditunggu Keyra masih menegang di belakang.
"Tapi Kal, gua kan berat?" katanya lagi.
"Gapapa, lebih beratan gua."
Keyra tahan senyumnya, dan mulai merabah bahu milik Haikal. Pelan pelan dia lingkarin tangannya dileher, bersamaan Haikal yang mulai berdiri.
"Pegangan kenceng, gua mau lari."
Mengangguk. Pelan dia tepuk bahu kanan Haikal. "GOOO UKS!!"
__
Pintu ruang osis terbuka, dari luar ada Raka yang cepat cepat tutup pintunya. Cowok itu segera seret kursi terdekat ke dekat Haikal yang sibuk sama beberapa kertas di sana.
"Sampai kapan lo sembunyiin?" tanyanya to the point
Sekilas si ketos malah melirik singkat. "Basa basi dulu kek, ini Assalamualaikum juga kagak. Inalillahi akhir zaman."
"Basa basi basi."
"Iya deh terserah lo."
Raka balik menghela. "Kasih tau gua alasan kenapa lo bisa ngilang waktu kejadian kemarin? Lo ga perlu takut kalo lo ga sengaja, tinggal cerita yang sebenernya aja Kal."
"Haduh Ka? Gua udah jujur, gua bolos dan hp gua tuh mati gara gara lowbet, ga percayaan amat deh."
Haikal majuin kursinya, berusaha alihin fokusnya biar bener bener fokus sama apa yang dia kerjakan aja sekarang.
"Lo bilang bolos? Kal, sampai kapan juga lo bakal semena mena sama jabatan lo? Ga harusnya ketos kasih contoh buruk kaya bolos, jaga image dikit kek."
"Iya maaf."
Raka menatapnya kian sinis. "Maaf? Ga ada kata lain? Kalo ga bisa tanggung jawab, turun deh, gua yang naik."
Detik selanjutnya Raka beranjak berdiri, pergi dari ruang osis dan sisain Haikal yang makin ga bisa berbuat apa apa.
Di sisi lain dia juga pengen jujur, cuman dia terlalu malu mengakui kalo hidupnya udah hancur.
Haikal meraba sakunya, meraih ponselnya sebentar sambil ngecek ngecek notif, tau aja pikirannya bisa agak fresh dikit.
Hendra bkp
|Haikal.
Ape|
|Papa kirimkan sesuatu ke rmh
| Sdh km trima??Kiriman tidak berupa duit tidak di terima|
| Papa menikah minggu depan.
Nafasnya sekejap tertehan, sampai Haikal ga kedip untuk beberapa detik dengan tubuh menegangnya.
Dia shock..
| Km dtg ya,,
| Sblm hak anak asuh blm dinyatakan km ikut siapa.
| Kmu hrus ttp nurut sm papa,,,
| Bhkn nnti smpai keputusan hak asuh kluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh gosh! I love you.
FanfictionFt. Haechan NCT. Rahasia hati, mungkin selamanya bisa jadi rahasia. Tapi hati tetap hati, ada perasaan yang ga bakal pernah bisa disembunyiin.